Bab 7

42 7 5
                                    

Ke empat siswi itu tengah menyantap makanannya dengan lahap, ketika seseorang menyapanya.

"Hai" Suara cowok itu menghentikan acara makan mereka.

Mata ketiga siswi itu membulat tidak percaya, bagaimana bisa seorang Medey mau menyapa duluan, bahkan menghampiri.

"Hai para mantan" Medey menyapa Cindy, Aisy, dan Sari disertai cengiran khas nya. "Hai kamu anak baru." Lanjutnya lagi.

"Hai juga bangsat!" Jawab Cindy, Aisy, dan Sari bersamaan. Sementara Aloka hanya tersenyum.

Memang Aisy, Cindy, dan Sari adalah mantan pacar Medey. Juga bisa dikatakan hampir seluruh siswa di Darmawangsa adalah mantan Medey. Dari setiap angkatan pasti ada, kalau tidak percaya kalian bisa melakukan sensus.

Medey memang tampan, tidak ada yang bisa menolak pesonanya. Meskipun banyak yang tahu kalau dia adalah seorang playboy tapi tetap saja jika diajak pacaran tidak ada yang menolak.

Meskipun begitu belum pernah ada yang berstatus pacar Medey lebih dari satu bulan.

"Eh lo anak baru ya? Namanya Aloka kan" Tanyanya setelah duduk di kursi sebelah Aloka.

"Iya" jawab Aloka singkat .

"Lo cantik deh, pacaran yuk!" Medey mengatakannya dengan kerlingan di matanya. Aloka hanya melongo saja.

"Eh gak jadi deng, besok besok aja ya pacarannya soalnya aku masih punya pacar." Ujarnya lagi .

"Eh lo jangan main main sama Loka." Sari menatap tajam mata Medey.

"Uhh manisnya mantanku, jangan galak dong . Besok aku nembak kamu lagi siap-siap ya ." Medey beranjak dari duduknya meninggalkan Aloka.

Aloka heran kenapa di Sekolah barunya banyak cowok aneh.

"Jangan dengerin dia Al, yuk ke kelas aja." Sari menggandeng tangan Aloka . Aisy dan Cindy hanya mengekorinya saja. Sebelum sampai di kelas Cindy berpamitan ingin ke toilet.

##

Sepasang mata cowok itu tengah menatap punggung gadis yang membelakanginya, di atas atap mereka saling terdiam memikirkan angan masing masing.

"Gimana?" Gadis itu bersuara.

"Ya gitu, dia udah deket sama gue, ntar juga pasti baper." Jawabnya dengan nada meremehkan.

"Najis lo! Eh iya mana sih temen lo yang satu lama banget datengnya, gue kan mau balik ke temen-temen gue lagi." Lagi-lagi si gadis menjawab dengan bersungut-sungut.

Cowok itu masih diam tanpa niatan menjawab pertanyaan gadis tadi. Mereka saling terdiam menunggu satu anggota mereka lagi yang belum datang.

"Sorry gue telat, jadi gimana?" Tiba tiba suara seseorang menyeruak diantara keheningan mereka.

"Telat banget sih lo."

"Iya, lo beneran mau bantuin gak sih."

"Iya gue bantuin lah, jadi gimana."

Kira kira seperti itulah obrolan ketiga siswa-siswi tersebut, dengan pikiran masing-masing tetapi bertujuan sama, menghancurkan Dia.

***

Sorry ya aku sibuk sih belakangan ini, ini nulis juga bingung banget nggak ada inspirasi. Aku janji deh setelah ini bakal rutin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KavialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang