Ryujin tidak menyangka kalau Ryujin-Hyunjin-Sunwoo akan berakhir seperti ini."Kamu mau nonton ga?" Tanya Sunwoo tiba-tiba.
"Hah? Mau pulang aja aku deh." Kata Ryujin dengan wajah tidak enak.
Sunwoo hanya mengangguk sambil berbisik, "lain kali aja ya,"
"I-iya." Jawab Ryujin dengan senyum kikuk.
Lihatlah, Sunwoo bahkan 200x lebih seram dari sebelumnya.
Ryujin tidak yakin jika Sunwoo menganggap omongan Hyunjin dengan serius. Tapi melihat ekspresinya sedari tadi Ryujin rasanya ingin memaki Hyunjin yang berdiri disebelahnya.
Setelah sampai di lobby, Hyunjin menepuk bahu Ryujin, "gue duluan ya, makasih tadi traktirannya cuy." Katanya pada Sunwoo.
Sunwoo balas tersenyum tipis. Sedangkan Ryujin tanpa ekspresi menatap Hyunjin.
Setelah Hyunjin pergi, Sunwoo mengajak Ryujin pulang. Oke sepertinya Sunwoo marah.
•••
"Makasih, woo, mau masuk dulu ga??" Tanya Ryujin. Sunwoo hanya menggeleng sambil tersenyum.
Ryujin yang ingin memberi helm jadi ragu. Ia pun menahan tangan Sunwoo yang tadi sudah menstarter motornya.
"Ng.... kamu marah??" Tanya Ryujin.
bodoh kenapa masih nanya shin ryujin??
Sunwoo hanya menggeleng.
"Bohong, maafin aku kalo ada salah ya. Trus yang hyunjin bilang itu gak gitu yang sebenarnya." Kata Ryujin tak berani menatap wajah Sunwoo.
"Gausah minta maaf. Bukan salah kamu." Kata Sunwoo sambil mengusap rambut Ryujin.
"Dia orangnya emang begitu dan—dan dia—"
"Udaah, gausah sedih lagi. Aku gak marah, kamu masuk aja kedalem ini udah dingin." Kata Sunwoo.
"I-iya makasih ya hari ini."
"Iya aku pulang ya sayang."
"I-iya, hati-hati."
Sepertinya Ryujin mulai mencintai Sunwoo.
atau tidak?
"Ngapain berdiri disini?" Tanya Hyunjin setelah Sunwoo pergi.
"Ngagetin! Kenapa lo masih disini sih?" Tanya Ryujin dengan ketus.
"Kangen sama lo." Lalu menarik Ryujin masuk ke rumah Ryujin.
"Hwang Hyunjin! Turun ga." Teriak Ryujin. Hyunjin menggeleng sambil menjulurkan lidahnya.
Lihat? Hyunjin sangat kekanakan dihadapan Ryujin.
"Kaki lo kotor ih, kasur gue jadi kotor nanti! Turun!" Kata Ryujin sambil mencubit perut Hyunjin yang sedang tidur diatas kasurnya.
"Udah diem, sini tidur gue kangen banget sama lo tau." Kata Hyunjin sambil memeluk Ryujin.
Hening. Dua-duanya sibuk mendengar detak jantung masing-masing.
"Maksud lo apa tadi ngomong sama sunwoo kaya gitu?!" Tanya Ryujin di dalam pelukan Hyunjin.
Hyunjin terkekeh, "mau main main doang hehe kayanya seru cowo lu dimainin, yang."
"Ga lucu Hyunjin, beneran."
"Kenapa ga lucu? Lo takut kehilangan dia?"
Ryujin diam. Hyunjin menarik dagu Ryujin supaya mendongak menatap wajahnya.
"Iya kan?" Tanya Hyunjin.
"Ng—ng ga tau." Kata Ryujin. Hyunjin makin mengeratkan pelukannya.
"Gue ga maksa lo putus sama Sunwoo karna nyatanya gue juga punya pacar. Tapi lo harus tau, gue cuma cinta dan sayang sama lo."
"Hyun—jin gimana kalo gue mulai suka Sunwoo?"
"Itu pilihan lo. Gue gabakal ngelarang."
Ryujin berdehem lalu mencari tempat nyaman di atas lengan Hyunjin.
"Lets just stay like this." Hyunjin mengecup pucuk kepala Ryujin lalu menarik selimut untuk menyelimuti mereka.
"I love you."
Ryujin belum tidur. Ia terlalu bingung untuk membalas.
•••
🍑🍑 ily guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Point +Hyunjin
Fanfiction"You are my darkest street." 🔮 ft. Ryujin ©️changbeens, 2019 [Highest rank #1 2000 line - #3 millenials - #6 itzy - #3 Heejin - #14 Ryujin]