•Kesayangan Caca•

824 41 3
                                    

HAPPY READING 💕
***

Selepas memastikan Chandra sudah meninggalkan perkarangan rumahnya, Caca pun memutuskan untuk memasuki rumahnya. Belum sempat membuka pintu rumah, ponsel yang digenggamnya kini berdering. Terpampang jelas nama Kelvin di sana yang masih tertulis "Kelvin Gue".

"Kenapa sih nih orang," ujarnya sebelum mengangkat panggilan dari Kelvin. Setelah mengangkatnya, Caca hanya berdehem malas untuk berbicara kepada Kelvin.

"Halo, ehh lo udah makan belom?" tanya Kelvin di awal pembicaraan.

"Kenapa emangnya?" tanya Caca balik.

"Nanya doang, Rhena udah makan?"

"Nggak tau, gue baru nyampe rumah," jawab Caca sekenanya.

"Yakin lo? Habis dari mana lo?"

Bisa dilihat kalau Kelvin begitu kepo, membuat Caca memutarkan kedua bola matanya

"Kepo lo, udah ya."

Caca langsung mematikan panggilan tersebut lalu memasuki rumahnya.

"Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...," jawab Rhena begtu bersemangat. Kini Rhena sudah berada di pelukan sang kakak.

"Udah makan kamu sayang?" tanya Caca dengan lembut setelah melepaskan dekapannya. Rhena menggeleng kepala cukup membuat Caca terkejut setengah mati.

Caca melirik jam tangannya, tepat pukul 7 malam.

"Yaudah ayo sini makan sama kakak, Rhena harus makan yaa. Ingat, kak Caca nggak suka Rhena kayak gini. Rhena harus bisa makan tanpa kak Caca, Rhena kan udah besar sayang," ujar Caca menasehati sambil menuntut Rhena ke meja makan.

"Bi Sumi masak apa sayang? Bi Suminya mana?" tanya Caca pada Rhena.

"Itu, Rhena nggak tau itu namanya apa," jawab Rhena dengan polos.

Bi Sumi memasak Udang Pedas dengan perkedel kentang. Caca tersenyum tipis, "Itu namanya Udang pedas sayang sama perkedel kentang," ujar Caca memberitahu dan Rhena mengangguk mengerti.

"Bi Sumi di kamalnya kali kak," tebak Caca. Caca pun mengangguk kepala.

"Kakek mana sayang?" tanya Caca sambil mengambilkan nasi dan lauknya untuk Rhena.

"Di kantol, Kakek nggak ada di lumah. Rhena main sendiri," jawab Rhena sambil memonyongkan bibirnya.

"Biasanya kan kamu main sendiri sayang," kata Caca sambil memberika piring nasinya yang sudah lengkap dengan lauk pauknya.

"Nasinya dikasih habis yah, biar kamu makin besar. Nggak kecil terus," cibir Caca.

Rhena mengerutkan bibirnya.
Semenjak kehadiran Kelvin di hidupnya. Dia ingin selalu bermain bersama Kelvin. Tak ada rasa bosan kalau sudah bersama Kelvin.

"Kak Kelvin mana Kak Caca?" tanya Rhena tiba-tiba.

"Kamu makan dulu, habisin makanannya habis itu baru boleh bicara yah," kata Caca memperingatkan yang langsung dianggukin kepala sama Rhena.

Setelah menemani Rhena makan, kini Caca memutuskan untuk menghabiskan waktu malamnya untuk bermain di ruang tengah bersama adiknya.

Caca menggeleng kepala melihat begitu banyak mainan adiknya, dirinya saja bingung ingin memainkan yang mana.

"Kak Caca," panggil Rhena kepadanya.

Caca pun menatap ke arah adiknya, "Iya sayang, kenapa?" tanyanya.

Si Jutek Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang