Part 15

1.4K 106 3
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca 💖💙

Happy Reading ~

✏ Sorry for typo ✏

___oOo___

Aliando tersenyum tipis menatap sendu wajah bayi mungil yang dulu Diserahkan kepadanya, dan KINI sudah itu sudah berubah menjadi gadis yang sangat cantik seperti wanita yang telah melahirkan gadis tersebut. Yaitu Prilly.

"Ali?"

Aliando menoleh saat mendengar suara familiar itu memanggil namanya. Aliando menjauhkan tangan dari pipi ily.

"Iya "
Sahut Aliando.

"Aku boleh nanya sesuatu?"

"Iya. Silahkan aja", jawab Aliando.

Voke berjalan menghampiri Aliando yang tengah duduk didekat putri kecilnya. Voke pun duduk disamping Aliando, dan Aliando senghaja menghadap arah kepada Voke.

"Mau nanya apa?"

"Hmm..." Voke sedikit canggung menanyakan hal yang ingin ia tau.

"E..itu.. ka..kamu kenal sama cewek tadi? Ma..maksud aku Prilly" Tanya Voke.

"Kenapa kamu nanya kaya gitu?" Tanya Aliando.

"Karna kamu kaget waktu liat siapa yang ily panggil tante cantik", jawab Voke.

Aliando memalingkan pandangannya kesembarang arah, ia sempat menyentuh hidungnya sekilas lalu melirik kepada Voke lagi.
Aliando nampak salah tingkah dan kikuk ditanya soal itu oleh Voke.
Voke yang memperhatikan gerak gerik Aliando, merasa semakin bingung.

"A..aku, aku cuma kaget aja tiba tiba ily lari. Bukan karna Prilly", jawab Aliando dusta. Ia masih sangat sulit untuk menyatakan yang sebenarnya.

"Aku pikir kamu kenal", ujar Voke..

"E..eum kita keluar yuk? Kasihan Ily, biarin dia istirahat". Aliando bangkit dari duduknya. Ia bermaksud mengalihkan pembicaraan, bahkan mungkin ingin menghentikan pembicaraan.

Voke mengangguk nurut. Ia ikut merubah posisinya menjadi berdiri, kemudian berjalan mendahului Aliando.
Aliando berjalan dibelakang Aoke, untuk sama sama meninggalkan kamar Ily.

***

Prilly duduk melamun di Ruang utama rumahnya, tatapan yang lurus kedepan itu begitu kosong.
Pikiran Prilly tengah melayang.
Sepasang matanya terus saja mengingat kejadian di Restaurant tadi.
Ketika ia melihat Ily lari kearahnya. Pandangan Prilly Fokus kepada Ily sehingga ia tidak peduli dengan orang yang ada disekitarnya.

Saat suara Ily terdengar, Prilly mendongakkan wajahnya. Ia juga memekik melihat Ily lari kearahnya.
Prilly duduk berlutut ketika Ily semakin mendekat.
Ily merentangkan kedua tangannya ketika melihat Prilly merentangkan tangan dan ia langsung menubruk tubuh Prilly.
Prilly memeluk tubuh mungil itu seraya memejamkan matanya.
Ketika Prilly membuka matanya. Pandangannya tidak sengaja melihat seseorang yang tengah berdiri menatap kearahnya. Perlahan mataprilly membulat dan mulutnya Terbuka.
Prilly terkejut melihat Aliando ada bersama Rayn.
Waktu seakan berhenti, Jantung Prilly seakan terhenti berdetak. Tubuhnya mematung saat bertatapan wajah dengan seseorang yang SANGAT familiar dihidupnya.

Ily melepaskan pelukan. Ia memandang wajah Prilly yang cengo.

Prilly mengingat terus kejadian pada saat itu. Prilly merasa seperti mimpi, bertemu dengan Aliando. Mimpi yang buruk, Ingin rasanya Prilly bangun untuk mengakhiri mimpi Buruk tersebut pada saat itu. Namun faktanya ini bukan lah sebuah mimpi, ini kenyataan pahit yang harus Prilly terima.
Prilly menyandarkan punggungnya ke Kepala sofa seraya menutup wajahnya.
Dalam itungan detik Prilly menurunkan tangannya seraya ia usapkan kewajah. Mata Prilly terpejam, meneteskan airmata.
Ketika airmata itu sudah meluncur bebas, Prilly kembali membuka matanya dengan perlahan.

Takdir Kita ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang