09:30am
Besok harinya.
"Kak syca. Nanti pulang kerumah ya" ucap joe sambil memeluk leher jessyca.
Joe akan pulang pagi ini. Namun joe tidak mau melepas pelukannya pada jessyca.
"Iya nanti kak syca pulang kok" sahut jessyca halus.
"Janji ya"
"Iya kak syca janji"
"Yaudah kalau gitu joe pulang dulu"
Jessyca memberikan joe kepada nanny nya.
"Dah kak syca. I love you" joe memberikan kissbye kepada jessyca.
Jessyca terkekeh.
Jessyca menatapi joe yang dibawa masuk nanny nya kedalam mobil.
"Dah joe" teriak jessyca
Kemudian mobil joe menjauh.
Jessyca masuk kedalam rumah.
"Mau nonton ah" ucap jessyca.
Kemudian dia melangkah menuju playroom.
"Enaknya nonton apa ya?" jessyca berfikir.
Playroom sudah bersih berkat nanny nya joe. Wanita muda itu bersikeras untuk membersihkan padahal jessyca sudah melarangnya.
"Film horor. Laga. Romance. Thriller. Fantasi . comedi" ucap jessyca ketika memilih-milih dvd yang dia beli namun belum dia tonton.
"Horor kayaknya asik." ucap jessyca lagi. Kemudian memasukkan dvd nya kedalam alat pemutar dvd.
Mulailah film. Jessyca menatap serius kearah telivisi.
Hingga
Seseorang memegang pundak jessyca.
"Hah!!!" jessyca terkejut bukan main.
Jessyca langsung berdiri dari sofa dan berbalik.
Jessyca menghela nafas lega sambil memegangi dadanya.
"Shawn kau mengagetkan aku" ucap jessyca.
"He he maaf ya. Kau seirus sekali menontonnya" shawn terkekeh.
Jessyca berfikir sejenak.
"Bagaimana caranya kamu masuk?" tanya jessyca.
"Lewat pintu. Pintunya kebuka. Aku kira ada apa-apa jadi langsung masuk aja. Ternyata kau ada disini dan baik-baik saja" jawab shawn.
Shit. Jessyca lupa menutup pintu. Jessyca menepuk jidatnya.
Kemudian jessyca mengingat spa yang baru saja shawn katakan. Apakah itu berarti shawn mengkhawatirkan dirinya. Jessyca merasa melayang sekarang.
"Kau menonton horor. Kau tidak takut?" tanya shawn.
Jessyca kembali pada dunianya.
"Tentu tidak" jawab jessyca. Kemudian duduk lagi di sofa.
"Benarkah?"
Shawn juga ikut duduk disamping jessyca.
"Untuk apa takut. Itu kan hanya film"
"Kau tidak tahu?"
"Tahu apa?"
"Sebagian film itu ada yang benar-benar terjadi maksudnya diambil dari kisah nyata lalu dibuat film. Biasanya orang- orang menyebutnya film urban legend" jelas shawn panjang.
"Aku tidak percaya" jessyca bersikukuh.
"Itu benar. Termasuk film yang kau tonton sekarang. Sadako"
Shawn menakut-nakuti jessyca.
"Kau ingin tahu cerita awal adanya hantu sadako?"
"Tidak"
"Kau harus dengar"
"Pemaksa"
"Hehe" shawn terkekeh. Kemudian duduk tegap menatap serius kearah jessyca.
Jessyca tergugup. Shawn begitu dekat.
"Dari kisah yang aku tahu. Sadako adalah nama dari seorang perempuan yang tinggal dijepang. Entah bagaimana ceritanya. Sang ayah memasukkannya kedalam sebuah sumur yang begitu dalam..."
Shawn menjeda.
Wajah jessyca sedikit pucat.
"Diceritakan sadako sempat bertahan sebelum dia meninggal didalam sumur itu"
Shawn menatapi wajah jessyca.
"Dan saat itulah. Orang sekitar sana sering melihat hantu sadako keluar dari dalam sumur dan menakuti orang yang melewati sumur itu"
Jessyca manggut-manggut dengan wajah takut.
"Dan sekarang diaa......" shawn menggantung kalimatnya.
"Apa.. Dia.. Apa" jessyca menatap ingin tahu kepada shawn.
"DIA ADA DIBELAKANGMU!!!!" ucap shawn berteriak.
"AAAA!!!"
Jessyca ketakutan. Sakin ketakutannya jessyca tidak menyadari dia menubruk tubuh shawn dan memeluk erat shawn.
Jessyca bergumam tidak jelas.
"Ha ha ha!!!" shawn terbahak.
" wajahmu lucu sekali. Ha ha"
Jessyca langsung membuka matanya. Dan menatap shawn.
"Seharusnya kau lihat wajahmu itu" shawn masih terbahak.
Jessyca kesal.
Jessyca memukuli tubuh shawn.
"Kau membohongiku"
"Ha ha ha"
"Shawn. Kau menyebalkan"
"Jess. Sakit. Jess" shawn pura- pura meringis.
"Lemah sekali" jessyca menghentikan pukulannya.
Shawn mengulum senyum.
"Dengar jes.."
"Tidak" potong jessyca.
"Hey dengar dulu"
"Tidak mau"
"Aku tidak membohongimu. Cerita itu memang benar"
Jessyca menoleh horor. Shawn kembali mengulum senyum.
"Kenapa kau tertawa?"
"Wajahmu lucu jess" shawn kembali terbahak.
Wajah jessyca memerah karena marah.
"Kau menyebalkan shawn" ucap jessyca. Dia berniat pergi.
Namun shawn mencegahnya.
"Kau marah?"
".."
"Baiklah. Aku minta maaf ya"
Hening.
"Eh" jessyca kaget shawn tiba-tiba merebahkan kepalanya pada paha jessyca.
"Shawn apa yang kau lakukan?" jessyca berusaha menjauhkan shawn. Namun shawn begitu kuat memeluk perutnya.
"Maaf ya" ucap shawn matanya terpejam.
"Huh. Iya aku maafkan. Sekarang menjauhlah dari pahaku" ucap jessyca.
Shawn diam.
"Shawn" jessyca geram.
"Biarkan aku tidur sebentar disini" ucap shawn dengan nada kecil.
"Tapi shawn..."
"Kumohon" potong shawn.
Jessyca menyerah.
Jessyca menatapi wajah shawn.
Jessyca sangat mencintai shawn.
Jessyca mengelus rambut-rambut shawn.
"I'm falling love with you everyday shawn" batin jessyca
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love In Silent (End)✅
Short Story#my story fiction #romance #love #pain Jessyca yang mencintai seorang pria sejak dia dibangku senior high school. cinta yang begitu lama dan masih tersimpan didalam hatinya. akankah jessyca bisa mendapatkan cintanya dan meraih pria tersebut masuk ke...