MLIS12

231 10 0
                                    

19:12pm.

Shawn melangkah menuju kamar jessyca. Sebelumnya shawn mengantar lami pulang dan kembali lagi kerumah jessyca.

Entah kenapa saat corly mengatakan jessyca tidak sehat membuat shawn cemas dia merasa khawatir.

Ceklek.

Shawn membuka pintu kamar. Dan shawn terkejut saat melihat keadaan kamar jessyca. Yang pertama shawn pikirkan adalah kamar jessyca baru saja terkena badai susulan entah darimana.

Kemudian shawn menemukan jessyca. Wanita itu meringkuk diatas kasur yang berantakan.

Shawn mendekat.

Shawn merasa tidak suka melihat jessyca seperti ini.

Jessyca tertidur dengan satu tangan memegang botol wine yang tumpah membasahi kasur.

Shawn dapat melihat tubuh langsing jessyca dengan jelas. Begitu rapuh batin shawn.

Shawn menghapus sisa-sisa air diujung mata jessyca. Shawn sangat yakin itu air mata.

Shawn merasa sesak melihatnya.

Ada apa dengan jessyca. Pikir shawn.

Kemudian shawn merogoh saku celananya mengambil smartphone miliknya dan menghubungi beberapa orang-orangnya untuk datang kemari. Membersihkan kamar jessyca.

08:20am.

Jessyca mengerjap-ngerjapkan matanya.

Kemudian jessyca bangun dan menyenderkan punggungnya sambil memijit kepala.

Kepalanya pusing. Tentu saja. Dia menghabiskan satu setengah botol wine. Dan berakhir tidur seperti orang mati.

"Sudah bersih" gumam jessyca sendiri ketika melihat kamarnya bersih. Seingatnya dia mengahancurkan setengah dari isi kamar.

Lalu siapa yang membersihkannya?. Jessyca tidak ingin berpikir keras. Dia mengedikkan bahunya tidak peduli.

Jessyca turun dari kasur dan melangkah keluar kamar.

Sampai didapur. Jessyca melihat dua teman bodohnya duduk anteng dimeja makan dan..

Juga shawn serta lami.

Jessyca melangkah mendekati kulkas tanpa menyapa mereka.

"Dia hot. Kapan terakhir dia hanya memakai bra dan hotpants didalam rumah?" bisik caleb keada corly.

Shawn dapat mendengar itu.

Jessyca belum mengganti bajunya bahkan mandi. Jessyca terlalu malas untuk melakukan itu. Sekarang dia masih memakai bra berwarna merah dan hotpants berwarna peach yang pakai kemarin.

Jessyca tidak peduli lagi bahkan jika shawn mengatai dia jalang.

Apa peduli jessyca. Jessyca tidak ingin peduli lagi dengan shawn.

Jessyca membuka lemari es dan mengeluarkan es batu berbentuk kotak-kotak. Kemudian dia mengambil cangkir lalu membuat es batu kedalam cangkir.

Semua yang ada disana diam memperhatikan jessyca.

Jessyca menunduk dan membuka lemari.

Tidak luput dari tatap mata orang-orang aneh yang duduk didepan meja makan.

Suara air dituangkan kedalam gelas.

"Jess" panggil corly.

"Hm" jessyca meminum airnya.

"Kau baik?" tanya corly basa-basi. Dia sangat tahu jessyca sedang tidak baik.

Dan corly khawatir akan itu. Corly takut akan sesuatu yang terulang kembali.

"Hmm" jawab jessyca lagi. Kemudian berlalu pergi.

Corly pucat.

"Kau lihat itu cal?" tanya corly. Tidak dapat dibohogi wajah ketakutan corly begitu jelas.

Caleb mengangguk. Caleb mulai cemas.

Shawn dan lami bingung. Namun mereka tetap diam.

"Aku takut cal. Aku takut jessyca seperti dulu" lirih corly.

"Kita harus membantunya cor. Jika terlambat semuanya akan sulit" jelas caleb.

Corly mengangguk.

"Ada apa dengan jessyca?" sahut lami. Dia begitu penasaran.

"Dia sedang tidak baik. Dia patah hati" ucap corly.

"Apakah dia akan baik-baik saja?" tanya lami. Sungguh meskipun dia baru saja bertemu jessyca. Dia tahu jessyca wanita yang baik.

"Tidak" lirih corly.

"Lima tahun yang lalu jessyca pernah mengalami masa yang paling sulit. Jessyca sempat depresi karena dikhianati oleh mantan pacarnya. Jessyca.tidak terima akan itu. Darisana lah jessyca mulai kecanduan alkohol."

"Hingga cukup lama. Jessyca tidak bisa berhenti meminum alkohol. Dia tidak kecanduan lagi tapi sudah ketergantungan. Kami berdua selalu ada disamping jessyca. Membantu jessyca untuk bangkit" jelas caleb

Lami manggut-manggut.

"Kami sudah tidak bisa membiarkan jessyca seperti itu terus. Hingga kami berniat membawanya kepsekiater untuk mengobatinya. Tetapi entah kenapa hari itu jessyca tiba-tiba saja kembali. Dia sangat bahagia hari itu......." corly menyambungi.

"Aku tidak bertanya. Aku hanya memperhatikan tingkahnya yang seperti anak kecil. Dia menari-nari dan berteriak tidak jelas"

"Kemudian aku tahu alasannya. Dia mengatakan. Dia bertemu seorang pria disekolahnya. Dan dia jatuh cinta pada pria itu"

Jessyca menatap kearah shawn diakhir kalimatnya.

"Sejak saat itu. Jessyca berusaha membuat dirinya lebih baik. Dia juga berusaha menghentikan ketergantungannya pada alkohol. Dan dia berhasil" corly tersenyum mengingat kembali saat itu.

"Tapi sekarang. Jessyca.. Dia... Aku khawatir.. Dia akan seperti dulu lagi. Dan ini akan sulit" lirih corly.

Shawn hanya diam.

"Malangnya jessyca. Siapa yang berani menyakiti hati gadis baik seperti dirinya" sahut lami sedih.

Corly menatap shawn.

Shawn seperti paham. Pria itu mengalihkan pandangannya dari corly.

Sedangkan didalam kamar.

Jessyca duduk disudut ruang kamarnya dengan lutut yang dia peluk erat. Tubuh jessycs bergetar hebat. Keringat membasahi tubuhnya. Jessyca menahan sesuatu.

"No no no no....no...no" gumam jessyca terus menerus.










Tbc

My Love In Silent (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang