Udah seminggu sekolah berlangsung, amanat untuk menyampaikan salam pada chae tidak di jalankan oleh hyewon yang ngga mau nambah saingan.
Sakura juga sudah sering melihat chae duduk berdua dengan eunbi baik di kantin, taman sekolah, atau bahkan pernah memergoki mereka di gudang sekolah. Kalian taulah ngapain
Chae baru pacaran dengan eunbi sekitar sebulanan, mereka ketemu waktu chae lagi libur kelulusan, ia main ke club dance jalanan dan bertemu eunbi.
Chae tidak sebaik semasa Prècious yang lalu, ini masih masa dimana ia nakal dengan wajah sok dinginnya itu.
"Kemarin si kura-kura itu ganggu kita aja" kata eunbi baru datang dan duduk di sebelah chae.
"Ya namanya juga di sekolah, ga bisa bebas" kata chae.
Pembahasan ambigu.
Mereka lagi duduk di pinggi lapangan, chae dapat melihat sakura di sebrang sana yang juga melihat ke arah mereka.
"Namanya siapa?" Kata chae tiba tiba.
"Siapa?" Eunbi bingung.
"Kura-kura itu namanya siapa?"
"Oh, sakura. Kenapa?"
"Gapapa, cuma nanya"
Eunbi ga mau berlama lama bingung, ia langsung mengapit tangan chae dan bergelendot manja di bahu chae.
"Sayang" eunbi memegang pipi chae agar melihatnya.
Jarak wajah mereka jadi cukup dekat sekarang, karna chae melihat ke arah bahunya yang sedang di sandarin eunbi.
"Ini di sekolah sayang" ucap chae.
"Kemarin juga kita di sekolah" goda eunbi.
Makin ambigu.
"Kita ke apart aku aja pulang sekolah nanti"
Eunbi duduk dengan benar dan bertanya antusias.
"Seriously?!" Kata eunbi.
Chae mengangguk cepat,
"Ya, i can't wait to bite you baby" ucap chae mengedipkan matanya.
"So i will give you everything for your bite" eunbi ga kalah nggoda.
Ya eunbi emang penggoda iman lelaki.
.
.
.
.
Chae jalan balik ke kelasnya setelah mengantar eunbi. Ia berjalan santai dengan tangan masuk ke saku celananya.
BRAK
Chae menabrak seseorang saat ia ingin belok di persimpangan koridor. Ia menabrak sakura.
Barang bawaan sakura untuk osis jadi jatuh berantakan, begitu juga sakura yang jatuh terduduk dan meringis.
Sedangkan chae yang tidak cedera apa apa tengah mematung memperhatikan sakura yang masih duduk di lantai.
"Bantuin dong!" Kata sakura.
Chae berdecak dan berjongkok membantu mengemasi barang sakura.
"Makanya kalau jalan itu liat liat kak" sungut chae.
"Kan yang nabrak lo, kok lo yang sewot" kata sakura.
"Gue ga nabrak, gue cuma jalan dan lo juga jalan kebetulan aja kita terbentur" jelas chae yang membuat sakura mengerutkan keningnya.
"Bantuin aja deh, gausah kasi khotbah gitu!" Kesal sakura.
Chae dengan malas mengumpulkan barang sakura dan di angkatnya.
Sakura pun bangkit dari duduk dan ingin mengambil kotak yang di pegang chae.
"Biar gue aja" kata sakura.
"Lo mau kemana?"
"Osis" jawab sakura.
"Gue anak baru, gatau ruang osis. Gue ga jadi bantuin" kata chae mengembalikan kotak ke tubuh sakura.
Chae dengan cuek berjalan meninggalkan sakura.
"Apaan sih! Untung suka" kata sakura dengan kata terakhir ia ucap pelan.
Sakura melanjutkan jalannya, ia memikirkan chae yang tadi benar benar terlihat dingin.
Tapi malah semakin membuat sakura jatuh hati setelah mendengar suara chae dan menerima pertolongan tak seberapa tadi. Bu bunga mulai bucin
Hyewon melihat dari jauh sakura membawa kotak di tangannya, ia sudah berlari pelan menyusul sakura ingin membantu pujaan hatinya itu.
Tapi baru 2 langkah hyewon berhenti, tiba tiba ada yang merebut kotak dari tangan sakura.
Sakura kaget kotak yang tadi tiba tiba di rebut, sakura menoleh dan mendapati seseorang berjalan mendahuluinya dengan dingin.
Ya, chae kembali mengejar dan membantu sakura.
Chae menoleh kebelakang mendapati sakura yang hanya mematung,
"Buruan, gue gatau ruang osis"
Sakura masih diam mematung, jantungnya berdegup lebih cepat, kakinya mendadak lemah tak bisa di gerakkan. Ciri ciri jatuh cinta
Chae kembali ke tempat sakura, memegang tangan sakura dan menariknya pelan.
Sakura pasrah di tarik chae yang saat itu tidak tau dimana ruang osis. Kemana pun sakura akan ikut dengan chae.
Disisi lain,
BANGSAT
------
