Sebuah Percakapan

1.1K 151 8
                                    

"Kak."


"Hmm?"

"Kakak!"

"Hmmm?"

"Sayang!!"

"Hmmmmm?"

"Ih, kamu ya, matiin dulu gamenya!"

"Hm, bentar-Eh, eh!!"

Layar komputer milik Sakura sontak mati. Dikarenakan sang pujaan hati dengan asal menekan tombol power pada pc gaming milik sang gadis jepang.

"Astaga, dek, kamu makin lama kayak Yujin yah."

"Oh, makin tambah tinggi gitu?"

Sakura menggeleng dengan mantap. "Makin barbar!"

"Ih, kamu kok ngatain aku!!" Chaeyeon pun melancarkan pukulan-pukulan andalannya.

"Duh, aduh, belum nikah udah kdrt aja kamu."

"Awas yah, kamu gak aku masakin makanan lagi!"

"Biarin aja aku bisa masak sendiri yeu."

"Yaudah gausah cium-cium aku yah seminggu."

"Eh iya maap-maap bercanda aku tuh.." Dengan sigap Sakura menenangkan gadisnya. Sementara sang dancer kesayangan hanya menggerutu.

"Huh, ngeselin. Untung kamu pacar aku."

"Yaa lagian kamu matiin game nya ngasal gitu, bikin komputer rusak tau. Duh, mana belom aku save gamenya tadi.."

"Kamu sih, aku lagi mau ngomong malah kamu gak didengerin!" Ucap Chaeyeon tidak mau kalah.

Sakura pun sudah paham, pasti ia lagi yg disalahkan. "Lah, aku lagi disalahin.."

"Emang iya, kamu kan selalu salah. Ada tuh pepatah, Lee Chaeyeon selalu benar."

"Lah, lah pepatah darimana-"

"Ih iyain aja gitu, biar aku seneng."

"Iya sayang, iya.." Oke, Sakura akhirnya benar-benar mengalah. Digenggamnya tangan Chaeyeon lalu berkata dengan lembut, "Yaudah, kamu mau ngomong apa hayo, aku dengerin."

"Engg.. gajadi deh, nanti aja nungguin kak Eunbi sekalian. Aku mau nyuci ah!" Dengan segera Chaeyeon bangkit dari sofa dan pergi meninggalkan pacarnya sendirian di kamar.

"Terserah deh, ferguso!!!"

Sementara itu dari ruang tv, Wonyoung yang sedari tadi mengamati interaksi mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha, sabar kak."

Sakura yang melihatnya pun mendengus, dan bergegas duduk di sebelah si jangkung.

"Sumpah ya, bikin kezel aja tuh pacar. Untung sayang."

"Cewek emang gitu kak."

Dalam hati Sakura berucap, "lah, dia kan cewek juga?"

"Sabarin aja kak. Itu mah wajar." Lanjut Wonyoung sok bijak. Nampaknya ia sudah sering mengalami hal seperti itu, mengingat bagaimana uniknya perilaku seorang Ahn Yujin.

"Yujin gitu juga ya?"

"Yaa gitu deh kak."

Sakura mengangguk. Tapi ia masih penasaran, "Coba kasih contoh."

"Hmm.. Apa yah? Oh iya, kejadiannya tuh pas ujan kemarin. Setelah kami berdua ngedate."

"Gimana kronologisnya?"

Wonyoung menghela nafas, "Iya, dia kan kubeliin sepatu baru, nah karena gamau kotor dia lantas minta digendong.."

"Deket kan tapi jaraknya-"

"Dari stasiun sampe dorm."

Mulut Sakura pun seketika terbuka lebar. "Eh, gila kali ya, itu kan sekitar 3 kilo jaraknya."

"Ya begitu, sebentar istirahat sebentar lanjut jalan.."

"Yaampun, kan badan Yujin gede, berat tuh pasti, dek." Sakura masih menggelengkan kepalanya tidak percaya. Ahn Yujin memang kelewat unik. "Badanmu gak pada rontok kan? Atau, coba sini aku ukur tinggi kamu, kali aja menyusut-"

"Ih, yakali!"

Mereka berdua tertawa. Tetapi dalam hati kecilnya, Sakura sedikit menertawakan Wonyoung dan juga merasa bersyukur Chaeyeon tidak seaneh Yujin.

"Eh tapi kenapa mesti digendong yah, kan bisa tuh dia ganti sepatu dulu gitu.."

"Dia abis nonton drama kak.. Ya aku mana bisa nolak, kasian gitu abisnya.."

"Yah, iya juga sih.. Tapi aku kalo jadi kamu mah mager deh sumpah."

Namun, lain di mulut lain di hati. Seandainya, Chaeyeon meminta Sakura untuk menggendongnya dari dorm ke Bandara pun mungkin akan dengan senang hati Sakura sanggupi.

Ya, cinta Sakura memang setulus itu pada gadis Korea nya..

"Asalkan jatah malam dari Chaeyeon tetap aku terima, mau disuruh apapun, gas terus!"

Eh, ternyata ada udang dibalik batu.

----
Monmaap Wonyoung nya kubuat on top di cerita ini.. Karena irl memang gitu menurutku ehehe XD

Home (Kkuchaeng)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang