{10}

135 9 0
                                    


Semuanya berlalu begitu saja. Hari hari membosankan tanpa ada hiburan, ya sekarang sudah genap setahun sana menjalankan  hari hari nya itu disekolah tanpa ada kesan.
Mark tak pernah berbicara lagi padanya sejak tahun lalu tepatnya dipesta hari pernikahan ayah dan ibunya.
Sana dan taehyung semakin lama semakin renggang saja, dengan kesibukan taehyung yang sering menghabiskan waktunya dengan teman temannya membuat sana geram, ingin rasanya sana mengakhiri hubungan itu tapi taehyung selalu saja memohon dengan berbagai cara agar tetap bersama sana.

💜💜💜

"anak anak tolong lebih giat belajar, sebentar lagi kenaikan kelas jadi ingat kata kata ibu ini" tegur buk yubin kepada seluruh murid-nya

"baik pelajaran kita telah selesai silahkan istirahat"

"Terimakasih buk yubin" ucap seluruh siswa

"Tae ayo kekantin"

"ah maaf san aku..

"oh ia"ucap sana ketus karena tau apa yang tae inginkan

Tiba tiba saat sana berbalik dia menabrak seseorang bertubuh kurus tinggi berwajah datar, ya itu mark, tanpa basa basi mark meninggalkan sana yang kaget bukan main. Rindu satu kata untuk pria tampan berwajah datar itu.

Sana pergi kekantin dengan tatapan kosong, itu adalah kebiasaan baru sana selama setahun ini.
Menyesal hanya itu yang dia pikirkan.

Dari balik jendela sana menatap jatuhnya satu persatu tetesan air hujan..

"huh apa harus selelah ini padahal aku tak melakukan apapun"

Hujan yang semakin deras,, tak menyisakan ruang untuk bernapas lega.
Di tempat lain ada seorang pria yang mengamatinya tanpa lelah,,

Saat ini semua murid telah pulang kecuali satu orang yang mengamatinya sedari sana tertidur, sana masih dikelas karena tertidur terlalu lama.

"ya ampun kenapa aku sampai ketiduran sih, kan jadinya hujan,,  ck"umpat sana pada dirinya sendiri..

Sana keluar dari kelas tentunya diikuti oleh sipenguntit, sana adalah orang yang paling malas menunggu jadi dia berniat ingin menerobos hujan yang deras itu tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada tubuhnya yang lemah itu..

"ahh lebih baik terkena flu dari pada mati kutu menunggu disekolah"

Dengan cepat sana berlari menerobos hujan, tentu sang penguntit khawatir sana akan sakit jadi dia pun menerobos hujan untuk mengejar sana..

"aaah hujan mengalirlah buanglah semua masalah ku"teriak sana sepanjang jalan, tanpa dia sadari dia menangis sambil tersenyum..

"mark aku merindukanmu apa kau dengar hiks.. hiks.. aku tau aku keras kepala, apa kau tidak ingin membujukku? aku pikir keputusan ku sudah benar, maaf kan aku hiks" dari arah belakang datang lah mark yang menaiki motor sport menghampiri sana, sedari tadi ialah yang mengikuti sana, siapa lagi yang akan mengikutinya selain mark? :)

"sana naiklah"

"ha?"

"ikut atau tetap ingin mandi hujan?"

"a-aku ikut" sana naik keatas motor mark dengan gugup, ia takut mark mendengar apa yang ia katakan tadi.

Selama perjalanan tak ada yang berbicara, ruang dengar mereka hanya terisi oleh suara rintikan hujan yang perlahan mereda, dengan nekat sana bertanya..

"mark kau dari mana? dan kenapa kau ingin mengantarku?"
Ucap sana tanpa jeda

"dari selolah, tak sengaja aku melihatmu berlarian seperti anak kecil di jalanan, apa kau tak takut sakit? dasar pabo"

SYALAND mark!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang