Yunho mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, membuat Jaejoong ragu untuk membuka pembicaraan. Pasalnya sejak mereka keluar dari mall sampai saat ini, Yunho tak sekali pun mengeluarkan sepatah kata padanya membuatnya sedikit ragu untuk memulai pembicaraan.
Yunho meminggirkan mobilnya dibahu jalan dengan cepat, membuat Jaejoong mengerjap terkejut karna Yunho yang tiba-tiba saja mengerem kencang mobilnya.
"A—ada apa Yun? Kenapa tiba—" tanya Jaejoong gugup dan bingung menatap Yunho.
"Boo, apa kau terluka? Apa benar dia tidak berbuat sesuatu padamu? Katakan yang sejujurnya boo?" cerocos Yunho cepat, ia kembali mengecek keadaan Jaejoong dari atas hingga bawah dan memastikan bahwa apapun rencana Boa tidak berhasil mengenai kekasihnya.
"Tidak Yun sungguh, aku baik-baik saja. Hanya saja—" Jaejoong ragu untuk melanjutkan kata-katanya untuk memberitahu Yunho yang sebenarnya terjadi taru, membuat Yunho menatap Jaejoong penuh tuntut untuk menyelesaikan apa yang ingin dikatakannya.
"Hanya saja apa boo? Cepat katakan padaku!"
"Tadi, ketika di toko. Aku rasa tadi Boa mencoba menjebakku dengan memasukkan beberapa potong pakaian ke dalam paper bagku".
Mengangakan mulutnya lebar, Yunho terkejut baru mengetahui hal ini mengenai kejadian sebelum dimana ia tiba," Jinjaa? Dasar siluman ular harus ku beri perhitungan dia, tidak heran jika dia tidak melakukan apapun padamu seperti yang selama ini sering ia lakukan pada wanita-wanita yang dekat denganku".
"Ja—jangan Yun. Jebal." Yunho mengusap wajahnya kasar karna ia kekasih cantiknya itu mencoba menghentikannya. "Jangan Yun kumohon. Lagi pula untung saja aku menyadarinya dan segera menaruhnya diruang ganti saat dia tengah membayar belanjaannya dikasir. Aku rasa mungkin hanya sekali ini saja Yun dia berbuat seperti ini karna dia cemburu padaku. Mungkin lebih baik kita harus berbicara bertiga dengannya Yun lain kali, memberinya sedikit demi sedikit pengertian agar tidak terlalu kecewa dan marah padamu dan aku".
"Tidak mungkin boo dia hanya melakukannya untuk kali ini saja jika rencananya saja sudah kau gagalkan terlebih dahulu. Dia pasti akan mengulanginya lagi yang lebih parah boo sampai kau ingin mengakhirinya dan memutuskanku karnanya. Aku tidak mau hal itu terjadi!" ujar Yunho kesal, bagaimana mungkin Jaejoong mentolerir apa yang baru saja Boa lakukan padanya.
"I—itu tidak akan terjadi. Aku akan bertemu dan berbicara secara baik-baik dengannya. Percaya padaku," sanggah Jaejoong mencoba meyakinkan Yunho dengan ucapannya yang sungguh-sungguh.
Melajukan kembali mobilnya, Yunho tidak bisa menolak apa yang kekasihnya itu inginkan. Keras kepala sama seperti dirinya, ia pun hanya bisa berharap dan percaya yakin pada apa yang kekasihnya itu katakan.
"Baiklah aku percaya padamu boo tapi jika kau ingin bertemu dengannya, kau harus pergi bersama denganku!"
"Arrassaeo Yun".
***
"Brengsek! Kenapa Yunho harus datang sih? Kalau saja Yunho tidak datang, mungkin saja rencanaku sudah berhasil tadi. Brengsek kau Kim Jaejoong!"
Boa menjerit histeris sambil memukul-mukul stir mobilnya dengan kencang mengingat bagaimana rencana yang sudah ia buat telah gagal begitu saja saat Yunho datang dan menarik Jaejoong keluar dari toko tanpa belanjaan yang sebelumnya sudah ia masukkan pakaian toko tanpa membayarnya.
Kesal. Ia sangat kesal sekaligus cemburu melihat orang yang ia cintai berlalu pergi begitu saja meninggalkannya sendiri. Mencoba berpikir cepat untuk menyusun rencana selanjutnya, ia pun menyeringai licik ketika sebuah ide terlintas dibenaknya. Ia pun menekan nomor telepon dan melakukan dial dengan seseorang yang selalu dapat ia andalkan dalam melakukan misi yang ia berikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
FanfictionYunJae / Yaoi / Boy x Boy / Lil bit Hurt / Romance Begitu kecewanya Jaejoong terhadap seseorang, sampai-sampai ia sulit mengingatnya kembali. Tiap kali sosoknya muncul dalam ingatan, semua hal yang menyakitkan itu ikut mencabik-cabik hatinya juga. ...