pesona uchiha 6

1.4K 101 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hari Minggu gini enaknya kemana ya,nee-san?"ujar naruya yang baru saja selesai dari kamar mandi.

"Hmmm.... bagaimana kalau nonton bareng"ujarku sambil menunjuk sebuah film yang akan main di bioskop.

"Wah...boleh juga tuh"ujar naruya lalu bergegas menuju kamar.

"Baru juga ide, hah apa boleh buat"

.
.
.
.

Bioskop

"Nee-san ayo cepat!! Nanti kita kehabisan tiket"ujar naruya yang sudah turun dari mobil milik Shikamaru.

"Emm... terimakasih ya shika"ujarku lalu berlari menuju ke tempat naruya.

.
.
.
.

"Kau seperti siput nee-san"ujar naruya dengan cibiran khasnya.

"Ya habisnya kamu cepat kali turunnya"ujarku kesal.

"Oh iya kita mau nonton apa naruya?"ujarku sambil melirik semua poster film.

"Bagaimana kalau film thriller atau film hantu saja"ujar seseorang dari belakang kami.

"Mampus aku"

Ku coba untuk tidak menghiraukan ucapan orang tersebut akan tetapi dia malah makin menjadi dihadapan ku.

"Ayo naruya kita nonton film xxx"ujar pria itu lagi dan kali ini naruya lah yang diajaknya.

"Cih...dasar playboy"gumamku dalam hati.

Sekilas dia melirik ku akan tetapi aku berpura-pura tidak melihatnya dan yang lebih mengesalkan lagi adalah dia menarik tanganku sampai memerah.

"Kau tau tanganku sakit tahu?"ucapku sebal sambil melepaskan tanganku darinya.

"Naru...aku mohon padamu...semua itu hanyalah sebuah kecelakaan... percayalah padaku Naru"ujar izuna dengan wajah memohon nya yang hanya akan ia perlihatkan kepada orang yang paling disayangi nya.

"Lalu kau ingin aku kembali padamu"tegas Naruto sambil tersenyum kecut.

"Mm...yah begitulah Naru.... sebenarnya aku kesepian jika kau tidak ada"ujar izuna lagi dan kali ini ia mencoba untuk memegang tangan Naruto.

"Oh...."jawab Naruto dengan judes.

"Tapi ada syaratnya"ujar Naruto sambil mengibaskan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tapi ada syaratnya"ujar Naruto sambil mengibaskan rambutnya.

"Apa itu"

"Nanti aku kasih tahu"

"Tapi..."

"Udah ayo kita nonton...kamu traktir ya?"

"Hmmm...baiklah"

.
.
.
.
.
.

"Nee-san cepatlah kemari,aku dan kak izuna sudah menunggumu"

"Iya sabar!!"

(Berjalan mendekati naruya dan izuna)

"Aduh putri raja ini jalannya kayak model aja deh"ujar naruya sambil memasang tatapan sinis.

"Mhhh.... biarin"ujarku kesal dan kulihat izuna tertawa.

"Ayo kita pergi"

"Let's go"

"Hah"

.
.
.

Rumah keluarga uchiha

"Kenapa kau membawa kami kemari?"teriakku kesal.

"Aku cuma ingin mendengar mu mengatakan syarat tadi"ujar izuna dengan gaya elegannya dia turun dari mobil tersebut.

"Cih..."

.
.
.

"Oh iya kita masuk yuk calon istri"ujar izuna kepadaku dengan memegang tanganku.

"Aku bukan calonmu!!baka"ujarku kesal lalu ku cubit perutnya itu.

.
.
.

"Ehm..ada yang lagi berduaan nih"ujar seseorang yang ku tahu itu adalah teme.

"Hay dobe"ujar Sasuke dengan gaya songongnya itu.

"Gak level"ujarku sambil mengibaskan tangan.

"Hilih... dasar dada rata"ujar Sasuke lalu lari ke dalam rumah.

"Teme baka!!!"teriakku kesal karena mengataiku dada rata.

"Kan memang kenyataannya...wkwkw"kulihat izuna tertawa sampai terbahak-bahak dan itu membuat ku kesal.

"Hmmm....enak ya ketawanya....enak kali"ujarku sambil memasang wajah bak pembunuh.

"Mmm...naru dari mana pisau itu kau dapat....bisa singkirkan?"ujar izuna dengan wajah yang penuh dengan keringat dingin.

"Aku bisa jelas kan"tambahnya lagi.

"Jlebb!!!"

"Huaaaa!!!!"

"Kak izuna"

Bersambung.....

pesona uchiha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang