Can't you forgive me?
At least just temporarily
I know that this is my fault
I should've been more careful
-One Last Time-Jika kakakku masih hidup, aku akan menanyakan 2 hal padanya :
Siapa dia sebenarnya dan mengapa dia membenciku.Houdini pernah mengatakan "Hal ini masih merupakan pertanyaan yang terbuka, mengenai sejauh mana jangkauan yang benar-benar melukai seorang pemain."
Seperti hari normal lainnya, pagi itu aku datang ke sekolah dan berjalan ke koridor untuk mengambil buku pelajaran ku di loker. Aku berjalan ria sambil sesekali bersenandung. Mataku menangkap sosok yang sangat familiar bagiku-- Hayden.
"Good morning, Hayden." sapaku hangat. Tak ada tanggapan darinya. Hayden tak menggubris ku sedikit pun. Bahkan menoleh saja tidak.
'oh aku menyesal pergi ke pesta sialan itu semalam.' batinku.Hayden menutup lokernya dengan cukup keras lalu berjalan meninggalkanku. Tak mau kalah, aku pun mengejar Hayden.
"Hayden Summerall! Aku tahu kau melihatku. Jangan membuat aku berjalan mendahuluimu, jadi berhenti di tempatmu sekarang juga!" kataku dengan nada sedikit kesal. Hayden menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya. Dia menatapku tanpa berkedip sambil melipat kedua tangannya di dada. ekspresinya pun masih tetap datar. Aku pun mencoba memainkan trik koin klasik yang sering ku mainkan untuk membuatnya tersenyum. Kurasa aku pernah mengatakan trik ini. Ya, memunculkan koin dari balik telinga seseorang. Aku memainkan trik itu namun tak ada pengaruhnya bagi mood Hayden.
"Apa kau ditabrak busway tadi pagi?" tanyaku sembrono. Maksudku— aku sering melihat hal-hal seperti itu di sinetron. Ketabrak lalu amnesia. Sebuah kisah kalasik.
"Kau tidak mengangkat teleponku tadi malam." ucap Hayden dingin. Bertahun-tahun berteman— maksudku bersahabat dengan Hayden, baru kali ini dia bersikap sedingin ini. "Tapi aku membalas pesanmu, kan?" jawabku membela diri. "Ya, tengah malam. Saat aku sudah tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisters Problem (Hiatus)
Teen FictionSepeninggal Cleo, Annie menghadapi banyak tantangan. Berbagi pertanyaan mengenai Cleo terus menghantui Annie. Satu persatu kebenaran mengenai Cleo mulai terungkap. Nyatanya, Cleo tak seperti yang Annie pikirkan. Sekilas, Annie menganggap kehidupan C...