61

158 27 2
                                    

begitu seterusnya. . . . . . aku, tzuyu, dan buku catatan kakaknya hampir menjadi perbicangan kami setiap hari. sebagai adik, tzuyu tak perah menutupi keburukan kakaknya dia bahkan bercerita bahwa chanyeol dulu sering mencoba bajunya dan berdandang ala perempuan.

"kak aku pamit dulu yah" tzuyu pergi dengan membawa botol minuman yang baru saja dia beli.

"apaan sih" aku mejauhkan buku catatan chanyeol dari pandangan yeri, dia memang belum banyak tau tentang chanyeol. kenapa ?? karna aku takut jika yeri tau jungkook juga akan tau dan itu akan sangat merepotkan.

aku sengaja mengembalikan buku catatan chanyeol karna ada beberapa bagian yang tidak begitu aku fahami dan membutuhkan penjelasan lebih darinya. asal kau tau chanyeol bukanlah orang yang mudah dihubungi, aku juga tipe orang yang malu untuk menghubungi seorang laki-laki. cocok banget deh hahahahaha.....

==============

setelah mencoba cara terakhir maka yang harus kau lakukan adalah kirim ucapan terimakasih ke nomor dibawah ini

+820878772

poin terakhir dari lembaran penjelasan chanyeol yang tadi pagi diberikan oleh tzuyu.

"hai...... kim loey :)

terimakasih" detak jantung gadis itu semakin kencang setiap detiknya dan tepat 1 menit setelahnya handphone joy berdering. panggilan itu dari chanyeol. . .

"sudah tidur ?" chanyeol

"belum"

"tidurlah. . . . . . ini sudah sangat malam, matikan lampu tidurmu. kamu sudah sangat bekerja keras"

ini sangat berbeda, nada berbicaranya sangat lembut. di suasana malam yang semakin sepi ia mengantarkan air mata joy menuruni pipi. entah bagaimana rasanya wanita itu sangat kebingungan untuk medefinisikan apa yang sedang dia rasakan.

"kenapa kau tak menemuiku ?" tanpa memperjelas tangisnya joy memberanikan diri untuk bertanya, sekaligus memperjelas bahwa dia tidak ingin mengakhiri panggilan chanyeol

"bogoshipo" joy melanjutkan kalimatnya

"Araseo" chanyeol dengan nada yang rendah "Annyeonghi Chumuseyo" chanyeol menutup telfonnya

"sudah malam yeol, ayolah kita pulang" keluh baekhyun dari sudut rumah joy. iya, mereka sedang di depan rumah joy, sudah kurang lebih 30 menit lamanya. chanyeol hanya berdiri dan menatap jendela kamar gadisnya, sedang baekhyun sibuk dengan gamesnya.

"kenapa kamu gak langsung deketin si joy aja sih ?" baekhyun mulai percakapan ditengah perjalanan pulang mereka yang sunyi

"aku bingung, aku sangat menyayangi gadis itu. aku bisa sangat bahagia hanya dengan senyumnya"

"terus"

"aku takut akan sangat menyakitkan jika dia tidak menyukaiku"

"bukan kah sudah sangat jelas joy suka sama kamu ?"

"bukan joy"

baekhyun mengerutkan dahinya, tanda-tanda bingung jelas tergambar di wajahnya dan chanyeol melihat itu

"lay. . . . . kakaknya itu sangat menyukai taehyung dan taehyung juga sangat menyukai joy. aku hanya takut ini akan menjadi luka yang sangat dalam jika aku terus menuruti keinginanku untuk menjadi kekasihnya"

"kenapa kau tak mencoba mendekati lay ? kau sangat sempurna untuk menjadi kekasih adiknya"

"kau tentu tau bagaimana perlakuan lay dengan lelaki yang mendekati joy, apalagi pertemuan pertamaku sudah memancing emosinya apalagi sampai dia tahu bahwa aku sedang mendekati adik kesayangannya"

"kenapa kau begitu pesimis"

"entah" "mungkin aku terlalu takut untuk sakit hati"

============

+820878772  

tidur lah. . . . . hubungi aku di nomor yang tadi.

hubungi aku jika ada yang tidak kau mengerti.

jangan menahan tangismu lagi, itu sangat menyakitkan bagiku.

aku juga merindukanmu. . . .

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang