Hilang dan Ditemukan

1.2K 133 29
                                    


"Nah udah siap."

Izone sedang bersiap-siap untuk acara penghargaan musik bergengsi Korea. Semua member sudah mulai berbaris dan bersiap masuk ke minibus agency, ketika Sakura menyadari seorang dancer kesayangannya, tidak terlihat di barisan.

"Eh mana Chaeyeon?"

Eunbi dengan tanggap menjawab, "Tadi kayanya ada deh.. Apa kekunci di dorm?!"

Seketika semua member heboh. "Hah?!"

"Aduh jangan-jangan dia ketiduran lagi di kamar mandi?!" Ujar Sakura kelabakan. Dia tahu Chaeyeon semalaman sibuk mengajari beberapa member yang kesulitan dengan dance break yang akan ditampilkan saat acara nanti.

"Ya gamungkin sih, tadi bareng aku kok keluarnya." Mendengar jawaban Hyewon barusan, Sakura merasa sedikit lega.
Yah, seengganya dia gak ketinggalan di dorm..

"Terus, kemana dong?" Tanya Yujin sambil bergelayut manja di lengan sang pacar.

"Kayaknya sih tadi aku liat dia ke arah sana, kak.." Nako mengangguk membenarkan ucapan Hitomi. "Tuh, kan Nako aja liat.."

"Hmm.. Gimana kalo mencar?" Usul Yena dan Yuri berbarengan. "Eh yaampun kita samaan beb, jangan-jangan jodoh-"

Ucapan bobrok Yena langsung dihadiahi teriakan dari para member. "Bodo!!"

Bahkan Minju yang biasanya kalem terlihat bersiap untuk melempar nya dengan sepatu.

"Udah, udah.." Eunbi segera mengambil alih, "Coba tolong itu Chaewon sama Minju cek arah selatan dorm, aku sama Sakura ke arah Utara. Sisanya tunggu di minibus yah, biar gak ribet."

"Siap bu Komandan!"

Keempat gadis tersebut langsung bergegas menuju arah yang dimaksud. Sakura dan Eunbi pun menelusuri jalan bagian utara dorm mereka. Tidak lama kemudian, muncul lah Chaeyeon dari salah satu jalan dekat sebuah toko.

"Halo kakak ehehe.." Cengiran khas Chaeyeon pun menyambut Sakura.

"Ugh, kamu darimana sih? Kami semua nyariin tau!"

"Iya iya maaf.. Tadi aku lari sebentar ke minimarket." Sakura pun tidak bisa marah ketika melihat gadisnya yang merasa bersalah.

Eunbi menggelengkan kepalanya. "Lain kali bilang dulu yah."

"Iya kak, hehe maaf."

Sakura akhirnya menyadari beberapa kantung belanjaan yang menggelayut di lengan Chaeyeon. "Eh kamu beli apa? Pembalut? Kan masih ada-"

"Ih, apaan pembalut!"

"Ya terus apa? Kondom? Kita kan gak usah pake juga gapapa."

Ucapan polos tapi bodoh dari Sakura membuat pipi Chaeyeon berubah menjadi kemerahan. "Ih itu mulut gak bisa dikondisikan apa ya? Ada kak Eunbi tau!"

Sementara itu, sang leader hanya tertawa cekikikan melihat interaksi pasangan kasmaran tersebut.

Namun, tanpa ia sadari, dalam hati nya bermonolog.

Kapan ya aku gak jomblo..

"Yaudah sini aku bawain belanjaannya." Dengan sigap dan tanpa menghiraukan Eunbi yang sedang meratapi kejombloannya, Sakura mengambil alih belanjaan dari tangan Chaeyeon. "Ini makanan dan minuman? Wah, banyak banget!"

Chaeyeon mengangguk. "Yap, buat anak-anak, mereka sarapannya kurang, kak."

"Yaampun, kamu bener-bener idaman banget deh!"

Sekali lagi, Sakura kagum kepada gadisnya. Chaeyeon selalu memikirkan anggota Izone yang lain, meskipun mereka, terlebih Yujin dan Yena selalu bertingkah seperti anak nakal yang kekurangan asupan kasih sayang.

"Ih, apaan deh. Udah, ayo ke mobil!"

Melihat Chaeyeon yang tersipu, Sakura tersenyum miring. "Anak orang lain aja kamu perhatiin, apalagi anak kita nanti."

Chaeyeon? Jangan ditanya, pipi chubby nya semakin merona merah.

Kali ini Eunbi sudah tidak melamun dan langsung menyetil pelipis Sakura. "Cepetan ke mobil! Jangan kebanyakan gombal, anak orang kasian tuh mukanya merah banget."

"Siniin tangan kamu." Chaeyeon hanya bisa mengangguk dan menuruti ucapan pacarnya. "Pegangan yang kenceng yah."

"H-ha, kenapa?"

Tanpa aba-aba, Sakura berlari ke arah minibus mereka dengan Chaeyeon di belakangnya yang mau tidak mau harus mengamit lengan Sakura dengan erat agar tidak jatuh.

"Yes, Chae, kita berhasil meninggalkan si tante tua itu!"

Eunbi yang kaget, akhirnya tersadar ketika Sakura dan Chaeyeon sudah jauh di depan.

"Eh, dasar anak-anak sialan, tungguin leader kalian!"

Home (Kkuchaeng)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang