"Dia adalah tunanganku."
Yunho terdiam terkejut, seolah dunianya runtuh seketika tatkala pernyataan itu keluar dari bibir merah Jaejoong. Ia masih tidak percaya pada sosok pria yang ia lihat dilayar ponsel Jaejoong adalah seseorang yang begitu ia kenal dan dekat dengannya.
"Choi Siwon? Kau .. Kau tunangannya?" tanya Yunho tidak percaya dengan bibirnya yang bergetar, ia mencoba memastikan apakah sosok yang berada diponsel Jaejoong memanglah orang yang ia kenal.
Jaejoong segera menoleh menatap Yunho dengan cepat, matanya membulat terkejut mendapati Yunho mengenal tunangannya yang ia pun belum memberitahukannya pada Yunho.
"Ahh, jadi kau mengenalnya! Tidak heran orang kaya sepertimu jika tidak mengenalnya bukan."
Yunho mengangguk yakin, ia tidak tahu jika Siwon selama ini ternyata bertunangan dengan Jaejoong. Namun sejauh yang ia ketahui dan lihat selama ini, Siwon tidaklah bertunangan dengan Jaejoong melainkan dengan perempuan lain yang ia kenal bernama Jung Yoona—adik kandungnya sendiri, itupun mereka sudah menikah 6 bulan yang lalu. Lalu apa maksud dari ucapan Jaejoong yang mengatakan bahwa Siwon adalah tunangannya?
Apakah mungkin Siwon selama ini menduakan adiknya dengan Jaejoong? Jika memang benar, tentu ia tidak terima. Sebagai kakak dan juga pria yang mulai merasakan cinta pada Jaejoong, ia akan menghabisi Siwon jika memang itu terjadi.
Jaejoong tersenyum lirih, ia pun merebahkan dirinya diatas rumput sambil memandangi hamparan langit gelap diatasnya membiarkan tubuhnya meresapi dinginnya angin malam yang menusuk tubuhnya, seperti suasana hatinya saat ini tatkala ia harus diingatkan kembali pada kenangan pahit yang membuatnya harus menahan air matanya yang bisa saja keluar kapan saja tanpa keinginannya.
"Dulu. Dulu aku pernah bertunangan dengannya sebelum ia melabuhkan hatinya dengan orang lain. Dia adalah seseorang yang berarti untukku namun dia jugalah membuatku kehilangan kepercayaan pada orang lain. Sudahlah aku tidak ingin membicarakannya lebih jauh lagi padamu, toh itu hanyalah masa laluku, lagi pula apa untungnya aku menceritakan hal ini pada orang yang baru ku kenal. Bagaimana denganmu, sepertinya kisahmu lebih menarik dari pada kisahku."
Yunho tersenyum tipis dan meneguk minumannya, ia tidak percaya Jaejoong ingin mendengar kisah mengenai dirinya yang menurutnya tidak ada yang menarik untuk diceritakan.
"Kisahku tidak ada yang menarik Jaejoong-ssi, tanpa ku ceritakan kau pasti sudah mengetahuinya dari media mengenai kehidupan pribadiku. Sudahlah, lebih baik kita berkeliling sebentar lalu kembali pulang ke hotel, sebelum kita berdua jatuh sakit karna masuk angin." jawab Yunho beranjak bangun, membersihkan bagian belakang celananya.
Jaejoong buru-buru beranjak berdiri mengikuti Yunho, menyetujui usul Yunho yang mengajaknya berkeliling sebentar disekitar sini. Tentu ia sudah jauh-jauh datang dan bersusah payah untuk tiba diatas sini, jika tidak dimanfaatkan olehnya mengeksplor lebih jauh tempat indah ini, bukankah akan terasa sia-sia untuknya.
Jaejoong menarik nafas panjang dan tersenyum lebar, kedua tangannya ia bentangkan dengan lebar menikmati semilir angin malam dingin yang menampar wajahnya.
Yunho bersedekap, ia pun berdiri disamping Jaejoong sambil tersenyum.
"Bagaimana indah bukan melihat malam hari kota paris dari sini?"
"Hum. Indah. Bahkan lebih indah dari bayanganku." jawab Jaejoong senang, ia pun mengeluarkan ponselnya dan memfoto bagian tempat ini yang ingin diabadikannya.
Berputar, Jaejoong tersenyum menatap kameranya tatkala melihat Yunho yang menjadi objeknya kali ini. Ia pun diam-diam memotretnya dan menyimpannya sendiri tanpa memberitahukan Yunho terlebih dahulu dan kembali memotret bagian-bagian yang ingin diabadikannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
FanfictionYunJae / Yaoi / Boy x Boy / Lil bit Hurt / Romance Begitu kecewanya Jaejoong terhadap seseorang, sampai-sampai ia sulit mengingatnya kembali. Tiap kali sosoknya muncul dalam ingatan, semua hal yang menyakitkan itu ikut mencabik-cabik hatinya juga. ...