Surganya anak anak SMA itu sebenarnya sederhana, saat pagi hari disambut pelajaran matematika yang luar biasa membosankan karena gurunya yang killer sekaligus mesum, namun tiba tiba diberitahukan kalau gurunya tidak masuk karena urusan mendadak.
Seketika murid yang ada di kelas XI IPS 2 berteriak girang, mengalahkan kehebohan suporter saat timnas berhasil membobol gawang lawan.
Semuanya langsung beraksi masing masing. Para cewek berkumpul didepan kelas, biasanya itu para pecinta drama korea. Ada juga yang berkumpul di barisan tengah , biasanya kelompok tukang gosip. Sementara para lelaki tentu saja berada di pojok belakang kelas melakukan aksinya masing masing .
Berbeda dengan Aloka dan teman temannya, terlebih Aisy sedari tadi heboh saat mengetahui Aloka diantarkan Candra.
"Gimana sih ceritanya Ka?" Katanya dengan antusias.
"Suara lo nusuk kuping banget sih, ntar tai kuping gue keluar ogeb." Dengan wajah bersungut-sungut Sari mencubit lengan Aisy.
"Biarin napa Sar gue itu kepo tau." Sambil mengusap usap lenganya, Aisy menyahut.
"Aku nggak tahu tiba tiba Candra udah di depan rumahku, " Aloka menimpali.
"Jangan jangan dia suka sama lo Al." ujar Cindy.
Belum juga Aloka menjawab, deruman suara mobil terdengar sangat keras. Suara itu seperti di sengaja oleh pengendaranya. Jelas saja itu mengganggu pelajaran yang sedang berlangsung, hingga membuat semua murid maupun guru berlarian menuju sumber suara. Tentu saja semua penghuni Darmawangsa penasaran.
"Pantas saja, ternyata dia."
"Tambah ganteng ya ?"
"Gak sopan banget sih, mentang mentang anak pemilik yayasan."
"Dua duanya sama aja, sukanya buat keributan mulu"
"Oh Pangeranku telah kembali."
Begitulah kira kira kasak kusuk para siswa yang telah mengerubungi Medey anak pemilik yayasan dan Kavial sepupunya. Setelah menjemput Medey memang mereka memutuskan pergi ke sekolah meski sudah sangat terlambat.
Para guru yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa menggelengkan kepala saja, tidak mau keadaan semakin gaduh guru guru membubarkan para siswa yang berkumpul di lapangan.
"Bhim, Dit kantin yuk!" Medey memanggil temannya yang berada di antara kerumunan. Yang dipanggilpun langsung melangkah menuju Medey dan Kavial.
"Woy Dey gue kaga lo ajak sih" Terdengar suara lengkingan diikuti derap langkah kaki mendekat ke arah mereka .
"Gue lupa, ayok deh." Medey merangkul pundak Rias.
SMA Darmawangsa yang terkenal elit, dan terkenal sebagai pencetak siswa siswi berprestasi pun masih ada, pelanggaran pelanggaran seperti itu. Seperti yang dikatakan Medey, masa putih abu abu tidak akan terasa berwarna tanpa adanya kenakalan.
Sudah dua jam Kavial, dan Kawanannya duduk di Kantin. Bel istirahat sudah berbunyi tiga menit lalu, tetapi kantin belum terlalu ramai.
Sementara di kelas, para murid segera membereskan bukunya, begitu pula dengan Aloka, ia masih mengemasi alat pembelajarannya dan Aisy senantiasa menunggunya. Sedangkan Cindy dan Sari lebih dulu pergi ke kantin mencarikan tempat untuk mereka.
"Yuk Sy aku udah kok." Aloka menghampiri Aisy kemudian keduanya beriringan menuju Cindy dan Sari.
Dari kursi kantin paling pojok ada sepasang mata yang memperhatikan mereka, lantas menghampiri tempat Aloka dan teman temannya.
"Hai" Sapanya.
***
Gimana kalian suka nggak part ini . Kasih vote ya! Kalau ada salah kalian bisa komentar kok pasti aku balas.
Medey Alean Darmawangsa
KAMU SEDANG MEMBACA
Kavial
Teen FictionBagaimana bila tiga cowok yang memiliki kebribadian berbeda menyukai orang yang sama?. Candra Angkasa Dewa, spesies cowok baik, di senangi banyak orang dan yang paling penting dia Humoris. Medey Alean Darmawangsa, cowok dengan sejuta kalimat indahn...