Malam hari pun telah tiba. Seperti halnya pelajar biasanya yang mengerjakan tugas-tugas dimalam hari. Begitupun dengan Nala yang sibuk mengerjakan tugas dari sekolah barunya itu. Tiba-tibaaaa
Prrtt prtt
handphone Nala bergetar dan dia segera melihat notif yang masuk itu.
You have a new message
From : Creepy Dirgan
Hai babe. Besok gue jemput. Kita berangkat bareng! Ngga nrima bantahan titik!!!Matanya terbelalak melihat pesan memaksa itu.
“Anjirrrrrr, nih cowo bener-bener gila kali ya. Seenak jidat aja si tuh orang.”
To : Creepy Dirgan
Gua ngga mau brangkat bareng sama orang creepy kaya lo.“Enak aja maksa-maksa gitu. Cih, dikira takut kali ya.”
Nala masih aja menggerutu, tak lama handphonenya bergetar.
Prrtt prrttt
You have a new message
From : Creepy Dirgan
Iya sayang, sama sekali ngga ngrepotin kok. Tunggu aku menjemputmu, hun.“Shit, ngga punya otak tuh orang.”
Dia mengabaikan pesan itu dan sesegera memperbaiki mood belajarnya.
Keesokan harinya, seperti biasa Nala bersiap untuk berangkat ke sekolah. Harinya dimulai dengan sarapan dengan keluarga sederhananya.
“Bang, lo nganter gua kan hari ini?.”
Tanya Nala pada kakaknya.“Ogah, Males gua. Naik angkot atau bis aja sana, manja banget sihh.”
“Maaahh, Abang tuh ngeselinnn.” Ujar Nala dengan Wajah sedih yang dibuat-buat.
“Kenapa ngga mau nganter Adek kamu bang?” Tanya ibunda Nala pada putra sulungnya itu.
“Capek mahh, Abang tadi malem nglembur skripsiaaan.” Ujar Bang Erlan membela diri.
Ya dia adalah kakak dari Nala yang bernama Erlandio Pratama yang kini sedang disibukkan dengan skripsian.
Ketika perdebatan kecil itu berlangsung, ada seseorang datang kerumah yang bertujuan untuk menjemput putri dari Ibu Erna.
Ting tongggg Tingg tongggg
“Sapa tuh, pagi-pagi gini namu rumah orang.” Desis Erlan mendengar bel rumah yang bunyi itu.
“Bangg ngga boleh gitu ah, biar mamah yang bukain.”
Sang ibu segera meninggalkan meja makan untuk membukakan pintu untuk tamu tersebut. Yang tak lama terdengar panggilan
“Nalaaaaaaaa, Sini nak. Ini ada temen kamu.”
Dimeja makan Nala mendengar panggilan dari ibunya itu dan segera menyusul ibunya di teras rumah.
“Oh shitttt....”
Melihat siapa yang berdiri didepan pintu dengan senyum ciri khasnya dia tanpa sadar mengumpat tanpa didengar oleh sang ibu.
“Sayang, Cepet gih berangkat mumpung masih pagi.”
" Iya mah, Nala berangkat dulu ya."
“Assalamualaikum mah.” Lanjutnya
“Permisi, tante. Assalamualaikum.”
Keduanya menyalami ibunda dari Nala.
•••
Segini dulu yaa😊
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGAN
Teen Fiction"See? You lose" Ucap gadis itu seraya menaik-turunkan alisnya, ya dia bukanlah gadis penakut akan ancaman. Dia justru menyukai tantangan. "Oke, lo menang." "So, fuck of away from us" "Fine, bitch" Vote dan komen di cerita ya! Salam kenal gaes! Laff...