Pernah mendengar cerita mengenai rubah sembilan ekor?? Siluman itu bertemu dengan seorang manusia dalam perjalanan petapanya di gunung. Dia yang setengah siluman dalam wujudnya saat itu sungguh mendambakan wujud manusia yang kala itu ditemuinya. Dia, dia ingin menjadi manusia seutuhnya. Itu keinginannya, karena itu dia mendekati manusia itu dan berteman dengannya.
Suatu hari rubah betina itu menawarkan sebuah perjanjian. Dia akan membantu manusia itu mewujudkan seluruh keinginan si manusia itu dan sebaliknya si manusia harus membuat dia menjadi manusia seutuhnya. Dan dalam perjanjian mereka, satu sama lain tidak boleh jatuh Cinta.
Pada akhirnya si rubah betinalah yang mengingkari janji itu. Dia, jatuh Cinta pada manusia itu, tepatnya pemuda itu.
Sayangnya, pemuda itu mencintai gadis lain. Saat si rubah itu belum sepenuhnya menjadi manusia, dia membunuh gadis yang di cintai pemuda itu. Pemuda itu mengetahuinya, hingga pada akhirnya pemuda itu membunuh rubah betina itu hingga dia menyesal dan menyadari bahwa dia sebenarnya juga sangat mencintai rubah itu sejak awal mereka bertemu...
Dengan back ground pohon sakura yang mekar dengan ribuan daunnya yang jatuh ke tanah rubah sembilan ekor itu bernyanyi sambil duduk di atas dahan pohon itu. Rambut merah panjangnya itu tergerai tertiup angin membuat dia dengan lembutnya menyelipkan helaian rambutnya yang lain ke belakang telinganya hingga tak mengganggu pandangannya. Sementara di bawah ada seorang pria berambut coklat menatapnya kagum dari balik pohon sakura. Dia jatuh Cinta. Pada rubah itu, dan pada nyanyian merdu rubah sembilan ekor dengan wujud wanita itu.
.
Naruto menatap sekeliling. Dia tak mendapati sasuke yang sedari tadi di carinya.
"Dimana dia??" gumamnya dalam hati. Langkahnya terhenti saat melihat hinata, sakura dan juga ino yang sedang bercengkrama bersama sambil berjalan menuju arah hall sekolah.
Oh, iya.. Dia ingat sekarang! Ini hari terakhir PSL. Jadi, mungkin yang lain disana. Dia juga harus bergegas kesana.
.Naruto menguap lebar saat mendengar konan menyampaikan sebuah pidato mewakili sasuke yang memang malas memberikan pidato.
Matanya yang sedari tadi menatap malas para murid baru kini menatap serius 4 gadis beda surai yang tak fokus dengan pidato konan.
"Bagaimana kalau kita taruhan?!!" suara keras gadis berambut merah itu membuat atensi seluruh murid baru dan para pengurus akatsuki dan pengurus osis tomoda gakuen teralihkan pada mereka. Mereka berempat nampak kaget dan diam seketika.
"Kawai.." gumam sasuke tersenyum manis menatap sakura. Naruto mengamati apa yang di pandang sasuke.
"Hee.. Sungguh.. Apa boleh manusia abnormal seperti kita berhubungan dengan manusia normal seperti mereka??" kini dia bertanya dengan santainya.
"Selama itu masih ada batasannya.." dia menatap naruto tanpa menghilangkan senyumannya. "Tidak masalah.. Aku tipe yang tidak sanggup menyerahkan kepunyaanku pada seseorang.." kini dia tertawa pelan dan itu terlihat sangat menyeramkan. Naruto ikut tertawa.
"Kira-kira siapa yang akan mendapatkan surat pink terbanyak tahun ini??" tanya naruto sambil merebahkan tubuh tegapnya di sandaran kursinya membiarkan telinganya mendengar suara konan yang masih bicara panjang.
"Tahun lalu di sekolah tomada gakuen khusus mahluk seperti kita kau jadi yang nomor satu.. Aku heran.. Kenapa bisa kau tak tertarik dengan yang sejenis kita??" kini naruto bertanya.
Sasuke menatapnya dengan wajah datar. "Mereka terlalu menjijikkan saat mendekatiku.. Kau bukan mahluk normal jika kau tak tertarik dengan manusia cantik dan Indah di ujung sana" tunjuk sasuke dengan dagunya menatap sakura dengan wajah yang terlihat seperti psycopat. Naruto menatap apa yang sasuke tatap dan terkekeh pelan sambil menatap gadis berambut indigo yang masih berbincang dengan ketiga temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Person Two Personality✔✔ Dalam Bentuk Pdf
FanficTomada gakuen adalah sekolah yang sangat terkenal hingga saat ini. Sakura menjadi murid baru di dalamnya. Dia bertemu dengan kakak-kakak senior yang aneh mulai dari si pirang yang agak galak dan agak ceroboh, si muka keriput yang menyeramkan dan sen...