Chapter 6 : Mission

31 11 4
                                    

'Jika berada di sisimu itu telah mustahil,maka yang bisa kulakukan hanya pergi, dan mengenang semua kenangan kita'

"Apa masih ada pekerjaan lagi?" Tanya Randy ke sekretarisnya, Ronald. "Sudah selesai. Sudah tidak ada pekerjaan lagi hari ini." Kata Ronald menjelaskan.

Setelah mendengar perkataan Clara kemarin, Randy setuju untuk membantunya. Diam-diam dalam hatinya ia cukup senang masih bisa menghabiskan waktu dengan Clara saat ini tapi ia juga tidak tau kapan 'gadis hantu' itu akan menghilang. Besok? Lusa? Bulan depan? Atau tidak akan pergi selamanya? Ia tidak tau.
"Kalau begitu aku pulang duluan, ya." Kata Randy dengan bersemangat. Kemudian berjalan menuju pintu meninggalkan Ronald dengan wajah kebingungannya. 'Ada angin apa dengannya?'

•~•

Sesampainya Randy di rumah, ia langsung di sambut oleh Clara dan Roy secara bersamaan. 'Bagaimana bisa mereka selalu begitu kompak' pikirnya dalam hati. Ia teringat dulu ia dan Clara bersama-sama ingin membeli anjing dan mereka bertemu dengan Roy kecil.

Terdengar rengekan gadis remaja di dalam mobil itu, kira-kira usianya 16 tahun.
"Paah, beliin Clara anjing ya?" Mohon gadis itu. Ia Clara, masih dengan seragamnya di dalam mobil sepulang sekolah. Ia sangat bersemangat saat melihat foto anjing yang di promosikan temannya tadi. Ia sangat menginginkan anjing itu.

"Beli saja sendiri. Jangan buang-buang uang, ra." Balas ayahnya yang sontak membuat Clara lemas. Jika Robin, ayahnya, sudah berkata tidak maka artinya tidak untuk sekarang dan selamanya. '
Oh ayolah, anak SMA mana yang dapat menghasilkan uang 3 juta dalam waktu singkat?' pikirnya kesal.
Randy yang daritadi berada di kursi belakang mendengarkan percakapan ayah dan anak di depannya ini sambil memainkan handphonenya.
•~•

Keesokan harinya, Randy menangkap sesuatu yang menarik di mading sekolah. Terdapat sebuah poster baru dengan tulisan

Come and join us
Modern dance conpetition

Ujung bibirnya terangkat mengingat hal itu adalah hobinya.

Yang lebih menenarik perhatiannya lagi adalah tulisan di sudut bawah kiri poster itu

Prize pool jutaan bagi pemenang!!

Ia teringat kemarin Clara begitu menginginkan anjing. Ia akan membelikannya dengan hadiah itu.

Dan sesuai rencana, ia memenangkan juara 1 di lomba itu dan bersama-sama dengan Clara membeli Roy dengan uang hasil perlombaan itu.

Sayang sekali Clara tidak ingat kenangan itu.

"Sekarang,mungkin lebih baik kita tanyakan ke orang tuaku." Mulai Randy. Clara hanya mengangguk, toh iya tidak tau menahu apa yang harus ia lakukan untuk mengembalikan ingatannya.

Tanpa mengganti baju kantornya Randy-bersama Clara masuk lagi ke mobil yang akan melaju ke rumah orang tuanya.

"Ayo masuk, tuan putri." Sindir Randy dari dalam mobil, karena Clara hanya diam di sebelah pintu mobil itu.
"Iyaa, bawel. Cowok kok bawel banget sih" rutuk Clara di sebelah Randy saat ia sudah masuk.

Entah ada angin apa, mereka begitu akrab saat berada di dalam mobil dalam perjalanan. Sifat Clara tidak berubah sedikitpun. Bagai bernostalgia tentang kedekatan mereka dulu, Randy sementara melupakan kebenaran bahwa Clara di sebelahnya adalah hantu. Ia ingin Clara berada di sisinya lagi seperti ini.

Randy tidak menyadari sejak di depan mobil itu ada hal-hal yang terkuak.
Sedikit demi sedikit.

TBC
Last 40 is back!!
Jangan bosen-bosen buat baca kelanjutan ceritanya yaa

~salam lycia

Last 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang