MLIS10

217 13 0
                                    

18:58pm

Tiga hari setelah kejadian shawn tidur dipangkuan jessyca. Hubungan jessyca dan shawn semakin dekat. Bahkan shawn selalu berkunjung sendiri kerumah jessyca tanpa ditemani corly dan caleb.

Dan malam ini. Jessyca sudah berada dipesta ulang tahun corly.

Jessyca memakai dress merah yang menampilkan lekuk tubuhnya. Itu adalah dress pilihan corly. Bahkan jessyca sangat risih memakainya. Bayangkan saja. Payudaranya hampir telihat dan punggungnya terekspos sempurna dan juga belahan panjang disisi kiri kakinya. Jessyca frustasi. Corly sangat pandai memaksa dirinya.

Jessyca duduk disalah satu kursi yang disediakan.

"Kaukah ini jess?" caleb datang dengan tuxedo abu-abu nya.

"Ck jangan mengejekku cal" jessyca sebal.

Pasti caleb akan mengejeknya karena pakaian sialan ini.

"Siapa yang mengejekmu jess. Kau sangat...ughh sempurna memakai ini" caleb memuji.

Untuk pertama kalinya bagi jessyca.

"Hentikan tatapanmu. Atau aku keluarkan kedua bola matamu" ucap jessyca garang.

"He he. Santailah jess kau ini kenapa. Oh atau karena shawn tidak datang" goda caleb.

Jessyca menatap horor.

"Kenapa jadi shawn dibawa-bawa"

"Yasudahlah. Aku mau menemui corly dulu. Bye jess"

Caleb melangkah menjauhi jessyca.

Jessyca kembali sendiri.

"Wine miss" tawar seorang waiters.

"Thankyou"

Jessyca mengambil satu gelas. Jessyca meneguknya dengan elegan.

Jessyca tidak polos. Dia sering minum alkohol dan itu membuatnya tidak mabuk dengan hanya satu atau dua tegukan.

"Mau berdansa?" ucap seseorang mengulurkan telapak tangannya didepan jessyca.

Jessyca mendongak.

Pria itu memberikan senyumnya kepada jessyca.

"Shawn" ucap jessyca sedikit terkekeh.

"Yes it's me. Mau berdansa nona" tawar shawn lagi.

"Tentu" balas jessyca.

Jessyca menerima uluran tangan shawn. Dan mereka mulai mengikuti alunan musik.

Pasangan yang lainpun juga melakukan hal yang sama.

"Kau cantik" puji shawn.

"Trims" balas jessyca malu-malu.

Kedua lengan shawn memeluk posesif pinggang ramping jessyca. Membuat jarak mereka sangat dekat.

Jessyca dapat merasakan hembusan nafas shawn.

"Kau minum alkohol?" tanya shawn.

Jessyca menggigit bibir bawahnya.

"Ya" jawab jessyca.

"Wine?"

"Bagaimana kah tau?"

"Dari baunya"

Jessyca malu. Pasti nafasnya bau alkohol.

"Kau sering minum?"

Shawn memutar tubuh jessyca. Dan membuat punggung jessyca menempel pada dada shawn.

"Kadang-kadang" jawab jessyca jujur.

Jessyca gugup bagaimana tidak. Wajah shawn menempel pada pipinya.

"Aku menyesal" ucap shawn.

Jessyca bingung.

"Menyesal" jessyca mengulanginya.

"Ya. Aku menyesal. Karena baru sekarang menemuimu"

Jessyca diam. Dia sama sekali tidak mengerti apa maksud dari ucapan shawn.

"A..apa maksudmu?"

"Tidak apa. Lupakan saja."

Kemudian mereka kembali berdansa.

"Jess.. Kau ingin pulang?" tanya shawn. Setelah acara pesta corly selesai.

Mereka sekarang melangkah keluar lokasi pesta.

"Iya" jawab jessyca.

"Biar aku antar" tawar shawn. Saat mereka berada disamping mobil shawn.

"Tidak usah"

"Kenapa. Kau akan pulang kerumahmu kan?"

Jessyca menggeleng.

"Lalu kemana?"

"Aku sudah janji dengan joe bahwa malam ini aku akan menginap dirumahnya" jelas jessyca sambil terkekeh.

"Bocah kecil itu sangat menyayangimu" balas shawn dengan tawa.

Mereka berdua tertawa.

"Biat aku antar" tawar shawn lagi.

"Tidak apa shawn. Aku tidak ingin merepotkanmu" tolak jessyca.

"Tidak ada penolakan. Aku tidak akan membiyarkanmu diantar oleh siapapun kecuali aku"

Jessyca menatap shawn.

"Tapi shaw....."

Ucapan jessyca terpotong ketika shawn menarik tangannya dan membawanya kedalam mobil pria itu.

Jessyca pasrah.

"Katakan saja alamatnya" ucap shawn ketika dia sudah duduk dikursi kemudi dan menyalakan mobilnya.

Jessyca memberikan alamat rumah edward. Dan shawn menjalankan mobilnya. Sepanjang perjalanan hanya terjadi keheningan tanpa ada obrolan.

"Apakah mansion ini?" shawn bertanya.

Shawn sedikit bingung. Sebab begitu besarnya mansion itu.

"Iya" jawab jessyca kikuk.

Jessyca keluar dari dalam mobil. Dia membungkuk sedikit untuk melihat shawn.

"Shawn. Terimakasih" ucap jessyca tulus.

"Apapun untukmu" balas shawn.

Jantung jessyca berdetak kencang.

Mereka bertatapan cukup lama.

Hingga jessyca memutuskan tatapannya. Dan memutup pintu mobil.

Mobil shawn bergerak menjauh. Jessyca melambaikan tangannya.












Tbc

My Love In Silent (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang