五 Five

37 3 0
                                        

"Sedang apa sih?" Pertanyaan itu membuatku berhenti membaca bukuku.
"Besok aku sidang."
"WOW." Hanya itu yang keluar dari mulutnya.
"Tidak perlu komat-kamit seperti itu, baca yang benar." omelnya dan berjalan keluar dari ruangannya. Aku hanya bisa mendengus dan kembali membaca bukuku.

Padahal tadinya aku sedang membayangkan dia adalah dosen yang akan masuk saat aku sidang nanti. Wajah dinginnya begitu cocok untuk mewakili dosen killer itu. Dia sudah pergi jadi aku tidak bisa membayangkannya lagi.

Aku meletakkan bukuku dan beralih ke laptopku, memeriksa kembali presentasi yang sudah kubuat. Tepat pada saat aku mulai ingin mengingat presentasiku, dia muncul lagi entah dari mana, tidak duduk di tempatnya, tetapi duduk hadapanku. Mau apa lagi?

"Coba anggap aku dosenmu." kata-katanya membuatku tertegun sesaat, kemudian aku menahan tawaku. Kali ini dia yang menawarkan diri. Entah kenapa terasa lucu.

"Kenapa tidak belajar bersama teman-temanmu? Setahuku di kampus itu ada club khusus untuk mahasiswa yang sedang menyusun skripsi," tanyanya dan aku hanya menggeleng pelan.
"Kenapa?" tanyanya lagi.
"Tidak apa-apa..."
"Kenapa?" desaknya dan aku mengerlingkan mataku.
"Begini...Karena aku mahasiswa pindahan, kelasku jadi tidak menentu. Aku selalu berpindah-pindah kelas, jadi aku tidak punya teman yang dekat, aku bahkan tidak tahu ada club seperti itu." jawabku cepat dan dia hanya diam menatapku. Aku menatapnya balik, menunggu omelan berikutnya.
"Maaf." gumamnya kemudian beranjak pergi, lalu kembali dengan membawa sebuah buku tebal.
"Coba baca ini. Kumpulan pertanyaan dosen yang menyulitkan saat sidang. Kami mengumpulkannya dari banyak jurusan, untuk anggota club yang masih junior, mereka memberikanku salinannya."
"Wow..."
"Good Luck."

Kemudian dia berjalan keluar sambil menghela nafas pelan. Sekilas aku melihatnya tersenyum tipis, aku ingin ikut tersenyum, tetapi buku tebal di hadapanku membuatku tidak bisa tersenyum sama sekali.

Aku benar-benar harus lulus.

○○○○○○

"Hey." Aku memanggil Wen Jun yang duduk di sebelahku. Dia langsung tersenyum lebar menatapku.
"Ya?"
"Apa benar di sini ada club untuk mengerjakan skripsi?"
"Iya benar. Kau tidak tahu ya? Kupikir kau memang tidak ingin ikut karena kau sanggup sendiri."
"Ya. Aku bisa sendiri." jawabku dan memaksakan senyum tipisku. Memang benar, tanpa sadar aku berhasil menyelesaikan skripsiku sendiri.

"Kau tidak gugup?" tanya Wen Jun dan aku mengangguk pelan.
"Tentu saja."

Wen Jun sudah selesai sidang 1 minggu yang lalu. Hari ini ia datang untuk menemani temannya yang sedang sidang, dan menemaniku yang sedang menunggu giliran sidangku.

Aku gugup setengah mati sampai perutku terasa nyeri.

"Jangan terlalu gugup. Kau akan kacau nanti. Wajahmu sampai pucat begitu..." Ia mendekatkan wajahnya.

Aku benci mengakui kalau dia benar-benar tampan bahkan dilihat dari jarak sedekat ini.

Aku menjauhkan wajahku, tetapi ia semakin mendekatkan wajahnya.

"Mau kuberi semangat?"
"Tidak perlu." jawabku cepat dan menarik nafas dalam-dalam, dia akan membuatku semakin gugup.

Saat aku dipanggil untuk masuk ke ruangan sidang, aku langsung beranjak pergi tanpa berkata apa-apa padanya.

Aku masuk ke ruang sidang dan entah kenapa aku langsung membayangkannya yang menjadi dosenku. Wu Yi Fan. Semua terasa lebih mudah dan tidak semenakutkan yang aku bayangkan sebelumnya.

Saat aku keluar dari ruangan, aku masih melihat Wen Jun duduk di tempat yang sama dan sedang bermain game di ponselnya.

"Masih di sini?" tanyaku dan ia langsung menghentikan gamenya.
"Bagaimana? Dapat nilai A?"
"Yeah..." jawabku dan tersenyum lebar. Kali ini aku benar-benar tersenyum. Aku merasa lega sekali. Aku harus berterimakasih kepada Yi Fan. Dia benar-benar sangat membantuku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hold Me DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang