1. Oh Baby I

1.6K 96 23
                                    


Oh Baby I

Foreword: This is short and absurd.




Minho melompat dengan gesit dari mobil. Setelah memastikan mobilnya aman, ia berjalan dengan tergesa-gesa menuju apartementnya. Ia sedikit mengumpat saat melirik jam tangannya.


Apa ia terlambat?


Sore tadi ia dikejutkan dengan suara sumbang milik Taemin, ia tahu kekasihnya itu menangis. Minho memiliki rapat penting jadi ia tak bisa pulang saat itu juga dan berjanji untuk segera menemuinya. Namun lihat ia sekarang, sudah hampir jam 10 malam dan ia baru sampai. Shit!


“Sayang,” Minho berseru pelan begitu sudah berada di dalam apartemen mereka. Ruangan itu nampak gelap dan sepi. Menekan tombol saklar, Minho langsung berjengit melihat keadaan ruang tengah yang sudah ditempatinya sejak 4 tahun yang lalu.


Ia mulai memungut bantal sofa, majalah dan beberapa barang lain yang terletak secara acak di lantai. Minho mengendurkan dasi yang mencekik lehernya. Ia sedikit mengurut dahinya, kerja hampir 13 jam membuatnya lelah. Berterima kasih pada Kim Jonghyun yang mangkir ke kantor hari ini dan melimpahkan semua tugas padanya.


Setelah merapihkan semuanya, Minho mengedikkan bahunya kemudian pergi menuju kamarnya. Ia tersenyum mendapati Taemin bergelung diatas king sized-bednya.ia berjalan mendekat kemudian duduk ditepi ranjang sambil memandangi wajah pria yang sudah dikencaninya sejak masa SMA itu. Mengangkat tangannya untuk menghapus sisa air mata Taemin.


Minho sedikit terkekeh. “Mwoya? Kau benar-benar mengisinya seharian?” Ia bergumam pelan.


Setelah menyelimuti Taemin, Minho bergegas mandi karena ia baru ingat malam ini ada pertandingan seru klub sepak bola favoritnya.


Minho terlihat serius memperhatikan benda bundar yang kini terus bergulir kesana-kemari karena tendangan beberapa pemain di telivisi yang berada dihadapannya. Pertandingan baru berjalan 20 menit, namun suasana panas sudah dirasakan pria yang memiliki marga Choi itu.


Minho beranjak dari sofa yang didudukinya, berniat me-refill kopi di mugnya saat Taemin muncul dari balik pintu kamar.


“Hyung...” Taemin merengek kecil dengan posisi berdiri sambil memeluk bantal. Minho tersenyum melihatnya, ia pikir Taemin sangat lucu, dengan piyama kedodoran yang dikenakannya dan juga rambutnya yang berantakan.


Eoh, kenapa kau bangun, hm? Apa aku mengganggumu?” tanya Minho sambil menarik Taemin untuk duduk bersamanya. Taemin langsung memosisikan dirinya memeluk Minho dari samping dan merebahkan kepalanya diatas dada Minho.


“Aku tidak bisa tidur, aku terus memikirkannya.” Gumam Taemin, kali ini ia menggosok-gosokkan pipinya diceruk leher Minho—mencari kenyamanan. Minho mengeratkan pelukannya, memberi tepukan ringan di punggung pria yang lebih muda.

One Shot, Two ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang