Siang ini Aku pulang dari kampus setelah mengajar, sahabatku Dian yang beda generasi denganku mengajak untuk meet up untuk makan siang di salah satu mall terbesar di Pekan Baru ibukota Riau.
Usiaku dan Diana terpaut 1 tahun. Diana yang berusia 34 tahun ini sudah 9 tahun menikah dan sekarang lagi hamil anak kedua . Usia kandungannya yang berusia 9 bulan.
Aku sangat antusias sekali sewaktu mendengar berita kehamilannya. Dia sudah aku anggap seperti adikku sendiri.
Dan dialah yang tau bagai mana aku mengahadapi kehidupan yang sulit dari awal hingga aku bisa berdiri dengan kaki ku sendiri tanpa bantuan orang tuaku.
" Assalamu'alakum mami... Lah lamo nunggu mi. "
Salamku sambil duduk di sebelah Diana setelah ritual cupika cupiki.
" Wa'alaikum salam buk, indak aku baru lo tibo."
" Lah pasan makan mi."
" Alun lai."
Aku pun memanggil pelayan dan memasan makanan aku memasan nasi dengan bebek bakar lengakap denga terasi dan lalapannya sedangkan Diana memasan nasi dan pecel lele.
" Un nikah lah lagi udah 5 tahun lo un uni janda uni nggak ada niat untuk berkelurga."
Ya aku seorang janda rumah tangga ku dengan mantan suamiku hanya bertahan 6 bulan. Aku tau akan ke khawatiran Diana sahabatku. Aku menikah karena di Jodoh kan oleh orang tuaku, aku menikah dengan seorang Direktur bank swasta di Pekan Baru.
Awal pernikahan ku ya biasa aja , sampai sekarang aku belum tau apa motif pernikahan ku dengan dia. Entah lah kalau mengingat akan KDRT yang aku alami aku rasanya takut untuk berumah tangga lagi. Trauma mungkin iya setelah aku di usir dari rumah nya yang mewah Diana lah yang selalu ada buat ku dan satu lagi sahabat lelaki Rayyan. Mereka berdua lah yang selalu ada di saat aku terpuruk.
" Ntah la yan rasanya males aja kalau udah berhubungan dengan laki - laki." aku menjawab dengan sekenanya.
Pelayan pun datang membawa pesanan kami, dan kami pun makan siang karena cacing di perut kami berdemo minta di isi.
" Un nggak semua laki laki itu sama un, coba uni buka hati uni lagi, ya walaupun sekarang uni udah berkecukupan bahkan Allah sayang sama uni di beri lebih malah, sampai kapan uni sendiri hidup sendiri itu nggak enak un..."
Sebenarnya apa yang di katakan Diana itu benar tapi aku masih terlalu takut untuk mencoba. Bahkan untuk mengisi kesendirian ku aku lebih fokus mengurus bisnisku.
Ya di samping aku dosen aku mempunyai bisnis kecil kecilan yaitu aku mempunyai kos kos an di dua tempat berbeda kos yang aku dirikan bukan sembarang kos an 1 bulan yang memgekos di tempat ku harus meyediakan uang 1,5 juta. Aku punya toko yang di dalam nya lengakap dari pakaian, tas, sepatu, parfum semuanya terdapat di dalam satu tempat jadi mereka nggak bakal susah atau jauh jauh lagi untuk shooping, kami juga buka jasa online. Aku juga punya satu buah caffe, toko ice cream dan toko kue.
Mendengar ucapan Diana aku hanya diam. Ya aku sudah berdamai dengan masa lalu dan aku juga sudah memaafkan mantan suamiku. Yang sekarang berada entah di mana padahal kami di kota yang sama. Aku pun hanya bisa pasrah dan berserah ke pada Allah semuanya aku serahkan kepadNya. Aku hanya sedang mulai memperbaiki mencoba menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aku pun mulai Hijrah 4 tahun lalu.
Aku hanya berharap kalau ada jodoh aku hanya ingin dia yang sama sama bejuang dengan ku di jalanNya hingga Jannah. Mungkin kegagalan yang aku terima merupakan teguran dariNya. Karena selama ini aku lalai dengan keawajibanku dan hanya peduli dengan dunia. Aku pernah pergi taklim yang isinya menyadarkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brondong ( Falling in love ) End
ChickLitSequel Anugrah Terindah Arsyila Romeesa Farzana Seorang dosen dan bisnis women ini yang pernah kecewa dengan yang namanya cinta, yang merasakan kekerasan dalam sebuah hubungan dan di akhiri dengan penghianatan dia menutup hati dengan yang namanya p...