•Awal•

3.4K 615 555
                                    

HAPPY READING 💕

***

"Rhena sayang!" teriak cewek itu saat memasuki ruang tamu rumah. Dia baru pulang dari sekolahnya.

Cewek berperawakan lumayan tinggi, tubuh yang langsing, dan juga rambut panjang hitam pekat terurai.

Alis yang tidak tebal-tebal amat, mata coklat pekat dengan bulu mata yang lentik, hidung yang kecil mancung, bibir yang merah alami, serta dagu yang manis.

Semua itu adalah deskripsi mengenai paras wajah cewek yang sekarang lagi mendekati adik perempuan satu-satunya yang asik bermain boneka sendirian di ruang tamu.

Setiap cewek itu memasuki rumah,anak kecil itu sudah berlari menghambur pelukan padanya.

Nama cewek yang berparas wajah cantik itu adalah Natasya Fransiska Bram, sedangkan anak kecil itu bernama Rhena Fransiska Bram.

Mereka adalah kakak beradik yang tinggal bersama kakeknya. Tiga tahun silam, kedua orang tua mereka berpisah. Yah cerai, sekarang hak asuh mereka diambil oleh kakek dari papa mereka.

Flashback on

"Jika kalian tetap ingin bercerai, Papa akan ambil hak asuh kedua anak kalian!" Bram sedikit mengancam.

Ancaman itu keluar hanya untuk mengancam agar kedua pihak yang ada di hadapannya berubah pikiran.

Suara serak itu menggema di ruangan VIP. Di dalamnya hanya berisi 3 orang. 2 orang itu tercengang dan siap-siap mencoba untuk memprotes di hadapan Bram.

"Andre nggak setuju, Pah. Jangan begini dong Pah, ini sudah keputusan Andre. Papa nggak bisa merubah keputusan Andre," protes Andre, putra tunggal dari seorang Bram.

Siska, menantunya menangis tersedu-sedu.

"Pah Siska mohon, Siska mau pisah sama Andre. Siska nggak sanggup sama sikap dan perlakuan Andre ke Siska, Pah," isak Siska yang semakin tersedu-sedu.

Bram benar-benar nggak tega melihat kondisi menantu semata wayangnya itu dengan berpenampilan acak-acakan.

"Tapi jangan pisahkan Siska sama Caca dan Rhena, Pah... hiks," sambung Siska sembari tangisan semakin pecah.

Siska benar-benar tak sanggup dengan sikap dan perlakuan Andre kepadanya. Andre diam-diam selingkuh dengan sahabatnya sendiri di belakangnya. Bahkan sikap perhatian lebih Andre kepadanya telah sirna begitu cepatnya.

Andre tega melakukan itu, bahkan dia malah ikut bersih keras untuk bercerai dengan Siska. Lalu akan menikahi sahabatnya Siska.

"Kamu jahat mas, aku gak bakal lupakan hal ini. Kamu hebat bermain di belakang aku," racau Siska, matanya bengkak dan merah. Andre hanya diam.

"Papa nggak akan tega, ini hanyalah sebuah ancaman agar kalian tetap mempertahankan hubungan yang sudah kalian bangun bersama. Tapi jika kalian masih bersikeras untuk bercerai, papa benar-benar akan mengambil hak asuh mereka. Kalian harus ingat itu."

Siska menggeleng kepala tak sanggup, dia benar-benar tak akan bisa memikirkan hidupnya jika tanpa kedua buah hatinya itu. Andre bisa apa? Dia mengacak kasar kepalanya, dia juga tak ingin berpisah dengan kedua anak perempuannya.

"Pah Siska mohon, Pah," parau Siska menatap mohon kepada ayah mertuanya.

"Kalian bisa pilih, bercerai dengan hak asuh Caca dan Rhena Papah yang ambil atau tetap bertahan dengan hubungan ini?" tanya Bram.

Si Jutek Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang