Kenapa dia

5.8K 162 6
                                    

@@@

"Ra"
Diandra terkejut dan langsung berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya sekaligus menepuk bahunya. 

"Lo Diandra kan? " tanya orang itu, yang tidak diketahui namanya oleh Diandra.

"Iya gue.. " Diandra berbalik dan melihat ke arah Raja. Ternyata Raja sedang melihat ke arah dia dan lelaki yang tak Diandra kenal ini.

Diandra langsung berbalik lagi melihat ke arah lelaki itu.
"Gue Diandra. Kok lo bisa tau nama gua? " tanya Diandra.

"Haha.. Siapa yang ga kenal elo, pacarnya ceo di sanjaya corp" kata lelaki itu sambil tangannya dilipat didepan dada.

"Gue Radit, abangnya si cerewet Sabrina" kata lelaki yang bernama Radit. Ia mengulurkan tangannya ke arah Diandra, saat Diandra ingin menjabat tangan Radit. Tiba tiba ada seseorang yang menarik tangan Diandra. Tatapan matanya sangat tajam, menatap ke arah Diandra dan Radit bergantian.

Tanpa bicara apapun, Raja langsung pergi sambil menarik tangan Diandra tentunya. Diandra bingung entah ia harus berbuat apa, yang dilakukannya hanya pasrah pada apa yang akan terjadi berikutnya.

&&&

Raja membawa Diandra kemobilnya, dan melajukan mobilnya. Sebenarnya Raja juga tidak tahu akan kemana ia pergi. Yang sekarang ia lakukan adalah menahan kesal dan amarah. Entah dia kenapa, tiba tiba saja perasaan itu muncul.

Ada rasa kesal ketika melihat Diandra dan Radit bersama. Apa tandanya jika perasaan kesal itu muncul?  Apa Raja cemburu?  Untuk apa?

Diandra hanya diam tak berkomentar, pandangannya lurus kedepan. Pikirannya melayang entah kemana, seketika itu ia mengingat lagi kejadian demi kejadian masa  lalunya itu.

Diandra memegang kepalanya, sedikit informasi jika Diandra mengingat kejadian dimasa lalunya itu, kepala Diandra akan terasa pusing dan penglihatan matanya meredup. Seperti ingin pingsan tetapi tidak bisa, seperti itulah kondisinya sekarang.

Diandra terus memegangi kepalanya, matanya ia pejamkan. Dan terdengar suara rintihan yang mengundang Raja untuk melihat kearahnya. Betapa terkejutnya Raja ketika melihat keadaan Diandra. Tapi rasa terkejutnya ia sembunyikan lagi, dan digantikan dengan tatapan dingin.

"Kenapa? " tanya Raja datar
"Gapapah.. Shhh"
Raja menghela nafas, sudah lelah dengan jawaban yang selalu kaum cewe berikan.  'gapapah' adalah jawaban misteri yang belum terpecahkan, oleh kaum cowo.

"Gausah bercanda" terkesan membentak menurut Diandra tapi tidak untuk Raja, yang emosinya tidak terkontrol.

Diandra membuka matanya, rasa pusingnya agak sedikit berkurang. Diandra melihat ke arah Raja yang sedang menyetir, lalu ia membuang muka dan menatap ke luar jendela mobil. Diandra hanya diam, jujur ia sangat bingung dengan kelakuan Raja.

Entah kenapa Raja sangat dingin sekarang,
"Dia kenapa sih, tadi peluk pelukan. Nangis nangisan sama mantan istrinya, sekarang dingin banget ama gue"gumam Diandra.

"Lo ngomong apa? " tanya Raja, yang mungkin sedikit mendengar gumaman Diandra.

"Ga ngomong apa apa" jawabnya acuh.

--------

"Yeobaseo? Gimana kabar bunda sama ayah?  Aku kangen banget sama bunda sama ayah"
"Hahahaha... Kamu masih suka korea Ra? "
"Hehe iya bun"
"Dasar kamu ini. Kabar bunda sama ayah baik baik aja. Kamu disana gimana?  Baik baik aja kan? "
"Aku baik baik aja kok bun... "
"Alhamdulillah kalo gitu. Kamu lagi gaada pekerjaan?  Kok bisa telfon bunda? "
"Majikan kecilku tidur bunda, majikan besar ku sedang kerja "

"Kamu seperti ibunya saja, ibunya kemana?"
"Ibunya sudah lama bercerai bunda"
"Oh.. Yaampun kasian sekali anaknya. "
"Bunda"
"Iya sayang kenapa?"
"Aku mengingat itu lagi"
"Bukannya udh ilang, dan ga keingetan lagi?"
"Engga bunda, buktinya waktu itu aku keingetan lagi"
"Yaudah gausah takut, toh udh jadi masalalu, udh dulu ya ada tamu "
"Iya bunda Assalamualaikum "

Tuttttt....

Selesai menelfon bundanya Diandra langsung pergi kekamar Reza. Ternyata disana ada Raja, entah kenapa semenjak pesta ulang tahun Sabrina Diandra selalu menghindar jika bertemu Raja.

Dia tidak suka dibentak, hatinya terlalu sakit jika mendengar orang membentaknya, jangankan dirinya melihat orang lain dibentak saja dadanya terasa sesak dan kembali mengingat kejadian itu. Mungkin karena Diandra merasa dibentak ia menghindar dari Raja.

Diandra kembali turun dan pergi ke kamar mbokjum, kamar mbokjum sudah menjadi pelariannya ketika ia sedang murung. Ya akhir akhir ini ia terlihat murung, tidak seceria biasanya. Raja juga sama, ia terlihat sangat dingin sekarang lebih dingin dari kemarin kemarin. Dia juga tak pernah lagi menyapa Diandra, 2 minggu setelah pesta ulang tahun Sabrina.

Raja juga tak pernah melihat Diandra, mungkin karna itu ia tidak bisa menyapanya. Atau memang ada problem lain, hah entahlah. Tetapi walaupun seperti itu saat malam tiba, Raja selalu menyelinap masuk ke kamar Diandra.

Dan tidur bersama Diandra, hey hanya tidur mereka tak melakukan kegiatan lain selain memeluk satu sama lain, dengan tidak sadar tentunya.  Paginya Raja akan bangun pagi pagi sekali untuk pindah kamar, agar tak ketahuan Diandra bahwa ia tidur dikamarnya. Gengsi Raja tuh gede segede perut bumil yang tinggal berojol doang.

Raja melihat ke arah pintu, sengaja ia dikamar Reza, agar ia bisa bertemu Diandra. Tapi nihil sampai Reza bangun pun Diandra belum datang.

$$$$$

"Apah kok unda ga kekamal atu cih? " tanya Reza.
"Hmmm... Papah gatau sayang, nanti juga ada kok.. Oke? "
"Hm. Okedeh tecelah apah"

Reza turun dari kasurnya dan pergi ke bawah. Melihat itu membuat Raja mengejarnya, takut terjadi apa apa pada anak satu satunya itu.  (yaiyalah satu kocak nih gua awokawok)

Ternyata Reza turun karena ingin mencari Diandra, tapi dimana Diandra? Pikir Raja, sekarang Diandra berada dikamar dan sedang tidur. Saat Raja ingin ke kamar Diandra dan melewati kamar mbokjum. Terlihat dari luar bahwa Diandra berada di sana dengan posisi membelakangi pintu kamar.

Raja tak melihat ada mbokjum disana, lalu Raja menggendong Reza dan membuka lebar pintu kamar mbokjum.
"Ohh...  Bagus ya, bukannya kerja malah disini.. Gua bayar lu buat ngurusin Reza bukan buat ngelamun " teriak Raja, yang mengagetkan Reza dan Diandra.

Diandra yang terkejut langsung berbalik badan dan melihat ke arah bosnya itu. Mata Diandra agak sedikit berair karena menahan air matanya. Diandra diam, bingung ingin bicara apa. Diandra bangun dari duduknya dan menghampiri Raja.

"Mau ngapain? " tanya Raja tajam
"Mau... Ma.... Uuuu... mauuu"
"Ck"
"Reza turun dulu ya, papa mau bicara dulu sama bunda"
Reza mengangkat jempolnya dan meninggalkan papah dan baby sisternya.

Raja kemudian menarik tangan Diandra hingga merah, Diandra hanya diam. Yang dirasakannya sekarang adalah takut.
"Lo kenapa? "
"Gua gapapa "
"Lo kenapa?  "
"Gua gapapa ja" Diandra memberanikan menatap mata Raja.
Pandangan mereka saling bertemu, seolah berkata dan mencurahkan kesedihan disetiap matanya.

Diandra menunduk, tangisnya pecah. Entah setan dari mana tiba tiba Raja memeluk Diandra seolah ia tak mau kehilangan Diandra.

Diandra berbicara dalam isak tangisnya,
"Kamuuu... Hiks... Kenapa?? "

*hore update
Kok updatenya sekarang sih, katanya setiap malem minggu?
Baiq aqu jelasqan : kenapa aku update sekarang???  Karena aku mau bayar utang ama kalian karna aku lama banget updatenya gitu cuy

Udh lah ya, dari pada banyak cingcong mendingan banyak vote, karna vote itu geratis,,  enjoyyy!!!!!  (Kok jadi gini gua)

My Love Baby SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang