CHAPTER 5

28 7 0
                                    

Usai bertabrakan dengan Alif di koridor, Felicia melanjutkan langkahnya dengan berlari menuju kelas 11 IPA 1. Ia berusaha lari sekuat tenaga agar tidak dihukum oleh Bu Citra yang notabennya adalah guru IPA sekaligus guru terkiller di sekolah.

Disinilah gadis itu berada di depan pintu kelasnya sendiri dengan nafas yang tidak beraturan. Ia merasa sangat lelah sekaligus kesal karena sudah susah payah berlari lari untuk sampai kesini dan ternyata belum ada tanda tanda Bu Citra mengajar.

"Lah itu si Cia,dari mana dia ya?kok kaya abis lari gitu." Ucap Syalsya merasa kebingungan saat melihat kedatangan Felicia, sahabatnya.

"Iyaya,kenapa dia mukanya juga kaya kesel gimana gitu," Ucap Arva ikut berkomentar.

Lain halnya dengan Syalsya dan Arva,Viola yang sudah sangat kepo dengan Feli langsung menghampiri tanpa basa basi.

"Oi Ci lo kenapa kok keringetan gini?abis dikejar kejar anjing?" Tanya Viola asal tetapi penasaran.

"Yeh,palalo dikejar anjing gue abis lari tadi makanya begini gue kira udah ada Bu Citra taunya pas sampe sini belum dateng bikin gue cape cape lari aja si!" Jawab gue dengan nada kesal.

"Btw pala gue ga di kejar anjing loh ya." Jawab Viola polos ketika sahabatnya itu mengatakan jika kepalanya dikejar oleh anjing.

"Bodoamat!udah minggir gue mau duduk cape!"

"Yah malah ngomel gitu padahal gue kan cuma benerin omongan lo." Balas Viola dengan muka sedikit cemberut.

"Eh cia lu abis lari lari ya?makanya begini?" Tanya Arva.

"Hm."

"Yaudah lah gausa di tanya lagi kasian ni dia keringetan gini. Minum dulu nih." Sahut Syalsya sembari mengambil botol air mineralnya.

Tanpa basa basi Feli langsung mengambil botol air itu dan meneguknya hingga air tersisa setengah botol.

"Udah ga haus lagi kan?"

"Iya engga,makasih." Jawab gue

"Btw ceritain ke kita kenapa lo bisa di guyur keringet begini."

"Males."

"Yaela gitu amat si lo sama sahabat sendiri!"

"Iya gue cerita deh ya emang gini nasib punya sahabat yang super kepo." Ucap gue pasrah.

Feli pun mulai menceritakan kisahnya secara detail dan tidak di buat buat sedikit pun. Itu pun membuat ketiga sahabatnya mengangguk tanda mereka mengerti.

"Ohh jadi gara gara lo abis makan di kantin lama makanya lari lari sampe kesini."

"Ya."

"Tapi serius itu si Alif main lari gitu aja tanpa bantuin lu berdiri?"

"Iyalah masa gue boong emang sialan tu anak awas aja kalo ketemu lagi!" Geram gue karena masih kesal.

"Ya pasti ketemu lah bego!kan kita satu sekolah!" Ucap Arva yang sedikit kesal karena ucapan Feli.

"Oiya hehe gue lupa. Tapi bener bener deh tu anak minta di hajar!"

"Udah sabar dulu aja tenangin diri lo sekarang Lo masih kecapean." Jelas Syalsya.

Tanpa menjawab ucapan Syalsya, Feli langsung menaruh kepalanya di atas meja dan melipat kedua tangannya. Setelah itu yang terjadi adalah Feli tidur dan terlarut dalam mimpi entah mimpi buruk atau indah.

****

Pasca kejadian ia tertidur dikelas,sekarang ini ia harus menerima hukuman yang di berikan oleh gurunya. Ya benar sekali saat dirinya tertidur tadi tanpa ia ketahui Bu Citra yang merupakan guru fisika di kelasnya sudah memasuki ruang kelas. Awalnya Bu Citra tidak tahu kalau Feli ini tertidur namun entah kenapa Bu Citra berkeliling melihat tugas tugas yang diberikan untuk muridnya. Saat melewati meja Feli Bu Citra merasa geram karena pasalnya tidak ada murid yang berani tidur di jam ia mengajar. Karena dikenal sebagai guru terkiller sekaligus terkejam ia menggebrak meja Feli membuat gadis itu terbangun dan harus menerima hukuman yaitu hormat di depan tiang bendera sampai jam fisika habis.

"Sialan tu guru make acara ngehukum segala mana panas lagi!siap siap item dah ni gue. Punya sahabat juga ga guna banget bukannya bangunin malah di diemin aja." Keluh gue saat udah 2 jam hormat depan tiang bendera.

Kring...kring...kring

Bel istirahat sudah berbunyi menandakan pelajaran yang sedang berlangsung harus berhenti sejenak dan melakukan aktivitas bebas di jam istirahat ini.

Tidak seperti siswa siswi lain yang terlihat senang ketika jam istirahat,lain halnya dengan Feli yang hanya memasang tampang kesal dan tidak henti hentinya mendumel padahal waktu hukumannya sudah habis.

"Nyebelin banget tu guru udah ngehukum sekarang malah di omel omelin lagi!mana ngancem lagi pengen manggil ortu kalo gue tidur lagi." Dumel gue sepanjang perjalanan menuju kantin. Sengaja langsung ke kantin udah terlanjur haus karena selama dua jam gak boleh kemana mana selain berdiri di depan tiang sialan itu.

"Bu,es jeruknya satu dong cepet ya tenggorokan udah kering banget ini!" Teriak gue dari meja yang gue tempati.

"Siap!"

Tak berapa lama minuman pesanan Feli datang tanpa aba aba Feli langsung menyeruput es jeruknya itu hingga tersisa setengah gelas. Memang Feli sudah hampir menghabiskan es jeruknya itu namun entah kenapa ia masih sangat haus bahkan rasa laparnya kali ini kalah dengan rasa haus yang ia miliki.

"Bu, aqua botolnya satu ya anterin kemari sama nasi goreng pedes satu juga!"

"Siap atuh neng!"

Sambil menunggu pesanannya datang gadis itu kini bermain ponselnya tanpa menyadari bahwa teman temannya sudah datang menghampiri.

"Woi ci lo kesini gak ngajak ngajak kita!" Sontak Feli yang sedang asyik bersama ponselnya itu merasa kaget.

"Apaan si lo! Gausa teriak teriak bisa gak si!pengang kuping gue!" Ucap gue marah karena tidak suka dengan perlakuan Viola.

"Yauda maaf,lagian ga ngajak ngajak."

"Gue tadi abis di hukum lo tau kan gue langsung kemari karena gatahan udah haus selama dua jam gue ga minum karena bergerak dikit aja hukuman bakal nambah plus ortu di panggil. Ya gue gamau lah ortu gue dipanggil malah udah kena sama guru ortu juga dih mikirinnya aja gue takut." Jelas gue kepada tiga sahabat yang super kepo itu.

Mendengar penjelasan Feli, Syalsya, Arva,dan Viola hanya ber-oh ria.

Kampret emang nih curut tiga! Batin gue.

Bersambung....

Gajelas dah ini makin makin :v

Color In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang