•Berteman Kembali•

712 33 1
                                    

HAPPY READING 💕
***

Bel pulang sekolah berbunyi. Selang guru keluar kelas, Caca bangkit lalu meninggalkan kelas tanpa ada salam perpisahan.

Shiren dan Geby mengerutkan alisnya, ada apa dengan Caca. Soalnya sejak jam keempat setelah istirahat pertama Caca tidak banyak mengeluarkan suara. Bahkan menjawab pertanyaan Shiren dan Geby pun Caca enggan.

Kelvin pun langsung menyusul Caca. Kelvin menghentikan jalannya. Tepat di koridor sekolah, Kelvin melihat Gino yang sedang memantau Caca dari kejauhan. Terlihat ada begitu kebencian dalam tatapan Gino itu.

Caca memasuki mobil Kelvin, yang kini disusul oleh Kelvin.

"Lo kenapa?" tanya Kelvin pelan.

Caca menggeleng pelan, terasa begitu berat mulutnya untuk menjawab.

"Lo kenapa? Cerita sama gue," kata Kelvin.

Dan lagi Caca hanya menggeleng kepala membuat suara decakkan kecil keluar dari mulut Kelvin.

"Lo pucat," gumam Kelvin sebelum mulai menghidupkan mesin mobilnya.

"Gue bisa kok jadi teman curhat lo, bagaimana pun lo teman gue. Kita berteman Ca, lo bisa ceritakan semuanya ke gue."

Caca menoleh ke samping, ke arah Kelvin yang pandangannya lurus ke depan.

"Kalau itu bisa meringankan pikiran lo dan membuat lo sedikit tenang," sambung Kelvin.

Kelvin melirik Caca sebentar lalu kembali memandang lurus ke depan.

"Gue nggak bisa," jawab Caca. Kelvin mengangguk pelan setelah mendengar jawaban dari Kelvin.

Caca memejamkan matanya sekejap. Memikirkan semua permasalahan hidupnya yang malah bertambah bukannya berkurang.

Rasanya Caca ingin berteriak keras sekarang dan menangis sepuas hati, tapi dia harus mengerti suasana dan keadaan sekarang.

Kini Kelvin melajukan mobilnya, pergi meninggalkan SMA Bintang Harapan.

"Lo mau makan di mana? Gue yang traktir," kata Kelvin.

Kelvin menoleh ke arah Caca, terlihat Caca melamunkan sesuatu.

"Ca," panggil Kelvin sengaja membuyar lamunan Caca.

Caca yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah Kelvin dengan alis berkerut tampak kebingungan.

"Lo mau makan di mana? Biar gue yang traktir," ulang Kelvin lagi.

"Nggak, gue nggak nafsu makan," jawab Caca pelan.

"Lo pucat, lo belum ada makan. Gue tau itu," kata Kelvin membuat seluruh pandangan Caca hanya tertuju padanya.

"Gue khawatir, salah?" tanya Kelvin.

Caca hanya diam tak bersuara.

"Gue tau lo ada masalah, tapi nggak gini juga kali. Lupa makan, lupa segalanya," cerocos Kelvin membuat Caca mendelik tajam kepadanya.

"Lo nggak tau, karena lo belum pernah di posisi gue. Stop sok perhatian ke gue," kata Caca berhasil membuat Kelvin terdiam seribu kata.

***

"Kalau gue minta nomor nyokap gue ke kakek, bakalan dikasih nggak sih?" tanya Caca dengan kedua sahabatnya.

Shiren menggeleng, "Gue nggak yakin," jawabnya.

"Tapi gak ada salahnya kalau lo mau mencoba, siapa tau aja lo dikasih kan," sahut Geby.

Caca langsung merubah posisinya, yang tadi tengkurap kini duduk bersila.

Si Jutek Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang