part 14

352 27 2
                                    

"Mas Anu" paggil freya kepada pria yang sekarang tengah berjalan didepan freya. Hanya berjarak beberapa dari freya yang sedang berdiri.

Ketika namanya dipanggil lantas anu memalingkan badannya 180 derajat hanya untuk melihat siapa yang memanggil namanya. Senyumnya terkembang tatkala melihat freya tersenyum lebih lebar darinya "ada apa ay?" Tanya anu yang sekarang menunggu freya tengah mensejajarkan langkahnya.

"Mas anu sekarang tinggal dimana? Umi nanyain, karena waktu freya nikah bude malika mau diundang tapi pas umi mau ngasih undangan kata tetangga sebelah mas anu sekeluarga udah pindah" tanya freya. Menceritakan bagaimana kecewanya umi saat mengetahui bude malika pindah tanpa memberitahunya.

"Ohh.. iya iya, maaf. Waktu itu memang kita sekeluarga udah pindah beberapa tahun yang lalu. Dan ibu kehilangan kontak umi kamu. Biasa nomor ibu keblokir gegara lama gak isi pulsa" jelas anu sambil menatap lekat perempuan yang sudah tumbuh dewasa ini. Lagi lagi ia mengharapkan freya kelak bisa menjadi miliknya.

"Ohh pantes.. umi hubungi bude malika udah gak aktif lagi nomornya" terang freya. Freya memang menyebut ibunya anu dengan sebutan bude karena memang sudah dibiasakan oleh uminya. Agar terlihat sopan dan lebih dekat seperti keluarga sendiri. "Oh iya,, tinggal dimana mas sekarang?"

"Deket kok.. nanti aku hubungi kamu saja ya" langkah anu berhenti setelah melihat pria dengan tampang dinginnya menatap keasyikan kedua makhluk mortal di koridor kampus.

"Hehe.. iya mas, udah tau kontak aku kan? Nanti aku ingetin lagi kalau mas lupa?" Tatapan freya memang tidak selurus anu yang sadar tengah ditatap oleh tatapan dingin itu. "Btw kenapa berhenti jalannya mas?"

"Sepertinya kamu udah dijemput ay"

"Haa? Dijemput? Sama siapa?" Tatapan freya yang semula mengarah ke anu kini memutar dan menatap bintang tengah berdiri sambil memasukkan tangannya kesaku celana. Menatap freya serius.

"Udah sana dulu gih" suruh anu kepada freya.

"Hhhh" freya menatap jengah pemandangan yang menurutnya biasa. Namun tidak biasa bagi mahasiswi mahasiswi yang berjalan disekitar bintang. "Aku pulang dulu ya mas, Assalamualaikum" salam freya sambil berjalan dan melambaikan tangan ke arah anu.

Setelah sampai freya disebelah bintang. Tangannya menggandeng atau lebih tepatnya menarik paksa tangan bintang dari pandangan mahasiswi mahasiswi pengagum suaminya. Bukan apa apa, freya hanya takut suaminya nanti membuat php bagi squad pengagum bintang. Sedikit berlari akhirnya sampailah mereka di depan mobil bintang dan freya melipir masuk ke bangku sebelah kemudi. Disusul dengan bintang yang masih menatap freya tajam.

"Apasih liat liat?" Tanya freya yang sekarang duduk manis sambil memainkan pajangan tanaman yang bisa bergerak gerak daunnya "lucu ih" gumamnya.

Nafas freya tercekat gara gara tingkah bintang kepadanya kali ini. Sebelumnya bintang tidak pernah seperduli ini kepadanya. Badan mereka hampir mendekat satu sama lain bahkan nafas bintang kentara di pipi freya. Tangan bintang berhasil meraih seat belt yang ternyata agak nyangkut dan selesai memasangkan seat belt pada freya. Perlakuan bintang kepada freya cukup membuat hati freya bergejolak. Tanpa freya tau sang pembuat gejolak dihatinya juga merasakan hal serupa.

"Pakai yang bener. Dahi kepentok juga entar baru tau rasa" terang bintang mencairkan suasana. Disusul dengan melajunya mobil bintang membelah parkiran kampus dan lanjut menyisir jalanan.

Diperjalanan freya tak henti hentinya gusar sambil melihat hp pintarnya. Berharap mendapat balasan dari seseorang, kentara di raut wajahnya seperti sedang mencemaskan sesuatu. Bintang yang menatap freya ikut kesal dibuatnya, pasalnya kini kaki freya bukan lagi dibawah melainkan freya angkat keatas bangku mobil sambil membolak balikkan badannya. "Lagi sakau?" Tanya bintang santai seakan tak ada beban mengatakan hal tersebut

"Ya gila.. gini gini dibilang sakau" bela freya.

"Ya kalau gak kayak cacing kepanasan apa namanya?" Tanya bintang.

"Tauk" jawab freya singkat.

Hening. Saat ini suasana di mobil bintang hening yang berbunyi hanya suara radio yang memang dinyalakan freya dengan volume kecil. "Waahh!!" Teriak freya kegirangan.

"Apa sih.. bikin orang kaget aja" tanya bintang yang sekarang menggunakan tangan kirinya untuk mengelus dadanya. Menenangkan jantung nya yang sudah berdetak lebih kencang gegara kelakuan istrinya tersebut.

"Mas anu mas" mata freya berbinar, tak lupa dengan senyum yang lebar menghiasi mimik wajah senangnya kali ini. "Mas anu balas wa aku. Dia udah ngasih tau alamat barunya. Hhmmm, nanti aku kasih tau umi aja aahh" freya mulai dengan aktivitasnya, mengobrol sendiri sambil terus mengembang senyum layaknya seorang gadis yang tengah diberi kabar bahwa pacarnya akan bertemu dengannya setelah ldr 10 tahun.

bintang yang tadinya cuek kini mulai untuk merenungkan nasibnya sebagai suami dari anak popok bawang ini. bintang tau freya sudah layak dikatakan seorang wanita. tapi, sikap dan tingkahnya tidak mencerminkan layaknya wanita berumur 21 tahun. belum lagi freya tidak menyadari bahwa mas anu - anu nya itu suka dengannya, yang ia tahu mas anu teman masa kecilnya, pahlawan pada masanya. tak ayal bintang sekarang yang bergantian uring - uringan. "kita makan dulu" yups, dengan gayanya yang sok cool karena sikap uringannya ia simpan didalam dirinya. cukup didalam dirinya jangan sampai freya tahu.bisa - bisa jadi bahan ledekan sampek pagi besok.

setelah makan dan pulang dari kegiatan mereka masing - masing. waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 wib setelah mereka melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat muslim. mereka berdua duduk diruang tengah sambil menonton tv yang sepertinya tv lebih banyak menonton kegiatan mereka. bintang yang sekarang tengah memeriksa jurnal praktikum dari mahasiswa -mahasiswanya sedangkan freya yang sedang mengerjakan tugasnya sendiri sambil membingungkan reaksi kimia yang saat ini sedang berputar - putar diotaknya. 

"huaahhh" freya terlonjak kaget berkat tangan bintang yang saat ini lebih kearah memeluk freya sambil memejamkan matanya. freya yang memeriksa berkas tugasnya di atas kasur karena selain nyaman, biar lebih enak aja kalau tidur tinggal taruh berkasnya di meja sebelah dan tidur deh..

Sang pemilik tangan tak bergeming setelah mendengar teriakan freya. "Dasar kebo! " Umpat freya kepada bintang

"Jaga ucapan kamu. Saya dengar ya.. " Masih dengan mata tertutup bintang mengucapkan kata tanpa rasa beban. Dan meskipun ia sadar, ia tidak memindahkan tangan dari pinggang freya.

"Aku kasih gas dalam nih ya.. " Freya berkata begitu karena bintang memeluk pinggang freya yang sedang duduk setengah berbaring otomatis sangat berdekatan dengan sumber gas dalam tersebut.

"Yaelah.. Si bapak, gak mau mindahin tangannya beneran nih yaa" Kata freya sembari bersiap siap mengeluarkan jurusnya

"Kamu beneran? " Kali ini dia membuka matanya sambil agak menarik badannya menjauh sedikit dari freya.

"Yaa... Beneran kalau lagi sakit perut" Jawab freya sambil menaruh berkasnya di meja sebelah.

"Sekarang sakit perut?" Tanya bintang kepada freya dan dijawab gelengan olehnya.

"Udahlah pak. Saya mau tidur. Bobo trus besok harus bimbingan deh" Badan freya sudah merosot kan diri sambil tidur membelakangi bintang yang saat ini tengah cengo dengan pernyataan istri tak berperasaan ini.

Dan merekapun tidur, terlelap dalam mimpi masing masing dengan tanpa sadar bintang memeluk istrinya dari belakang. Sebenarnya hanya freya yang tidak sadar, bintang sangat sadar penuh saat memeluk istrinya tersebut saat dirasa freya sudah terlelap dalam tidurnya. Sangat mudah menebak freya sudah tidur atau belum. Cukup dengan menggoyang bahunya, jika freya bergerak sedikit saja  itu tandanya freya belum tidur. Jika freya diam saja itu artinya dia sudah tidur..

Bintang menggunakan cara itu. Dan hasilnya freya diam. Bintang pun menjalankan aksinya memeluk istrinya dari belakang. Kenapa? Halal bukan? Karena hanya dengan cara ini istrinya diam saat dipeluk olehnya. Biasanya jika ia memeluk istrinya bahkan didepan orang tuanya hanya sekedar menunjukkan bahwa pernikahan mereka baik baik saja freya akan mencari alasan untuk melepaskan diri dari pelukannya.

Bersambung...

Yes You, Pak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang