Pura Pura?

7.4K 207 7
                                    


                                     √√√

Setelah memandikan Reza,Diandra langsung memakaikan baju kepada Reza agar tidak kedinginan.

Saat sedang asik asiknya bercanda dengan Reza tiba tiba Raja mengagetkan mereka berdua.

"Bagus banget yaaa... Gue ditinggal" kata Raja sambil melipat tangan didada dan mengangkat dagu.

"Loh den Raja tidak ke kantor?" tanya mbokjum sambil meletakan susu untuk Reza diatas nakas tempat tidur Reza.

"Gada pertanyaan lain apa? Kantor molo,orang bosen kali mbok" jawabnya sambil memutar bola mata malas.

"Ya kan biasnya pagi pagi sekali den Raja sudah berangkat" kata mbokjum sambil permisi untuk ke dapur.

Raja hanya mendengkus malas,ia sangat malas jika ditanya seperti itu. Sebenarnya dia juga tak ingin pergi kekantor pagi pagi buta karna dia juga masih mengantuk. Tapi itu semua ia lakukan untuk menghindar dari Reza,dulu ia sangat malas jika bertemu anaknya.

Diandra memperhatikan Raja yang sedang melamun. Raja yang sadar sedang diperhatikan pun menoleh.

"Apa?" tanya Raja dingin.

"Ga" jawab Diandra tak kalah dingin lalu menggandeng Reza untuk turun ke bawah.

Namun pergerakannya tertahan oleh tangan besar yang menghalangi pintu kamar. Diandra menengok ke arah Raja dan menatap Raja yang berdiri sambil mengangkat sebelah alisnya.

Sadar ditatap Raja pun berusaha untuk tidak gugup. Hah gugup? Apakah sekarang Raja sedang gugup?

"Mulai sekarang lo jadi baby sister gue" kata dia sambil duduk di kursi rias yang ada di kamar Reza.

Diandra membelalakan matanya saking terkejutnya.
"What!!_" omongannya terpotong oleh jari telunjuk  Raja.

"Bisa ga sih gausah teriak teriak?" tanyanya dingin.

"Bisa ga sih gausah seenaknya?" Diandra kembali bertanya.

"Siapa? Gua?"tanyanya sok polos,hal itu membuat Diandra kesal.

"Bukan,setan" jawab Diandra sekenanya.

"Kok lo malah marah marah sih,ga jelas banget. Heh,aturan lu tuh seneng jadi baby sister gua,nih ya orang orang diluaran sana belum tentu bisa kaya lo" kata Raja dengan PDnya.

"Ya lonya aja gila,mana ada baby segede lo. Ada juga lu tuh cari mama buat Eza bukan nyari baby sister buat dewek. Dasar manusia aneh" ujar Diandra dibuat kesal,pasalnya jika dia menjadi baby sister Raja tidak masalah untuk dirinya. Tapi masalah bagi jantung gua.

"Ada kok,buktinya gue. Mama buat Eza udh ada kok,tenang aja lagi proses. Jadi lo jangan kecewa kalo gua nikah nanti, ntar lo nyesel lagi gamau ngurusin gua" katanya sambil menatap Diandra.

"Ogah,gue gamau jadi baby sister lo" kata Diandra sambil berlalu meninggalkan Raja.

Namun belum sempat keluar tangannya sudah ditahan oleh Raja. Posisi Raja dan Diandra sekarang Raja memeluk Diandra dari belakang. Lalu Raja membisikan sesuatu ditelinga Diandra.

"Harus pake cara apa hmmm.. Biar lo mau jadi baby sister gua?" tanyanya sambil membisik.

Diandra tak menjawab ia sedang menyembunyikan degup jantungnya,saat panik ia akan menggigit bibirnya.

"Kode? Minta digigit bibirnya. Oh i see, cara biar lo mau jadi baby sister gua, gigit bibir lo? Gitu?" tanya Raja sambil menatap Diandra dari samping.

Jika dilihat dari samping Diandra akan terlihat lebih cantik dua kali lipat. Dilihatnya pipi Diandra memerah,menyadari hal itu Raja hanya tersenyum geli.

"Kok blushing?" tanya Raja meledek.

Diandra hanya diam dan tersadar akan Reza tadi,ia mencari Reza ternyata ia menunggu dan melihat apa yang dilakukan papa dan baby sisternya itu.

Diandra malu dengan kelakuannya tadi,terlihat Reza sangat bosan menunggu.

Reza hanya memanyunkan bibirnya dan sesekali memanggil mereka berdua. Tetapi tak dihiraukan,uh kasian.

Segera Diandra melepas pelukan Raja
"Bukan mukhrim" kata Diandra jutek.

"Kalem euy,blom diapa apain" katanya sambil berjalan kearah Reza.

Mendengar hal itu membuat Diandra kesal setengah mati. Diandra hanya menghembuskan nafas kasar.

"Eza.. Nanti kalo udh besar jangan kaya papa ya" ujar Diandra sambil melihat kearah Reza dan Raja bergantian.

"Atu mu aya apaa" kata Reza sambil menunjuk kearah Raja.

Mendengar jawaban Reza, Raja tertawa geli.

"Dia tuh anak gue,wajar lah dia mau jadi kaya gue" ujarnya bangga sambil membenarkan rambutnya.

Diandra hanya diam menatap Raja dan itu pertanda bahwa dia sedang terbawa emosi.

"Kenapa liatin gue gitu? Udh jan liatin gue kek gitu,tar lo suka lagi" ucapnya sambil keluar dari kamar.

Saat Raja sampai depan tangga dia dikejutkan oleh Sabrina.

"Ternyata lo disini ja,yaampun gua nyariin lo di kantor lho" kata Sabrina sambil tersenyum manis.

"Kenapa nyariin? Tumben" tanya Raja dingi. Pasalnya Sabrina memang jarang kesini,entah kenapa. Semenjak dia putus dengan sahabatnya Raja dia jadi jarang main ke rumah. Dan bertemu dengan Raja.

"Yaa... Emangnya gaboleh,gue mau silaturahmi [gue gatau tulisannya:"] " ujarnya sembari menatap Raja.

Raja hanya menghela napas,dan berlalu untuk duduk di sofa. Sabrina hanya mengikuti sepupunya itu.

"Apaaa....." teriak Reza memanggil papanya.

Raja berbalik dan menatap Reza.
"Kenapa?" tanya.

"Eza au ain apaa..." rengeknya manja sambil berlari ke arah Raja yang duduk di sofa.

"Main? Main kemana? Ada aunty sasa juga,bukannya diajak main" kata Raja sambil menunjuk Sabrina dengan dagunya.

Sabrina memang akrab dipanggil sasa oleh keluarganya,jadi tak heran kalau Raja terkadang memanggilnya Sasa.

"Ga auuu... Ga au aunty atu au ain apa..." rengeknya lagi sambil menarik tangan Raja.

Tiba tiba ada suara mengintrupsi yang mengagetkan Sabrina yang tengah melamun.

"Ezaa... Kalo kata papa engga,ya engga. Lagian kan ada aunty ga salim?" tanya Diandra sambil tolak pinggang.

Sabrina melihat ke arah Diandra lalu bergantian kearah Raja, ia memandang Raja dengan pandangan bertanya.

"Dia cewe gue" jawabnya spontan.

Membuat Diandra tersedak air ludahnya sendiri. Sabrina hanya tersenyum dan bangun dari duduknya.

"Hy kaka ipar. Nama gue Sabrina,panggilannya Sasa. Gue seneng banget akhirnya kaka sepupu gue punya cewe ya lord" kata Sabrina sambil menyodorkan tangan.

Segera Diandra menerima sodoran tangan Sabrina.
"Gue Diandra, lo bisa panggil gue Ara" jawab Diandra terkesan kaku.

"Sans aja sih ra,btw kok lu bisa jadi pacarnya si Raja sih,cerita dikit lah" tanya Sabrina sangat antusias.

"Tolong ralat,pacar pura pura nya gitu" Diandra membatin.

Siapa yang kangen Raja sama Diandra. Sorry banget lama upnya,soalnya sibuk ama kerkom.
Udh lah ya jan banyak cincong
Jan lupa voment ya gaes...

See you next time
Paypay

My Love Baby SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang