Enjoy!
'Saat kau ada aku ingin kau hilang. Namun, begitu kau pergi hati kecil ini berbisik, Ia..... merindukanmu.'
Dan... Yah berakhirlah saat ini Randy berada di rumahnya, tidak jadi bekerja karna ia di diagnosis stress parah oleh sahabatnya sendiri.
"Hey, aku bukan ilusi. Aku benar-benar ada di sini." Jangan lupa juga 'arwah' Clara yang masih berbicara. Ia kebingungan. Di satu sisi ia ingin mempercayai Ronald tapi, ke nyataan yang ia alami justru berbanding terbalik.
"Diam!" Bentak Randy dan setelah itu tidak ada suara apa pun. Clara tersentak dan seketika bungkam. Lalu Randy pergi ke dapur, meminum air untuk menyegarkan tenggorokannya dan juga pikirannya. Ia masuk ke kamarnya dan berbaring. Pandangannya mengitari langit-langit kamarnya yang bernuansa krem dan coklat tua. Clara sudah tidak mengikutinya. Entahlah ia pergi kemana. Mungkin lenyap dan memang itu yang Randy harapkan. Ia tidak ingin mengidap sakit jiwa hanya karena hal itu.
Jam masih menunjukkan pukul 09.45 pagi, tapi kepala Randy terasa pening dan setelah itu ia tertidur.
•~~~•
'triiing'
Suara handpone membangunkan Randy dari tidur pulasnya. Ini bahkan sudah menunjukkan pukul 6 lewat, di sore hari tentunya.
"Halo, pa?"
'Papa dengar dari Ronald kau sakit. Apa ada masalah?' tanya Hary, ayah Randy di seberang sana.
"Udah baikan kok, pa. Besok aku bisa kerja, kok" balasnya dan setelah beberapa perbincangan akhirnya panggilan tersebut di akhiri.Terbesit di benak Randy, kemanakah Clara. Apakah ia benar-benar hanya ilusi? Tidak ingin berbohong pada diri sendiri sebenarnya Randy memang berharap itu adalah kenyataan. Lalu ia keluar dari kamarnya, menuruni tangga dan ia di sambut oleh Roy seperti biasanya.
'guk'
"Hey, kau tidak bersama Clara?" Itu sudah hal biasa. Randy mengajak Roy berbicara seperti anjing itu akan menjawabnya. Dan Clara adalah topik kali ini. Ia duduk di anak tangga itu sambil mengelus kepala Roy.
'guk'
"Tidak? Yah sudah. Berarti memang hanya khayalan. Hey, Roy apa kamu pernah jatuh cinta."
'guk'
"Apa kamu masih ingat Clara? Si rambut coklat yang dulu sering bermain ke sini. Yang awalnya takut denganmu dan kemudian memelukmu seperti boneka."
'guk'
"Kau ingat kan. Tapi setelah itu ia tidak pernah datang lagi, apa kamu merindukannya?""Kau sudah bangun?" Butuh waktu 3 detik hingga Randy tersadar itu bukan lagi jawaban Roy. Ia terlonjak dari duduknya dan berdiri menghadap kebelakang.
"Ilusi lagi?" Kagetnya. Jujur, dalam hati kecilnya ia senang."Aku baru menyadari sesuatu. Aku...adalah hantu. Pantas saja orang tau tidak melihatku." Balas Clara. Saat Randy tertidur ia berjalan-jalan di sekitar perumahan itu. Lalu ia mampir ke sebuah taman yang entah terlihat familiar di matanya. Mungkin taman ini ada kaitannya dengan memorinya. Tapi, setelah ia perhatikan, mengapa orang-orang bertingkah seperti mereka tidak melihat Clara. Bahkan ada anak-anak remaja yang duduk begitu saja di bangkunya tanpa bilang permisi. Saat itu Clara sadar, ia tidak di lihat.
"Jadi, ini bukan mimpi atau ilusi lagi?!"
Clara mengangguk sebagai balasan.
Kemudian berkata,
"Kumohon bantu aku untuk mengembalikan ingatanku. Pasti ada tujuan di balik ini semua." Dengan sangat berambisi. Ia ingin tau apa tujuan ia masih berada di sini dalam wujud hantu.TBC
Holaaa!
Author balik lagi hehe.
Apa sebenarnya tujuan Clara di pertemukan lagi dengan Randy ya.
Ikutin terus ceritanya.
Jangan lupa follow+vote.
Bubyeee!

KAMU SEDANG MEMBACA
Last 40
RomanceIni bukan kisah pembunuhan. Bukan juga kisah horror. Tapi, Bagaimana jika mantanmu mendatangimu lagi?? Hal tersebut terjadi padaku juga, tapi... Ia menemuiku bukan dalam wujud yang seperti kalian pikirkan. Tapi dalam wujud gadis hantu.