Chapter 6

116 1 0
                                    

"Cinta kamu itu bukan cinta tulus tapi cinta obsesi. Obsesi untuk memiliki orang yang kamu cintai seutuhnya tanpa ada seseorang yang boleh memilikinya. Dan itu terjadi pada dalam diri kamu."
-Faldi Sa'ban-

Happy Reading
.
.

🍃🍃🍃

Kini Akillah dan Amel sudah berada di hadapan bu kepsek.

"Kenapa kalian lakuin itu ke reina?"tanya bu Hanif

Akillah dan Amel hanya diam saja tidak menjawab. Mereka tidak bisa menjawab dengan jujur karna mereka takut jika dilaporkan ke pihak berwajib karena sudah melakukan tindakan kriminal

"Kenapa kalian diam saja jawab pertanyaan ibu"ucap bu Hanif dengan tegas sehingga membuat mereka kaget

"Ma maaf bu kami ga sengaja ngelakuin itu ke Reina"ucap Akillah dengan gugup

"Ga mungkin kalian sengaja ngelakuin itu ke Reina, pasti ada sebabnya"ucap bu Hanif

"Sekarang jawab pertanyaan ibu, ada masalah apa kalian dengan Reina? Kenapa kalian tega mencelakai Reina dengan kejam?"lanjut Bu Hanif

"Hanya masalah pribadi bu"ucap Akillah dengan kepala menunduk

"Tapi kenapa kalian membawa masalah ini ke sekolah? Di sekolah tempat mencari ilmu bukan mencari musuh. Jadi kalian kalo punya masalah bicara dengan baik baik, bukan dengan mencelakai Reina masalah akan selesai. Ngerti kalian"Terang Bu Hanif

"Ba baik bu"ucap mereka sambil menundukkan kepalanya

Tok... Tok... Tok

"Silahkan masuk"ucap bu Hanif

"Assalamualaikum bu"ucap seorang siswa yang masih berada di depan pintu

"Wa'alaikumussalam ada apa Fathan "ujar bu Hanif sambil menatap Fathan yang sudah berdiri di depannya

"Maaf bu, Reina harus dibawa kerumah sakit sekarang karna lukanya terlalu parah maka dari itu Reina harus cepat cepat bawa Reina ke rumah sakit"ucap Fathan selaku ketua PMI

"Astagfirullah kalo begitu cepat bawa reina ke rumah sakit biar ibu telfon Orangtua Reina sekarang agar langsung kerumah sakit"ucap bu Hanif dengan cemas

"Baik bu saya permisi dulu, assalamualaikum"ucap Fathan berlalu

"Waalaikumussalam warohmatullah"ucap Bu Hanif

"Dan kalian ikut ibu ke Rumah Sakit dan jangan kabur kalian karena kalian akan mendapatkan hukuman dari Orangtua Reina secara langsung"ucap Bu Hanif dan berlalu menuju parkiran diikuti oleh Akillah dan Amel

***

Di Rumah Sakit

Kini Refa, Faldi, Akillah, Amel, bu Hanif dan kedua Orangtua Reina sudah berada di depan ruang reina yang sedang diperiksa mereka semua cemas karna sejak 1jam yang lalu dokter yang menangani reina tak kunjung keluar.

"Abi, kok dokter belum keluar pasti Reina kenapa-napa ya bi hiks hiks"ucap Umi Reina yang masih menangis melihat keadaan Reina

"Umi tenang yah Reina ga apa apa kok, istigfar umi."ucap Abi Reina yang memang mencemasi anak nya tapi ia tidak menujukannya

"Astagfirullah al'azim, Astagfirullah al'azim, Astagfirullah al'azim." Ucap Umi Reina

"Umi yang sabar yahh, Reina pasti kuat kok kan Reina anak yang kuat pasti Reina bisa melewati semuanya, Umi jangan nangis yahh ntar kalau Reina sadar ngeliat Umi kesayangan nya ini nangis pasti Reina sedih Umi"ucap Refa sambil menenangkan Umi Reina

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodohku Tertulis Di Lauhul MahfudzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang