Kavial Orvan Dirgantara

88 13 2
                                    

Wanita mungkin sudah
tidak memiliki harga diri lagi,
mempertontonkan tubuhnya hanya
untuk mendapatkan ketenaran semata.
Kavial Orvan Dirgantara.

"Shit!!" Kavial melemparkan bola basketnya ke sembarang arah, dia muak dengan semua perempuan yang ada di sekolah ini.

Seolah olah mereka tulus memberikan perhatiannya, namun semua hanya omong kosong. Ia lelah dengan sandiwara ini, ia lelah berpura-pura baik-baik saja sedangkan kenyataan hidupnya sangatlah pahit.

"Lo oke Kav?" Tanya Bhima, ia merasa kawatir akan sikap Kavial yang berbeda hari ini . Ia tahu Kavial akan kehilangan mood nya seperti ini hanya ada satu alasan. Yaitu perempuan, perempuan yang mengancurkan hidupnya.

"Lo kelihatan kurang sehat Kav." Aditya ikut menimpali.

"Iya Kav muka lo bengis, kayak setan tau gak." Rias juga ikut berkomentar.

"Bacot lo semua!." Kavial mengusap wajahnya kasar ." Kantin yuk!" Ia berlalu meninggalkan ketiga sohibnya.

"Ngajak, tapi malah ninggalin dasar sempak firaun." Rias bersungut sungut sedangkan kedua temannya sudah menyusul Kavial ke kantin.

"Njay, kenapa gue ditinggal mulu sih." Rias berlari mengejar ketiga temannya yang sudah berlalu .

***
Mereka berempat, duduk melingkar di kursi paling pojok kantin. Kursi yang selalu mereka tempati tanpa ada yang berani mengganggu.

"Kavi sayang." Yolanda, gadis cantik dengan seragam sekolah serba kekecilan, berteriak memanggil Kavial .

"Kav, lo kenapa sih cuekin gue terus , gue itu cantik, lo harusnya bersyukur gue mau deketin lo duluan." Perempuan itu menggelendoti lengan Kavial manja.

"Kalau Kavi nggak mau, gue masih mau kok jadiin lo pacar gue yang ke lima." Bhima menyahut, masih sambil memakan bakso yang di pesan nya.

"Idih, ogah banget , gue yang secantik ini, pacaran sama lo? Amit amit banget dah. Lagi pula lo gak lebih terkenal dari Kavi."

Kavial hanya diam tanpa ada niatan menanggapi celotehan gadis di depannya .

"Kav, lo itu bener-bener ya!, gue kurang apalagi coba? ." Yolanda terus saja memuji-muji dirinya sendiri. "Lo jangan sok jual mahal deh Kav, kalau lo mau gue bisa kok puasin lo."

Brakk!!.  "Lo kira gue mau nyentuh CEWEK MURAHAN kayak lo." Kavi memalingkan wajahnya sejenak. "Lo dan semua cewek yang ada di sekolah ini sama aja, deketin gue cuma buat cari ketenaran. Cih!"

Ia sengaja menekankan kata cewek murahan kepada Yolanda, ia melakukan itu hanya ingin Yolanda sadar, tubuhnya harus ia jaga bukan untuk di tawarkan .

"Lo kira dengan baju lo yang minimalis itu, gue bakal tertarik sama lo, mikir Yol lo itu cewek, harusnya lo jaga kehormatan lo." Ia mengepalkan tangannya mencoba menahan amarahnya.

"Lo itu gak punya harga diri, lo rela mempertontonkan tubuh lo hanya untuk sebuah ketenaran, lo ingin di kenal kan, makannya lo deketin gue. Dasar MUNAFIK!!" Kavial meninggalkan ketiga sahabatnya, juga Yolanda yang merasa dipermalukan.

"Gue bakal dapetin lo Kav." Yolanda menggumam seraya menatap kepergian Kavial.

***

Ah, dimaklumin aja ya kalau semisal ada tanda baca yang salah, nama orang bukan huruf besar . Kalau ada yang typo kalian bisa kasih komentar juga. Salam.


Ini babang Kaviku uhh ganteng nya:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini babang Kaviku uhh ganteng nya:*

KavialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang