MLIS05

276 11 0
                                    

11:03 am

Jessyca tengah sibuk membersihkan roomplay. Setelah tadi malam roomplay seperti habis terkena badai nyasar.

Jessyca tidak memiliki asisten rumah tangga. Tentu saja karena rumahnya minimalis menurutnya untuk apa membayar jasa asisten rumah tangga untuk rumah kecil seperti ini. Rumah jessyca memiliki dua lantai dan tiga kamar. Satu dapur dan satu kamar mandi.

Rumah jessyca minimalis dan sederhana namun karena kehebatan jessyca dalam meletakkan furniture dan memilih cat dinding membuat dalam rumah menjadi terlihat elegan.

"Huh akhirnya selesai" jessyca menghembuskan nafas lega.

Tok tok tok

Dengan segera jessyca melangkahkan kakinya menuju pintu masuk.

"Ya...."

Jessyca mundur selangkah. Setelah membuka pintu.

Jessyca mematung.

Corly dan....

Shawn

Berdiri didepan pintu.

"Good morning jess" corly cengengesan.

"Morning... Ayo masuk" jessyca mempersilahkan.

Jessyca masih loading.

"Jess.. Kau oke?" corly bertanya setelah duduk disofa.

"Ah ya tentu.. He he"

Corly menatap takut kearah jessyca.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" jessyca bertanya.

"Tidak.. Hanya saja..kau terlihat aneh pagi ini" corly mengecilkan suaranya pada saat mengucapkan aneh.

"Aneh?.. Aku tidak merasa aneh. Aku biasa saja"

Jessyca melirik sebentar kearah shawn.  Shawn sedang menatapnya.

"Baiklah.. Apakah kau tidak ingin menyapa shawn?" corly tersenyum jahil.

"Hai shawn" sapa jessyca.

"Hai jessyca" balas shawn.

Hening..

Tik

Tok

Tik
Tok

"Hanya itu?" corly menatap jessyca dan shawn bergantian.

Jessyca dan shawn salah tingkah.

"C'mon guys. Ada apa dengan kalian?" corly memutar bola matanya.

"Aku baik-baik saja" jessyca menjawab polos.

"Kau baik-baik saja tetapi hatimu tidak" corly mulai kesal.

"Apa maksud ucapanmu itu cor?" jessyca ikut kesal.

Jessyca kesal dengan corly. Dia sama saja seperti caleb yang terus menggoda dan membuka kartunya didepan shawn. Jessyca merasa mereka berdua ingin membuka semua kartunya kepada shawn.

"Kau tersinggung. Berarti benar hatimu sedang tidak baik" corly memicingkan matanya.

"Ha ha ha.. Bicara apa kau ini cor. Sepertinya kau lupa meminum obatmu pagi ini" jessyca tertawa sumbang.

"Aku sela...."

"Hentikan"

Shawn menengahi membuat ucapan corly berhenti diudara.

"Maaf shawn. Kami memang selalu seperti ini.. Iya kan cor?"

Corly mengangguk.

"Kalian sudah makan?" jessyca mengganti topik.

Shawn dan corly menggeleng.

"Kalau begitu. Kita masak yuk." jessyca mengajak.

"Boleh tuh. Mau gak shawn?" corly menatap shawn.

"Oke" jawab shawn

"Kita mau masak apa?" corly bertanya kepada jessyca.

"Bagaimana kalau sea food"

Shawn yang menjawab.

Jessyca melirik shawn.

"Boleh juga. Aku sudah lama tidak makan sea food" ucap jessyca.

"Apalagi yang kita tunggu" corly bersemangat.

"Tapi......."

Jessyca menggantung kalimatnya. Shawn dan corly menunggu.

"Kita harus beli sea food nya dulu" lanjut jessyca.

Corly manyun. Dia pikir ada masalah yang serius.

"Tenang saja. Aku akan meminta caleb membelinya" corly memainkan handphone nya.

"Benar juga. Kalau begitu aku akan siapkan bahan-bahannya" jessyca melangakah menuju dapur.

"Daripada kau duduk disini lebih baik kau bantu jessyca sana" corly menatap shawn garang.

Shawn mendengus kesal. Kenapa dia mau saja diajak kemari oleh corly batinnya.

"Bisa aku bantu?" tanya shawn setelah berada didapur

Jessyca membalik badan.

Jessyca kehilangan konsentrasi.

"Jessyca" panggil shawn.

"Ah ya. Apa yang tadi kau katakan?" jessyca tergugup.

Jessyca merutuki dirinya. Dia terlihat sangat bodoh didepan shawn.

"Apa yang bisa aku lakukan" ucap shawn.

"Umm ambilkan bungkus tomat,kecap,keju dan mayo saja dilemari yang ada dibelakangmu" jessyca menunjuk kearah belakang shawn.

Shawn mengangguk. Mengulurkan tangannya keatas membuka lemari.

Sedangkan jessyca kembali melanjutkan memotong rempah-rempah dan sayuran.

"Jessyca" panggil shawn.

"Ya" jawab jessyca masih fokus memotong-motong.

"Apakah kau masih mencintaiku?"

Deg

Deg

Deg

Jessyca menghentikan aktivitasnyan.

Apa yang baru saja dia dengar. Jessyca mencerna kembali ucapan shawn.

"A..pa maksudmu?" jessyca bertanya balik.

Jessyca menatap shawn yang berdiri tidak jauh darinya.

Mereka sama-sama menatap satu sama lain.

"Kau.. Kau jessyca yang samakan dengan jessyca yang dulu mengungkapkan isi hatinya padaku lewat pesan?"

Jessyca diam.

Bagaimana bisa shawn masih mengingat kejadian empat tahun yang lalu itu. Batinnya

"Apakah kau masih mencintaiku?" shawn kembali bersuara.

Jessyca mendongak menatap shawn.

"Perasaanku tidak penting untukmu" ucap jessyca lirih.

Shawn membuka mulutnya ingin besuara namun terhenti.

"Yuuhuuuu.. Guys ini sea food yang kalian pesan" caleb datang membawa banyak bungkusan.

Jessyca dan shawn sama-sama menatap kearah caleb.

Detik kemudian didapur menjadi heboh dengan adanya caleb. Dan mereka mulai memasak. Melupakan obrolan serius yang baru saja terjadi antara jessyca dan shawn.














Tbc

My Love In Silent (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang