20

1.6K 181 29
                                    

Jangan lupa vote dan comment

Happy reading...

kim jongin terbangun oleh aroma masakan yang menyeruak ke seluruh penjuru kamarnya aroma itu begitu tajam sehingga dia harus mengerutkan hidungnya mau tidak mau dia pergi karna tidak tahan berada di sana, jongin melempar selimutnya ke samping tempat tidur lalu turun dari sana dan bergegas menuju dapur masih di balut dengan pakaian kantornya,kemeja putih dan celana hitam, jongin mempercepat langkahnya dan menemukan dapur sudah rapi dengan makanan lezat yang tertata rapih di atas breakfast bar.

tanpa ragu atau menunggu disuruh oleh sang empunya rumah jongin segera melahap semua makanan yang telah disajikan dia yakin betul suho memang sengaja menyiapkan semua ini untuknya dan dia tidak segan-segan untuk menghabiskan semua yang telah disediakan.

Merasa kenyang dan puas jongin melirik ke kanan dan kekiri meneliti seisi ruangan yang mana antara dapur dan ruang tengah tidak dipisahkan oleh tembok melainkan breakfast bar saja, suho tidak dalam jarak pandang nya saat ini

bangkit dari kursi jongin berjalan dengan langkah yang lebar dan pasti meskipun wajahnya terlihat mengantuk dan tidak bersemangat jongin mengesampingkan niatnya untuk kembali ke kamar dan beristirahat beberapa menit lagi sampai dia puas, pria itu malah mengelilingi rumah untuk mencari keberadaan Suho karna dia sangat yakin bahwa suho ada di rumah hanya saja dia belum penampakan dirinya.

jongin berhenti tepat di depan home office milik suho, baru saja jongin hendak masuk kedalam namun langkahnya terhenti sesaat setelah dia mendengar suara dari dalam ruangan itu, dia menangkap bahwa suho sedang berbicara melalui telepon tapi yang membuatnya penasaran adalah cara suho berbicara sehingga pria itu mengubah sedikit cara bicaranya menjadi lebih lembut dan hangat itu bagaimanapun menggugah rasa ingin tahunya terpaksa karena rasa ingin tahunya yang besar jongin memilih menguping

"iya aku tahu.." suho tersenyum tangannya dengan iseng memainkan pena dan mengetuk ngetuk pelan benda kecil itu di atas meja kerjanya berulang kali "kapan.." "oh baiklah.." suho tertawa renyah "tentu saja sebaiknya kau berdandan dengan cantik ah bukan itu maksudku kau emang cantik secara natural tapi kau akan terlihat lebih segar jika sedikit berdandan" "yaa aku mengerti" "baiklah sampai jumpa nanti"

suho masih tersenyum selepas memutuskan sambungan telepon
dia melirik ke pena yang sedang dipegang nya kemudian sambil mengangkat kepalanya dia mendapati jongin sedang berdiri di ambang pintu dengan wajah setengah mengantuk

"Kau sudah sarapan" tanya suho

jongin memberinya sebuah tatapan sebelum dia menjawab dengan sebuah anggukan kecil

suho memberinya sebuah senyuman hangat lalu bangkit dari kursi, suho berjalan perlahan ke arah jongin "kau terlihat tidak bersemangat?" dia menepuk pelan pundak jongin

Jongin menggedikkan bahu tanpa ekspresi "aku lihat kau tengah sibuk..apa ada janji dengan pasien?"

suho menggeleng "teman lama dia meminta ku untuk mengantarnya pergi kesuatu tempat"

"Dia?" jongin mengernyit, menyadari bahwa di dalam kalimat suho berarti Dia itu bukan orang biasa melainkan seorang wanita penting setidaknya seperti itulah tebakannya "aku tidak tahu kau punya teman se special itu"

suho terkekeh geli mendengar penuturan jongin "dia memang spesial" katanya sambil mengedipkan sebelah matanya sekali lagi menepuk pundak jongin kemudian berlalu dari hadapannya.


®®I'M PROMISE®®


Jongin berjalan di parkiran bawah tanah dengan berniat masuk ke dalam mobilnya untuk pergi makan siang, saat seorang wanita menghampirinya dengan sebuah senyuman sopan terbentuk di bibirnya yang sensual. dia mendongakan kepalanya dan membalasnya dengan senyuman singkat

I'M PROMISE [KAISOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang