"Jessyca baby!!"
Teriak seseorang dari dalam rumah membuat jessyca dan yang lain mengehentikan aktivitas makan mereka.
Mereka berempat saling pandang satu sama lain.
"Jessyca baby. Where are you?" teriakan itu kembali terdengar.
Jessyca membuang nafas kasar.
"I'm here Alan. In the kitchen" balas jessyca juga berteriak.
Dan terdengarlah suara langkah kaki mendekat.
Dan..
Nampaklah seorang pria bertubuh tinggi dengan khas wajah eropa.
Corly menganga.
Sedangkan jessyca berkomat-kamit tidak jelas. Jessyca sangat berharap Alan tidak melakukan kebiasaannya.
Jessyca semakin bergumam tidak jelas ketika Alan melangkah mendekati dirinya.
Graaaabb
Alan memeluk jessyca. Jessyca langsung lemas.
Jessyca sangat tidak ingin ini terjadi karena ada shawn. Dia tidak ingin terlihat seperti wanita jalang.
Namun harapannya gagal. Alan sudah memeluknya.
"Alan. Lepaskan" ucap jessyca dia mendengus kesal.
Alan mencium pucuk kepala jessyca dan mengajak rambut jessyca.
Jessyca menatap sekilas kearah shawn. Pria itu menatapnya datar.
"Alan. Stop it. Aku bukan anak kecil" jessyca kesal.
"Wah. Ada udang tepung" Alan mengulurkan tangannya ingin mengambil udang tepung.
Puukkkk
Jessyca memukul tangan Alan.
"Awww. Sakit jess. Kau kasar sekali" ucap Alan dramatis sambil mengelus punggung tangannya.
"Aku tidak peduli. Katakan ada apa. Tumben kau kemari pasti ada apa-apa" jessyca memicingkan matanya.
Alan menggaruk tengkuknya dan terkekeh.
Tuh kan jessyca benar. Alan pasti ada maunya.
"Hehe.. Jess. Aku pinjam koleksi dvdmu ya" ucap Alan cengengesan.
"Aku bersumpah demi apapun Alan. Kau itu kaya raya. Kau bisa membeli dvd segudang. Kenapa kau malah repot-repot meminjam punyaku" jessyca memutar bola matanya.
Alan kembali cengengesan.
"Kau kan suka menonton film. Dan kau memiliki selera film yang bagus. Jika aku membeli sendiri aku tidak tahu film mana yang menarik" alibi Alan.
Sungguh menurut jessyca itu alibi yang buruk.
"Yaudah. Sana ambil" ucap jessyca.
"Dimana?"
"Ditempat biasa"
"Sudah sana hus..hus"
"Honey kau mengusirku"
"Ck hentikan dramamu itu Alan. Sana pergi"
Jessyca mendorong tubuh Alan.
"Tunggu-tuggu" ucap Alan.
"Apalagi" balas jessyca geram.
"Eh lihat disana ada yang aneh"
Alan menunjuk kebelakang jessyca.
Jessyca menoleh kebelakang. Apanya yang aneh. Disana hanya ada teman-temannya duduk manis didepan meja makan.
"Tidak ad.."
Cup
Alan mencium pipi jessyca. Kemudian berlari menjauh.
"ALAAAAAANNN!!!!!!" Teriak jessyca marah.
Yang jessyca dengar selanjutnya. Tawa Alan yang keras.
Setelah itu jessyca kembali duduk. Dia memijit pangkal hidungnya. Sungguh Alan sangat menyebalkan.
"Siapa dia?" corly bertanya.
"Temanku" jawab jessyca.
"Siapa namanya?"
"Alan"
Kemudian jessyca menyipitkan matanya menoleh kearah corly.
"Jangan katakan. Kau suka padanya?"
Jessyca mengintrogasi.
"C'mon siapa yang tidak menyukai pria tampan seperti dia" corly menjawab sambil membayangkan wajah Alan.
Jessyca memejamkan matanya sebentar dan mengehembuskan nafas pelan.
"Aku sarankan kau buang jauh-jauh perasaan sukamu itu"
Ucapan jessyca membuat. Caleb.Corly dan Shawn menatap jessyca heran.
"Memangnya kenapa?" tanya corly.
"Karena dia tidak akan melihatmu"
Corly mengernyit. Ucapan jessyca begitu ambigu.
"Apakah dia punya pacar"
"Tidak"
"Lalu kenapa dia tidak akan melihatku seperti yang kau ucapkan tadi"
"Pokoknya. Jangan menyukai dia"
"Apakah kau cemburu. Aku suka padanya. Atau jangan-jangan kau juga menaruh hati padanya"
Corly menyipitkan matanya.
"Aku tidak" jessyca menjawab mantap.
"Lalu. Kenapa aku harus mengikuti suruhanmu. Jika memang tidak ada apa-apa" corly ngotot.
Jessyca mulai geram.
"Karena dia tidak suka perempuan"
"apa maksudmu jess"
"Dia GAY"
"APA!!!" corly dan caleb berteriak.
Seriously. Haruskah jessyca mengulang ucapannya bahkan dia sangat yakin dia mengucapkan dengan sangat jelas.
"D..I..A..G..A..Y" jessyca mengulang kalimatnya dengan jeda lama.
"Aku dengar itu jess.. Aku hanya terkejut saja" corly memjit pangkal hidungnya.
"Kau oke?" tanya jessyca.
"Aku baik. Hanya saja. Aku tidak terima mengapa pria-pria tampan yang menjadi gay" corly berucap dramatis.
Corly benar. Mengapa pria tampan kebanyakan menjadi gay. Pertanyaan yang sulit dijawab bagi jessyca.
Corly memicingkan matanya menatap caleb dan shawn.
"Apa?" tanya caleb. Pria itu sambil mengunyah makanan.
"Apakah kau juga....."
Corly menggantung kalimatnya.
"Jaga ucapanmu bitch. Aku masih sehat dan aku suka perempuan" caleb menjawab cepat seakan tahu apa yang selanjutnya corly ucapkan.
"Benarkah?" corly meyakinkan.
"Hentikan itu cor. Kau bahkan tahu aku sering berkencan" caleb geram.
Benar juga. Mengapa corly melupakan itu. Caleb sering gonta-ganti pacar.
Kemudian corly menatap shawn
"Shawn. Apakah kau...."
"Aku masih waras dan aku juga suka perempuan" shawn menjawab cepat seperti caleb.
"Ya ya baiklah" akhirnya corly berhenti.
Dan mereka kembali melanjutkan acara makan yang tertunda.
Jessyca sekekali mencuri pandang kearah shawn. Begitu juga dengan shawn.
Tbc
Ciye ciye yang udah pandang-pandangan.. Uhuy..😍😆😆😇
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love In Silent (End)✅
Short Story#my story fiction #romance #love #pain Jessyca yang mencintai seorang pria sejak dia dibangku senior high school. cinta yang begitu lama dan masih tersimpan didalam hatinya. akankah jessyca bisa mendapatkan cintanya dan meraih pria tersebut masuk ke...