CHAPTER 4

33 7 1
                                    

Author POV

Setelah mengantarkan Arva pulang Felicia langsung melanjutkan perjalanannya ke suatu tempat di salah satu wilayah Jakarta. Restauran itulah tempat yang sekarang di kunjungi oleh dirinya.

Setelah memarkirkan mobilnya gadis itu langsung beranjak keluar,membuka pintu mobil dan berjalan masuk ke Restauran. Felicia tidak kaget ketika ia mulai memasuki bagian utama bangunan itu karena sudah sering ia kunjungi bersama keluarga atau ayahnya jika ada waktu luang. Tujuan ia kesini hanya untuk menemui satu orang dan menyelesaikan sebuah masalah dengan orang itu.

"Ekhem..." Gue berdehem kepada salah satu orang yang udah duduk di meja restauran dengan posisi membelakangi kedatangan gue.

"Eh...kamu udah datang aku pikir gabakalan datang," ucap orang itu

"Ckck,mau apa lu kesini lagi?gausa berlaga Pake aku-kamu kita bukan siapa siapa lagi!" Tegas gue

"Cia tujuan aku kesini buat ngomong sama kamu bukan buat kamu marah jadi tolong duduk dulu dan dengerin aku ngomong pliss," ucap orang itu sambil menyatukan kedua tangannya seperti memohon.

"Bacot!udah buruan apa yang mau lu omongin gue ga punya banyak waktu!"

"Ok,aku mulai!"

"Tujuan aku kesini aku mau minta maaf sama kamu buat kejadian di masa lalu aku tau kamu pasti sakit banget tapi itu aku gatau harus berbuat apa apa lagi." Jelas orang itu

"Gue ga peduli dan kalo tujuan lu kesini buat ngomongin itu ke gue lebih baik gue ga usah dateng karena gara gara lo gue sampe harus bohong sama sahabat gue sendiri!"

"Cia plis,aku lakuin itu karena aku cinta sama kamu."

Felicia berdecih kemudian mengeluarkan suara kembali. "Gausa sebut hal itu cinta kalo lu cinta sama gue ga mungkin lu lakuin hal itu! Dan oiya berhenti bicarain soal masa lalu itu karena itu adalah masa lalu yang menyakitkan buat gue dan pergi dari kehidupan gue SE.LA.MA.NYA!" Tegas gue penuh penekanan karena mengeluarkan emosi yang sejak awal di tahan.

"Tapi cia---" belum sempat melanjutkan perkataan,ucapan orang itu di potong langsung oleh Alicia.

"Gak ada tapi tapian gue ga mau jadi jangan paksa dan berhenti manggil gue Cia karena lo UDAH GA BERHAK SAMA SEKALI UNTUK MANGGIL GUE DENGAN NAMA ITU!" Tanpa meredamkan emosi gue pun pergi meninggalkan orang gatau diri itu tanpa peduli tatapan orang di sekitar.

Ngapain sih gue harus ketemu sama cowok brengsek itu. Batin gue,gue ga akan maafin lu FAHREZI!

****

04.15

Felicia beranjak dari tempat tidur untuk menuju kamar mandi membasuh muka. Entah kenapa ia bangun secepat ini padahal semalam ia tidur jam 24.00.

"Hm..masih jam 4 lagi,mana gue gabisa tidur lagi sial." gumam gue setelah keluar dari kamar mandi.

"Aduh..gue beloman ngerjain tugasnya Pak Slamet lagi bisa mati gue kalo ketauan ga ngerjain sama sekali, emang nyebelin banget tuh guru ngasih pr ga kira kira." gerutu gue sembari jalan ke meja belajar berniat mengerjakan pr terkutuk itu.

Setelah sekiranya 30 menit selesai mengerjakan tugas itu Felicia langsung memasukkan buku tugasnya ke dalam tas yang telah di siapkan untuk dipakai ke sekolah dan melanjutkan kegiatan berwudhu karena sudah memasuki waktu subuh.

"Alhamdulillah...kelar juga gue shalat subuh sama mandinya,tinggal ngerapihin rambut doang."

Selesai sudah kegiatan Felicia di dalam kamar tersayangnya itu. Kenapa tersayang? Karena kamar itu berwarna ungu yang merupakan warna favorit Alicia dan kamar itu juga dihias dengan stiker bergambar Menara Eiffel. Tak lupa ada juga poster bergambar wajah Sehun dan anggota EXO lainnya yang merupakan artis dari Korea.

Color In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang