"Chaeyeon!" Eunbi mengejar chae yang masih menarik sakura.
Begitupun hyewon mengikuti eunbi dari belakang, takut takut eunbi menggaplok pipi mulus sakura.
"Chae!"
Chaeyeon tak memperdulikan eunbi, ia masih berjalan dengan langkah panjangnya.
"LEE CHAEYEON" akhirnya teriakan eunbi memberhentikan langkahnya.
"Heh bunga bangkai! Gausah kecentilan jadi orang!" Bentak eunbi pada sakura.
Sakura yang tak tau apa apa cuma bisa nunduk. Chae berdiri tepat membelakangi sakura, ia melindungi sakura dari eunbi yang semakin maju.
"Bicaranya yang pelan aja" kata chae datar.
"Lo! Maksud lo apa malah milih tu orang pulang bareng?!" Kata eunbi ke chae.
Chae diam tak menjawab, ia malas menghadapi eunbi ya walaupun eunbi ini pacarnya.
"Minggir, gua cuma ada urusan sama dia" desis eunbi.
"Lo cuma ada urusan sama gue" ucap chae.
"Minggir chae"
Chae diam, sakura masih bersembunyi di punggung chae.
"Minggir!" Bersamaan dengan teriakannya eunbi maju dengan beringas dan ingin menarik sakura.
Tapi dengan cepat chae memegang kedua tangan eunbi dan menahan eunbi yang hari itu kekuatannya mendadak bertambah akibat cemburu.
"Lepas!"
Eunbi berontak tapi kekuatan chae lebih besar dari padanya.
"Eunbi udah" kata chae.
"Gue ga akan udah kalo lo ga berhenti deketin dia!"
Chae melirik sebentar melihat sakura yang ketakutan.
Eunbi terus terusan berontak ingin menarik sakura. Kesabaran chae hilang, dia dengan keras menghempaskan tangan eunbi.
"Gue yang berhenti deketin lo!" Kata chae.
Omongan chae membuat eunbi diam dan menautkan alisnya,
"Maksud lo?"
"Gue udah ngrasa hubungan kita ga sehat! Lo cuma bisa ajarin gue hal yang ngga ngga."
"Chae" nada suara eunbi melemah.
"Kita putus," ucap chae.
Eunbi ingin memegang tangan chae tapi chae mundur selangkah.
"Dan jangan ganggu sakura" sambung chae.
Chae berbalik kembali menggenggam tangan sakura dan membawa sakura pergi dari sana.
"Lee Chaeyeon!" Teriakan frustasi eunbi yang tak ia hiraukan.
.
.
.
.
Di perjalanan pulang, chae hanya meminta maaf sekali dengan sakura lalu mereka kembali diam sepanjang jalan.
Sakura dapat membaca mata chae yang sepertinya tak terlalu memperdulikan eunbi yang telah ia putuskan.
Sakura takut bertanya karna chae punya sikap yang dingin dan tak banyak bicara.
Chae mengantar sakura sampai ke depan rumahnya,
"Sekali lagi maaf ya kak" kata chae.
"Gapapa, maafin gue juga kalau kalian putus karna gue"
"Ngga kok, emang udah waktunya putus aja" kata chae memberi senyum simpul pada sakura.
Sakura pun ikut tersenyum lalu masuk ke rumah setelah sempat berlambai ria.
.
.
.
.
Karna sakura tinggal di komplek, chae harus jalan lagi keluar mencari halte terdekat.
Mereka emang ngga bawa kendaraan soalnya kalau pulang naik bis kan bisa lama berduaannya.
Saat chae berjalan menunduk, tiba tiba seseorang mendorongnya kuat hampir terjungkal.
"Anjing!" Umpat chae.
"Lo yang anjing!"
BUGH
Pukulan mendarat di pipi chae yang belum sempat menyiapkan diri. Chae jadi jatuh ke aspal karna setelah dorongan langsung di hajar.
Yang mukul meniup sendiri kepalan tangannya yang sakit abis nonjok chae. Lemah emang
"Lo ada masalah apa sama gue, Kang Hyewon?!" Kata chae masih duduk di aspal megangin pipinya.
"Masih nanya lo bangsat! Jangan deketin sakura!" Bentak chae.
Chae tertawa sinis lalu bangkit berdiri,
"Emang sakura siapa lo?" Tanya chae.
"D..dia temen dekat gue" kata chae gelagapan.
"Cuma temen, lo ga ada hak buat ngatur sakura apa lagi ngatur gue" kata chae tak mau meladeni hyewon.
"Lo kan tau gue suka sama sakura anjir!"
"Udahlah hye, lo emang di takdirkan jadi temannya" kata chae santai.
Chae membersihkan seragam sekolahnya lalu berjalan melewati hyewon.
"Lo ngerti bahasa manusia ga sih?" Geram hyewon saat chae telah sampai di sebelahnya.
Chae menoleh melihat side profil hyewon yang dari tadi masih melihat lurus kedepan.
"Lo harus terima kenyataan kalau dia cuma nganggap lo teman" ucap chae.
Rahang hyewon mengeras, chae sapat melihat itu.
Chae memegang bahu hyewon dan menepuknya pelan,
"Dia sayang sama lo sebagai teman, jangan buat dia canggung dan ngjauhin lo, Kang Hyewon"
------
