Page sebelumnya
“Juara pertama ialaaah Berliana Tian”
Tepuk tangan menghiasi seluruh ruangan.
“Oh damn, gue kalah.”
Gadis itu merasa kecewa dengan dirinya sendiri, ia menahan rasa kekecewaan yang menghampirinya.“But wait, tahun ini bukan juara pertama yang menjadi Girls Schoolnya. Dan inilahh The Real Girls School tahun ini.”
“Lilianala Kinari” Lanjut pembawa acara itu.
Semua penonton berdiri dan bertepuk tangan.
“Gossshhhhhh, She is my friend”
“Nalaaa, I’ll be here for youuu.”
Hati gadis yang memenangkan acara itu merasa tak menyangka bahwa dirinya bisa mengalahkan peserta lainnya yang tidak bisa dianggap remeh.
Ucapan selamat dan pelukan pun berhamburan menghampirinya.
“Congratulation.”
Para juri bersalaman dan memberi ucapan selamat pada masing-masing pemenang.
Dibelakang panggung semua peserta berpelukan saling support. Namun tidak dengan Berliana, ia tak menyukai hal ini.
“See? You lose”
Ucap gadis itu seraya menaik-turunkan alisnya, ya dia bukanlah gadis penakut akan ancaman. Dia justru menyukai tantangan.
“Oke, lo menang.”
“So, fuck of away from us”
“Fine, bitch”
Berliana mengumpat dan pergi menjauhi Nala. Nala menuju keluar dari backstage untuk menemui teman-temannya.
“Aaaaa you win this, Girl”
Peluk gadis itu erat.
“Shit, Gita. Gue ngga bisa napasssss”
“Upss, maaf. Hahaha”
Teman-temannya merasa bangga dengan penampilan Nala tadi.
“Hi! You do it very well.”
Dirgan menghampiri Nala, ia merasa berhasil mengajarinya hingga membuat semua terpukau melihat penampilan Nala.
“Thankyouu, Ini berkat lo juga.”
Senyum manis gadis itu terpancar nyata dihadapan Dirgan.
“Would you be mine?
Matanya terbelalak mendengar kata-kata yang diucapkan Dirgan. Untung mereka hanya berdua dan tidak ada yang mendengarnya.
“Hah? Lo nglindur ya?”
“Ck, ganggu momen romantis aja si. Ulangi ah.”
Hatinya berdegup kencang dalam situasi ini.
“Meeting you was fate, becoming your friend is choise, but falling in love with you is out of my control. So, Would you be mine, Lilianala?”
Dia bingung harus menjawab apa, lidahnya kelu untuk mengatakan ‘ya’ ia butuh waktu memikirkannya.
“Umm, Sorry. Gue ngga bisa jawab sekarang Dirgan.”
“It’s okey. Tell me when you get the answer.”
•••••
Seeorang terus memikirkan jawaban apa yang pantas ia berikan pada seorang lelaki yang mengajaknya membuat sebuah komitmen baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGAN
Teen Fiction"See? You lose" Ucap gadis itu seraya menaik-turunkan alisnya, ya dia bukanlah gadis penakut akan ancaman. Dia justru menyukai tantangan. "Oke, lo menang." "So, fuck of away from us" "Fine, bitch" Vote dan komen di cerita ya! Salam kenal gaes! Laff...