ToF [14]

53 6 11
                                    

Mian Nz salah publish... so sebab Nz dah salah daouble up

"Bàba, wǒmen zài zhè zuò shénme?(daddy, what are we doing here?)"

Tao melihat ke arah anak perempuannya di dalam gendongan Luhan. Kepala anaknya diusap perlahan dengan senyuman yang sentiasa terukir di bibirnya.

"Wǒmen yào jiàn bàba de péngyǒu (We gonna meet daddy's friend)"

Lagi BoXuan hanya mengangguk, dari jauh kelihatan sekumpulan lelaki berseragam hitam menghampirinya dan juga keluarganya.

"Mr.Huang?" Soal seorang lelaki, mungkin ketua mereka. Tao mengangguk perlahan.

"Follow us" Balas ketua mereka.

Bagasi keluarganya diambil alih dan mereka diiringi keluar layaknya VVIP menuju ke arah van mewah yang menunggunya di luar.

Klassen Viano VIP Limousin.

...

...

...

Jeritan dan tangisan, kedengaran saling bersahutan, Bau hamis darah memenuhi laluan pernafasan mereka. Kelam, hanya bertemankan lampu merah di sepanjang Lorong.

Mata Chanyeol menatap lurus pada susuk tubuh wanita di hadapannya. Mulutnya disumbat dengan kain, kaki serta tangannya di ikat. Perlahan senyuman terpatri pada wajah tampannya.

"Hari ini Valentine, apa kau merindukan kekasihmu hah?" Soal Chanyeol perlahan sambal megasah parang ditangannya.

"Mpmhh.."

"Dijual kekasih pada malam valentine... that a really sad love story" dengan seringai dia mendekati ke arah gadis yang sudah terbaring lemah. Hanya dia sendiri.

"Tubuh dan organ dalaman kau sangat baik, mahu jadi penderma? setidaknya kau mati bukan dalam penuh dosa.."

Kain yang disumbat dalam mulut gadis itu diambil dan dibalingnya ke tepi.

"Chan...owhh" Langkah Kai terhenti diuruti oleh Baekhyun dan Kris.

"dowajuseyo, jebal"

Bukannya membantu, malah mereka menghiraukan gadis itu.

"Dia dah sampai tadi" balas Baekhyun perlahan.

Pandangan Kris jatuh pada tubuh bogel gadis itu, Matanya bertemu dengan mata sayu gadis, mohon pertolongan namun yang diberi Kris hanyalah senyuman sinisnya.

"What's wrong with her?" Soal Kai kepada Chanyeol. Tangannya terangkat mengusap perlahan kepala gadis itu. Jujur dia mengenali gadis ini yang dahulu merupakan pesakitnya. Menghidapi penyakit asma.

"uisa-nim ... naleul guhaejwojebal(Doctor, save me)" Rayunya lagi. Kai hanya membawa jari telunjuknya ke arah bibir mungil gadis itu dengan senyuman bak angelicnya.

"His man owe me a lot... 5 month live in my house without pay his rent... drugs and so on... and you know what next right? Dia jual gadisnya pada aku... Lucky I am"

Peralatan pembedahan disusun rapi, target utamanya adalah rambut gadis itu.

Hujung scalpel itu dibawa ke dahi gadis itu dan...

"AHHH! JEBAL! HAJIMMA!!" Menjerit dan menangis tanpa henti saat pisau itu terus menerus meyiat kulit kepalanya. Badannya memberontak ingin lepas hinggakan Baekhyun sendiri memegang kepala gadis malang yang terus menerus disiksa oleh Chanyeol.

"Hiks.. just kill me, it's hurt" lemah, jujur hati Baekhyun sedikit sakit melihat pandangan gadis yang mungkin baru menginjak usia 19 tahun itu.

'Mianhei' gumamnya perlahan.

"Bunuh kau? aku tak akan, rambut ini akan hilang serinya sayang... mereka akan mencari rambut yang masih segar, dan ini mencukupi"

Jelas di matanya, di tangan lelaki yang bernama Chanyeol itu adalah kulit kepalanya.

Chanyeol meletakkan rambut yang masih lagi ada darah menitik ke kepala sebuah patung dan mengusapnya perlahan dengan senyuman.

"Shall we continue to the main event?"

...

...

...

...

Baekhyun, Kris, dan Kai tiba ke mansion mewah milik Chanyeol setelah aktiviti menyiksa mereka. Deretan pembantu rumah dan juga pengawal berbaris menyambut majikan mereka.

"Dimana dia?" Soal Chanyeol dingin pada Woo Jeong, ketua pembantu rumahnya.

"Di ruang keluarga Bersama isteri dan anak tuan" Ujar lelaki paruh baya itu perlahan, Chanyeol mengangguk dan terus berjalan ke ruang keluarganya Bersama Kris, Baekhyun, dan kai mengikutinya dari belakang.

Di hadapan matanya disungguhkan dengan pemandangan Sehun dan Lay ketawa bahagia Bersama Luhan dan juga anak-anaknya bermain dengan BoXuan dan juga Tao.

Chanyeol berdiam diri di gerbang pintu melihat keluarganya.

"Suara dan senyuman mereka, aku dapat dengar dan lihat lagikah nanti?"

"Hyeong..." Suara Sehun kedengaran, isterinya tersenyum dan diikuti dengan Lay yang turut menampakkan dimple comelnya.

"Well I hope I still alive after that fuckin' nasty war" Gumamnya perlahan dan ya! didengari dengan cukup jelas oleh Baekhyun, Kris dan Kai.

ChenLe dan juga TaeYoung sudah berada dalam gendongan Chanyeol, tidak lupa dengan lay dan Sehun yang turut dalam pelukan suaminya. Tersenyum bahagia, dan sial untuknya saat dia harus mengkhianati ketua keluarga bahagia ini hanya untuk menyelamatkan keluarga kecilnya.

...

...

...

"Kita ada keluaraga, semua ada keluarga harus dijaga dia bukan targetkan keluarga aku sahaja, but... Your family too..."

Wajah damai isterinya tidur disebelahnya ditatap penuhh kasih, perlahan tangannya mengusap lembut pipi mulus Chen. Tangannya terarah pada perut rata Chen, dimana zuriatnya kini berada,

"I'm not doing this just to protect my family, he can attack your family too... Tao-ssi jaga keluarga kau, I don't know how he knew that you're in my group now... I think there is the traitor in here"

Tidak dapat dinafikan, Kai tahu yang Chanyeol mengesyaki dirjnya. Oh tuhan, haruskah dia berlaku jujur dengan Chanyeol sekarang sebelum semuanya terlambat?

~ISW is calling~

Pantas tangannya menyeret tombol hijau dan di bawa ketelinganya.

"Plan A esok I want the results in 12 hours start by 9 am tomorrow"

TBC

Huaa otak Nz jammed! banyak event nak kena handle... sem ni memang super busy lah guys... kalau Nz lambat update mungkin sebab Nz busy ye....

bye... don't forget to vote and comment.

lot of love from me.

The Truth Of Love [COMPLETED] Where stories live. Discover now