Part 2

7K 159 5
                                    

Bandara Soetta

"Wid,jaga diri kamu ya. Kalau sudah selesai, cepatlah kembali ke sini. Kami menunggumu." ucap bu Risna.
"Iya bu. Ibu juga jaga kesehatan ya. Nanti secepatnya saya akan kembali ke kampus."
"Safe flight ya,Wid."
"Thankyou, see you next time. Bye." Wida kembali berpelukan dengan rekan kerjanya tersebut.

Selepas berpisah dengan Bu Risna, Wida kembali berdiam diri menunggu di ruang tunggu bandara. Perjalanan panjang segera menantinya. Kali ini, banyak perasaan yang berkecamuk dalam hatinya. Penghianatan yang menyesakkan, perpisahan yang membuatnya lega sekaligus sedih. Kehilangan anak angkat yang disayangi sekaligus dibencinya. Namun dia jiga bersyukur telah dibukakan kebenaran yang terjadi antara mantan suaminya dan juga wanita penggoda tersebut.

Setahun yang lalu

"Wida!!" suara lantang laki-laki berteriak memanggil namanya. Tak lain itu suaminya.
"Ada apa,mas?" Wida muncul dari ruang kerjanya sembari menggendong anak angkatnya.
"Kamu tu kalau kerja ya kerja aja. Ngapain bawa anak segala sih!! Mike harusnya sudah tidur nyaman di kamarnya bukan di ruang kerjamu!"
Wira memarahi wida.
"Mas, mike yang menyusul aku ke sini. Dia tidak mau di kamarnya. Dia menunggumu,mas."
"Tapi kan dia bisa menunggu di kamarnya atau di ruang bermainnya. Kenapa harus di ruang kerjamu? Kamu juga kenapa masih saja kerja jam segini? Becus gak sih jadi istri? Bukannya ngurus anak malah mentingin kerjaan?? Mentang-mentang mike anak angkat?? Pantas kamu gak bisa menghasilkan anak! Ngurus anak satu aja gak bisa!"
Jlebbb... Hati wida serasa dihantam besi. Sakit sekali.
"Mike itu anakku,mas. Dia anakku!! Dan jangan pernah kamu sebut dia anak angkat! Dia gak boleh tau itu. Aku sayang sama dia. Terserah kalau kamu menghina saya. Tapi jangan di depan mike."
"Halah.. Sok2an kamu itu. Sini,biar mike di aku saja!" Wira merebut Mike dari pelukan Wida. Mike, anak angkat mereka yang berusia 3 tahun, ternyata anak Wira dengan mantan kekasihnya yaitu Anita. Setelah menikah dengan Wida yang merupakan gadis paling cantik yang ditemuinya di suatu project kantornya, dia didatangi Anita yang hamil dan memintanya untuk bertanggungjawab.
Wida yang sibuk dan belum pula dikarunia anak membuat Wira merencanakan pengangkatan anaknya sendiri.

"Mami,mami.. Aku mau sama mami." mike terbangun dan ingin kembali ke pelukan Wida.
"Mike sayang. Ini papi,papi bawa mainan baru. Ayo ke kamar."
"No, mami.. Mau sama mami." rengek Mike.
"Sayang,, kamu sama papi dulu ya. Mami nanti menyusul. Mami sebentar lagi selesai." Wida menenangkan anaknya.
Wira langsung membawa Mike dari ruang kerja wida menuju kamarnya di lantai 2.
Baru saja ia akan menyusul ke kamar, ia mendapat pesan dari Wira. "Kamu tidak perlu menyusul. Mike sudah tidur. Tugasmu tinggal melayani saya. Ke kamar utama saja." Wida paham sekali dengan perintah ini. Tugasnya sebagai istri Wira adalah melayani nafsu suaminya yang lebih tua 6 tahun darinya.
Wida menuju kamar utama dengan sedikit berat hati. Bukan tanpa alasan, dirinya masih teringat ancaman Wira saat melamarnya dulu serta pemerkosaan Wira terhadapnya di kamar utama ini.
Dibukalah pintu kamar utama rumah Wira. Wira hanya memakai handuk menutupi bagian bawah tubuhnya, kamar itu dingin sekali.
Wira menelan ludah saat memandang tubuh Wida yang mungil di depan pintu seakan pasrah apa yang akan terjadi dengan dirinya.
"Sini wid,duduklah di ranjang." perintah Wira pada Wida.
Wida menurut saja dan melepas baju tidurnya, menunggu suaminya melepas nafsu.
Wira melepaskan bra yang masih terpasang di tubuh wida sembari mencium leher mungil istrinya. Tangannya merambat ke bagian selangkangan Wida, tempat yang sudah tak asing baginya karena telah dirampas olehnya sebelum menikah dengan Wida. Kegadisan wida yang nikmat itu dirasakannya masih membekas suara rintihan,tangisan wida serta sempitnya lobang gadis perawan. Ini yang membuat Wira sangat ketagihan, lobang vagina Wida yang sempitnya awet sekali karena belum pernah melahirkan juga karena apa yang membuat tetap seret.
Jari tengah Wira sudah masuk ke dalam vagina Wida, menjelajahi lobang surga yang nikmat tiada tara. Wida meringis,belum terangsang dan belum ada pelumas vaginanya langsung ditusuk oleh jari Wira. Wida teringat betapa sakitnya dia ketika perawannya diambil Wira. Saat vaginanya mengalami pendarahan,dadanya diremas keras dan digigit bahkan disedot2 seakan ada susu yang keluar dari payudaranya itu.
Wira melepaskan handuknya,dan memegang kontolnya. Siap mengebor lubang memek yang sudah terbuka itu. Kontolnya sudah tegang sempurna dan tak sabar masuk ke sarangnya yg sempit namun legit.
Tanpa perlawanan, Wida melayani suaminya. Sesudah pergumulan tersebut,Wira tidur sedangkan wida pergi ke kamar mandi. Membersihkan sisa-sisa keringat,melepas penatnya dan menuju kamar Mike.
Dilihatnya anak satu-satunya itu, putih,mancung dan matanya mirip Wira. "Mungkin sudah makan nasi kami jadi mirip Wira." diciumnya pula anak angkatnya tersebut. Wida merebahkan dirinya di sebelah Mike, tidur di kamar Mike lebih baik daripada kembali ke kamar utama dan Wira akan meminta jatah sekaligus melakukan teknik BDSM yang lain. Wira memang penikmat hal itu, bahkan Wira juga kadang menunjukkan gejala masokis dalam beberapa kesempatan. Bila Wida tidak mau menyakiti Wira, dia akan marah dan memukul Wida dan menyiksa anus Wida.

Part 2 muncul nih. Mohon komen untuk masukan pada penulis. Cerita ini nyata hanya dimodifikasi sedikit untuk latar tempatnya.

Beautiful Widow (Dosenku, Cintaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang