Hai-hai i'm back
Sorry ga bisa update minggu kmarin ya.
Enjoy!"Gula tetap saja manis, bahkan saat itu membawa diabetes mau bagaimana pun gula, ya tetap saja manis"
Clara tidak tau apa yang telat terjadi pagi ini. Dan saat ini ia telah berada di sebuah ruangan yang terdapat meja kerja, kursi sofa dan pemandangan yang bagitu indah dari luar kaca gedung bertingkat ini.
"Duduk dulu" begitu kata pemuda di depannya yang ia ketahui namanya adalah Randy.Sejak tadi di perjalanan wajahnya bahkan pucat dan kebingungan. Memang aneh, dirinya muncul di rumah seseorang dengan ingatan yang telah hilang, tapi harusnya ia hanya perlu membawa Clara ke kantor polisi dan semuanya selesai. Kenapa ia harus kebingungan dan membawanya ke tempat yang Clara perkirakan adalah kantornya?
'cklek'
Tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka dan menampakkan seorang pemuda lainnya yang sedang membawa beberapa berkas.
"Pagi, Ran. Ini beberapa berkas yang harus- wow ada apa- ada apa?" Pemuda yang baru basuk itu terkejut karena Randy tiba-tiba menariknya dengan cepat. Ia menunjuk sofa dengan dagunya, kebetulan sofa tersebut membelakangi pintu sehingga Clara tidak melihatnya."Apakah ia memalsukan kematiannya? Tapi untuk apa?" Bisik Randy kepada sekretaris sekaligus sahabatnya sejak SMA, terdapat name tag bertuliskan 'Ronald Gildreo' di sisi kiri dadanya.
Mendengar perkataan Randy yang terdengar meracau alis Ronald bertaut, kebingungan "Kau bicara apa, sih?" Tanyanya lagi."Itu, Clara" dan Ronal mengerti sekarang. Ia menatap Randy prihatin, tentu ia tau semua kejadian yang terjadi di antara mereka dulu.
"Tenanglah Ran, Clara sudah meninggal. Sepertinya, kesedihanmu terlalu mendalam akan kematiannya. Jangan seperti ini." Ia merasa sahabatnya terlalu stress hingga berhalusinasi. Sudah jelas hanya ada dirinya dan Randy di ruangan itu. Tidak ada seorang pun yang terlihat di sofa.
"Ka-kau tidak melihatnya?" Kaget Randy tangannya mulai bergetar dan keringat dingin mengucur di pelipisnya. Ronald menggeleng "Mungkin kau harus beristirahat hari ini. Pekerjaanmu biar aku yang lakukan, istirahat saja."
'Tidak! Clara benar-benar di sini. Aku membawanya dari rumah pagi ini!" Jawab Randy dengan panik.Mendengar keributan di belakangnya Clara yang memang berada di sofa sejak tadi berjalan mendekati mereka. Ia melihat wajah Randy terlihat semakin pucat dan sangat terkejut saat melihatnya.
"Sebenarnya ada apa?" Tanyanya ingin meluruskan semuanya."Emm, mungkin benar katanya kau harus pulang dan istirahat dulu? Kau terlihat sakit" kata Clara dengan sedikit ragu, tetapi lelaki di depannya malah berkata hal lainnya. "Kau dengar? Ia baru saja berbicara"
"Tidak ada apa pun, Ran. Ayolah, biar yang aku mengantarmu pulang" bujuk Ronald. Mendengarnya Clara juga mulai kebingungan. Kenapa lelaki di depannya terus berbicara seperti ia tidak ada atau mungkin... tidak terlihat?
"Baiklah" Randy menyetujui kata-kata sahabatnya itu dan keduanya pergi tanda menghiraukan Clara lagi. Karna tidak tahu menahu akan apa pun Clara juga hanya bisa mengekori mereka menuju parkiran, menaiki mobil dan mereka kembali ke tempat awal ia tersadar pagi ini.
TBC
Jangan lupa Vote, follow, dan share kalian karena itu sangat berarti buat saya.
See ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Last 40
RomanceIni bukan kisah pembunuhan. Bukan juga kisah horror. Tapi, Bagaimana jika mantanmu mendatangimu lagi?? Hal tersebut terjadi padaku juga, tapi... Ia menemuiku bukan dalam wujud yang seperti kalian pikirkan. Tapi dalam wujud gadis hantu.