Part 6

1.4K 114 6
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca 💖💙

Happy Reading ~

________oOo_________

Ily, voke dan laki laki yang yang di sapa rayn spontan memalingkan pandangannya kearah sumber suara langkah kaki di Anak tangga.
Ya, Aliando yang menuruni anak tangga satu demi satu.
Aliando tengah merapihkan dasi yang Melingkar di kerah Kemeja Aliando yang dibaluti Jas warna abu-abu.
setiba di lantai 1 rumahnya, Aliando memalingkan tatapan dari dasi menuju kearah ruang makan yang letaknya di Ruang tengah setelah Ruang utama sekaligus ruang tamu.
Aliando berhenti melangkah.

"Rayn?" Aliando memekik melihat laki laki yang Berada disamping ily sebelah kanan.
Sementara Voke masih berdiri samping ily sebelah kiri.

Laki laki tersebut memudarkan senyuman dibibirnya begitu melihat Aliando yang memekik dan memandangnya dengan mata yang sedikit membulat.

Aliando melanjutkan langkahnya yang sempat ia hentikan. Aliando Menghampiri Istri, anak dan juga seorang laki laki yang Ia panggil 'Rayn' itu.
Ia menghentikan kedua kakinya dihadapan Rayn dan juga Ily.

"Buset Rayn, lo kemana aja baru main lagi kerumah? Gue pikir lo udah mati", celoteh Aliando.

"wah, kurang ajar lo .
Biasa ada kerjaan yang gak bisa ditinggalin. Denger denger, nanti lo juga mau keluar kota ya?"

Aliando Duduk dikursi yang berhadapan dengan Rayn. Setelah cukup lama
Berdiri, Voke merubah posisinya menjadi duduk disamping Aliando dan berhadapan dengan Ily.

"Iya gue juga nanti harus keluar kota", jawab Aliando.

"Hmmm. Berapa hari?"

"Belum tau. Seperti biasa, gue minta tolong sama lo buat jagain anak dan istri gue ya?"

"Haha itu mah lo tenang aja. ily juga sekolah biar gue yang antar jemput",

"Makasih. Lo emang sahabat yang baik",

"Om, om?
Ayo dong cerita lagi. Itu waktu dulu kapan, pas om dibikinin mommy sarapan?" ily memotong pembicaraan Aliando dengan pria pemilik nama lengkap Rayn wijaya. Ia menanyakan soal kapan sang mommy sering membuatkan sarapan.

"Dulu waktu kita masih sekolah.
Mommy kamu sama kaya kamu, sering bawa makanan ke sekolahan. Mommy kamu sering sarapan disekolah, jadi Om suka dikasih",

"Dikasih karna lo minta". Sahut Voke sembari menaruh nasi goreng ke piring Aliando.

"Eh, lo juga pernah kali bikinin gue sarapan",

"Itu karena lo suka nyomot nyomot makanan gue, Rayn", jawab voke.

"Hihi, lucu. Ternyata om ayen suka nyomot nyomot", ily terkekeh. Ia tertawa kecil.

"Oh ya, emang dulu mommy satu sekolah sama om ayen?" Timpal ily dengan pertanyaan.

"Iya sayang", jawab Voke. setelah menyedikan makanan dipiring Aliando, kini Voke menaruh beberapa siuk nasi goreng ke piring yang ada dihadapannya.

"Sama daddy juga?" Tanya ily sempat melirik Aliando yang mulai melahap makanan nya.

Aliando mengunyah makanan dengan pelan - pelan.

"Daddy kenal om ayen sejak daddy kenal sama mommy kamu. Jadi om ayen lebih lama sahabatan sama mommy", kali ini Aliando yang menjawab.

"Oh, terus terus gimana lagi?"
ily begitu antusias mencari tau tentang Rayn dan juga sang mommy. Ia sangat penasaran dengan massa massa SMA sang mommy dulu.

***

Prilly mengurung diri dikamarnya.
Ia duduk menyandarkan kepalanya ke tembok dan menyandarkan punggungnya ke nakas. Prilly duduk memeluk lutut disamping nakas.

Takdir Kita ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang