Chapter 3 : Good Morning!

40 21 3
                                    

Enjoy!

"Aku tidak peduli dengan hati ini, pertama-tama ayo kita luruskan pikiran dan logika"

Detik berganti menit, menit berganti jam. Randy terbangun dari tidur. Hari ini ia harus pergi ke kantor, tentu saja karena ini harinya bekerja.
Jarum jam menunjuk angka enam, itu artinya dua jam lagi Randy harus pergi ke kantor.

06.05
Randy pergi ke kamar mandi, memcuci muka, menyikat gigi, dan tak lama kemudian terdengar deruan shower menandakan ia sedang mandi.

06.20
Pria menawan itu telah selesai melakukan aktivitas wajibnya di pagi hari dan ia telah lengkap dengan pakaian kantornya. Tentu jika di pikir-pikir masih terlalu pagi untuk bersiap seperti itu, tapi memang begitulah Randy. Lebih baik terlalu cepat daripada terlambat, begitu prinsipnya. Setelahnya ia keluar dari kamar yang luas itu dan seperti biasa, Roy telah menunggunya untuk di beri makan.
Ia berjalan ke daput tapi untuk mengambil makanannya, tetapi ketika ia menoleh anjing itu tidak ada di belakangnya.
"Ayo Roy, kemana kau?" Tanyanya bagai Roy bisa mengerti perkataannya. Kemudian ia pergi mengelilingi rumahnya mencari Roy.
Dapur, kamarnya, ruang makan. Roy tidak ada dimana-mana hingga Randy sampai di ruang tamu dan ia benar-benar terkejut.

Bagai de javu, demi apapun Randy bersumpah ia benar-benar tidak bermimpi lagi, ia melihat Clara saat ini. Gadis itu persis di depannya sedang mengelus kepala Roy.

"Bu-bukannya kau sudah meninggal?" Tanya Randy dengan terbata karna begitu bingungnya. Lupakan tentang kegalauannya kemarin tentang Clara. Saat ini yang lebih penting adalah keadaan jiwa dan mentalnya. Apakah ia sudah gila karena melihat dan berbicara pada orang yang sudah meninggal? "Emm.. maaf kau bilang apa barusan??" Woah bahkan ia bisa mendengar balasan dari 'sesuatu' di depannya itu.

"Clara?" Inging memastikan kembali apakah di depannya ini benar-benar Clara yang sudah meninggal atau kah seseorang yang menjadi kembarannya? Atau hanya halusinasinya? Clara tidak pernah cerita ia memiliki saudara kembar dan bagai mana ia bisa masuk ke rumah Randy? Begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepala Randy saat ini.

"Maaf, sepertinya aku tidak mengingat apapun. Pagi ini aku terbangun dan tiba-tiba sudah berada di tempat ini" ya, jawaban itu memberi jawaban ke salah satu pertanyaan Randy dan menumbuhkan lebih banyak pertanyaan lain di kepalanya.
..... Terjadi keheningan sementara diantara mereka hingga gong-gongan Roy menyadarkan Randy.

'Ok tenangkan dirimu Randy dan mari bersikap normal, toh dia tidak mengingat apapun.' kata Randy dalam hati untuk menyadarkan dirinya.
"Jadi, kau tidak mengingat apapun? Dan tiba-tiba bangun di ruang tamu rumahku? Berarti kau tidak punya tempat tujuan?"
Gadis di depannya itu hanya mengangguk ragu akan pernyataan Randy barusan dan yang bisa ia lakukan hanyalah mengusap wajahnya. 'Bagaimana bisa semua ini terjadi?!'

TBC
Hai kembali lagi dengan ceritaku jangan lupa vote dan follownya ya guys.
See you!
Btw nanti akan ada chapter khusus valentine. Ditunggu ya!

Last 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang