Luruh

1.2K 165 9
                                    


Kau tahu Nona,
Sangat sulit menjadi seorang pengungkap tanpa suara. Ketika rasa itu semakin memuncak,sifat pengecutku pun semakin muncul.

Entah mengapa,
Aku merasa bahwa sangat tidak pantas untuk ada disampingmu,melihat semua kesalahan yang bahkan diriku sendiri tidak tahu bagaimana cara memaafkannya.

Ingin mengungkapkan semua rasa,tapi aku hanya seorang pengungkap tanpa suara. Semakin aku bertahan,semakin merasa tidak pantas aku disampingmu. Hingga aku memilih pergi dan berbohong bahwa ini semua adalah kesalahan.

Bodoh.
Memang bodoh. Aku pikir itu lebih baik untuk menjauhkanmu dari luka dan melihatmu lebih bahagia daripada bersamaku. Tapi ternyata aku semakin pengecut.

Luruh.
Akhirnya kau dan aku luruh.
Maafkan aku,aku tidak bermaksud untuk pergi. Aku tidak bercanda,seandainya kau ingin mendengarkan semua ceritaku. Seandainya kau ingin mengetahui yang sebenarnya. Seandainya kau juga ingin mengetahui apa yang aku rasa sebagai pengungkap tanpa suara.

Perasaan memang bukan permainan,tapi menjadi seseorang yang sulit mengungkapkan adalah hal yang sulit. Itulah mengapa,aku memilih hal ini karena aku tidak bisa mengungkapkannya.

Untukmu,
Bisakah kau kembali?
Aku tahu aku egois,tapi benar bisakah kau kembali?
Seorang pengungkap tanpa rasa ini membutuhkanmu untuk menjadi pendengar yang ia rasa,walau nantinya kau akan pergi kembali.

Jisung menutup buku yang biasa ia gunakan untuk menumpahkan segalanya.

"Hujan Nniv. Pake yang hangat hangat,jangan beli ice cream. " Jisung merapihkan poni yang menutupi mata Anniv yang tertidur itu.

"Nniv,sebenernya ada yang mau gua bilang," Jisung diam seakan sang lawan bicara akan menjawab.

Nyatanya yang diajak bicara sedang tertidur pulas berbantal tangannya sendiri.

"Gua mau bilang..." Jisung menggigit bibirnya ragu seakan Anniv menatap tajam.

"lo gendutan anjir kkk" Jisung terkekeh seorang.

Seandainya ada orang yang melihat,sudah dipastikan orang itu akan menganggap Jisung orang gila yang akan mengusik Anniv yang tertidur.

"nggak. Gua serius sekarang. "

"Nniv,gua izin pergi ya. "

"iya,gua pergi. Kaya air hujan,yang bakal pergi buat pulang ke langit. Tapi gua bakal balik lagi kok. Kaya hujan juga,abis dari langit,air hujan bakal balik lagi turun ke bumi. Bedanya,gua gak tau kapan bakal balik ke lo. Dan gak tau juga apa gua bisa balik lagi ke lo hehe. "

"maaf,gua harus ninggalin lo sekarang. Maaf,nyatanya gua gak bisa penuhin janji gua. Maaf,gua malah nunjukin hal yang bikin lo marah. Maaf,udah bikin air mata lo jatuh. Maaf,gua udah lancang sayang sama lo. "

Jisung menyisir poni Anniv sehingga wajah pulas Anniv terlihat.

"Maaf,gua yang lemah ini lancang sayang sama lo dan dateng ke kehidupan lo. "

"Dan maaf.."

"Gua sepengecut ini buat bilang ke lo. Maaf. "

Jisung beresin barang dia dan beranjak.

Tapi dia kembali duduk, "jaga diri lo. Gua sayang sama lo. "

Jisung segera pergi meninggalkan Anniv yang tertidur pulas setelah kegiatan marathon drakor itu.

***

"Bri,tolong kamu pulang ya"

"lho ma?kenapa?"

"dokter bilang Jisung siap buat operasi"

"..."

"Bri,kita gak tau harus gimana lagi. Lagipula ini kemauan adik kamu. "

"tapi ma-"

"-Bri percaya sama Jisung. Mama yakin keputusan yang Jisung ambil udah dia pikirin baik baik. Keputusan yang Jisung ambil itu yang terbaik buat dia. Kamu pulang ya?"

"i-iya ma. "

Tut!

Brian masih tetap diposisinya. Terkejut. Sudah jelas sangat terkejut dengan keputusan adiknya itu. Bagaimana dengan Anniv?

***

"hnggg lho?Sung?Jisung?"

"berisik anoa!"

"ih bang!Jisung mana?"

"dah balik. Lu sih kebo banget. Tinggal balik kan. "

"iiiiihh kenapa gak bangunin gue?!"

"ya mana aing tau. Tanyain sono!"

"ngegas!"

Anniv mengambil benda persegi panjangnya dan tinggal menekan satu kali nomor Jisung sudah tertera.

Bucin mah beda:)

Panggilan pertama,tidak ada jaringan.

Anniv pergi ke halaman depan. Karena ia menerima kenyataan bahwa kartu rakyat bisa apa:')

Panggilan kedua,diluar jangkauan.

Anniv bediri dikursi,mensyukuri adanya kartu rakyat yang sigah di handphonenya.

Panggilang ketiga,tidak dijawab.

Anniv harus manjat pohon mangga sebelah gitu?

Panggilan keempat,sama juga tidak bisa dihubungi. Begitu juga panggilan selanjutnya hingga Dora The Explorer menemui kebangkitannya.

"dih tumben susah dihubungi salah satu makhluk bumi ini?"

Anniv terus nyoba buat telfon Jisung via pulsa tapi tetep gagal.

Sultan bebas yakan,banyak money banyak pulsa:')

"kok perasaan gue gak enak sih anjay?!"

Ada baiknya kamu menyiapkan hatimu Nniv,karena firasatmu itu tidak menutup kemungkinan untuk terjadi. Bisa saja firasatmu itu benar Nniv,siapkan saja.

Love Is Not Over || Han Jisung Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang