Bab 4

54 9 0
                                    

Loka masih termenung di depan pintu rumahnya, ia masih memikirkan apa yang dikatakan Candra. Ia memang seorang yang tidak peka, tapi bukankan yang dikatakan Candra memang tidak jelas.

Suara perut Loka memaksanya untuk masuk ke dalam rumah, ia lapar . Seperti biasanya setelah makan Loka akan membersihkan rumah selagi bundanya bekerja.

Loka merebahkan tubuhnya yang letih, ia akan istirahat sejenak sembari menunggu bundanya.

Saku celana yang ia pakai bergetar, menandakan ada pesan masuk di ponselnya.

085284xxxx: Gimana, bola basketnya lembut kan ?

Loka memperhatikan notif di ponselnya. Terbesit nama Kavial di pikirannya, tapi mana mungkin Kavial mengetahui kontaknya. Jadi ia mengenyahkan pikiran tersebut, mungkin hanya orang iseng. Ia lantas beralih ke notif yang lainnya.

ASCA(4)

Cindy: gila parah . gila parah . gila parah

Aisy: ogeb lo kenapa?

Sari: ogeb lo kenapa(2)

Cindy kenapa? :Aloka

Cindy: parah gila . Parah gila. Parah gila

Sari: lo yang gila oon.

Cindy: diem lo Sar! Ini gila parah, tadi Rias minta kontak Aloka .

Aisy: terus parahnya dimana setan?, Rias suka Aloka kali.

Cindy: masalahnya Rias disuruh Kavial bangsat!

Berarti yang chat aku tadi Kavial? :Aloka

Aisy: Kavial busuk chat gimana, wah awas kalo sampe macem macem.

Sari: Kavial busuk? Bukannya lo dulu naksir dia .

Loka tersenyum kecil membaca pesan chat dari teman teman baru nya . Ia merasa di sayangi dan di perhatikan . Mungkinkan jika meraka tahu masa lalu Loka , mereka masih akan bersikap sebaik ini .

Sebaliknya, di tempat yang lain Kavial masih menunggu balasan dari Loka. Jangan di tanya kenapa ia sampai memiliki kontak Loka. Sudah pasti ia mengancam seseorang untuk memintakannya, dan orang itu Rias.

"Kenapa di read doang." Gumamnya. "Dasar cewek bego." Ia masih saja menggumam tak jelas .

Bayangan kejadian kemarin silih berganti memenuhi pikiran Kavial. Beraninya cewek cupu itu menjawab perkataannya. Untung saja Loka anak baru, jika tidak,mungkin ia akan diminta melakukan hal yang di luar batas.

Misalnya seminggu lalu, ketika teman sekelasnya mengumpulkan tugas padahal Kavial sudah melarangnya, Ia meminta anak tersebut mencari lima kecoak dengan jenis kelamin perempuan.

Dulu juga pernah, seorang juniornya menempati kusri kantin tempatnya, Ia menyuruh anak tersebut menghitung jumlah cendol di dawetnya. Aneh dan Kejam.

Baru saja Kavial memejamkan mata, ponselnya bergetar, segera ia membukanya.

Medey:besok jemput gue.

Nyatanya bukan Loka. Kavial mengharapkan cewek cupu itu membalas pesannya. Ia mendengus pelan, memejamkan matanya kembali, sampai alam bawah sadar menghampirinya.

Bukannya bola basket keras ya ?:Aloka

***

Haish buntu banget, gue bingung mau nulis apa.


KavialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang