🎤 Taylor Swift
JOY POV
"haetniiim!! Aaaaa... Hahaha anak pintaar... Siapa siih ibunyaaa" bulu Haetnim semakin tebal sampai bulu bulunya masih tersisa di bajuku saat dia loncat dari pelukanku.
"yaaak!! Jangan gigiti topikuu!!" aku berlari mengejarnya dan dia berlari menjauhiku.
"anak nakal! Kamu jangan makan malam yaah.."
Haetnim lompat dan masuk ke pelukan Sehun oppa yang sedang tidur nyenyak.
Aku melihat bibir oppa membentuk senyuman dan lalu memeluk haetnim dengan erat.
"hmm.. Joyiaaa.. Kamu belum waxing yah?"
"yak!!"
Dia sedikit terkekeh dan lalu mencium haetnim, masih dengan mata tertutup, "ahh kamu bau, pasti belum mandi juga.."
Aku tau dia isengin aku, jadi aku ikut masuk ke pelukannya yang menyebabkan haetnim loncat dan berlari, lalu aku sengaja menggosok gosokan kepala dan rambutku ke hidungnya. Membuat dia tertawa terbahak bahak.
"Hahaha hentikan Joyaaa"
"masih bilang aku bau?!!"
"hahaha tidak.. Ini baunya enak.." dia mengunci kepalaku dengan tangan kekarnya, membuat aku tidak bisa bergerak sedikitpun.
"oppaaa ampuun.." aku mencoba untuk mencubit perut nya agar dia melepaskanku, tapi nihil.
Perutnya terlalu keras untuk aku cubit.
Dia semakin tertawa melihatku berusaha keras melepaskan kekangan tangannya.
Sekarang kakinya juga mengunci tubuhku agar diam, seperti dia memeluk gulingnya.
"oppa aku akan mati karna kehabisan nafas..." racauku yang malah membuatnya semakin tertawa.
"aku akan memberimu nafas buatan kalau begitu.." dengan cepat dia mencium ku tanpa jeda dan aku balas ciumannya lebih semangat.
Tapi apa dayaku.. Nafas ku lebih pendek darinya membuat ku dengan terpaksa melepaskan 'morning kiss' panas kita dengan terengah engah karna paru paru kecil ku ini tidak cukup menampung lebih banyak oksigen.
Lagi lagi Sehun oppa terkekeh melihatku.
Aku tidak bisa untuk tidak ikut tersenyum melihatnya.
Aku sungguh bersyukur... Ciptaan tuhan yang sempurna ini bisa aku pandang sedekat dan sepanjang waktu yang aku mau.
Rambutnya yang berwarna tembaga berantakan khas bangun tidur, matanya yang sembab dan membentuk segaris kecil karena tertawa lebar. Serta tubuh shirtless nya yang indah.. Ahhh kenapa dia begitu sempurna.
"pantas saja fansmu tidak pernah menyetujui kamu untuk dating" aku membenarkan rambutnya yang naik naik ke atas tidak beraturan.
"wae?"
"memang tidak ada yang cocok untuk disampingmu oppa.. Oppa terlalu tidak nyata.."
"apa aku terlalu menekan keras kepalamu tadi Joyia? Apa kita perlu memeriksa otakmu?" katanya masih dengan cengiran jahilnya.
"oppa.. Sebenarnya aku takut kalau nanti dating kita ketauan dan.."
"ssst... Kamu tau apa jawabanku.. Kita udah sering bahas ini kan Joyii.." dia memelukku dengan lembut.
Aku merasa nyaman dan takut secara bersamaan.
Semenjak aku selalu dapat pesan dan telfon misterius itu. Aku merasa takut dengan hubugan ini, tapi aku juga terlalu nyaman dengan dia. Hey! Dia Sehun. Siapapun pasti tidak ingin melepaskannya kan?
YOU ARE READING
JOY
FanfictionSemua inspirasi dari lagu. Jadi cerita tentang Joy sama cowo (random alias suka suka aku :D) - yg di inspirasi dari lagu. Judul nya yang pasti judul lagu. Tiap apdet pasti tamat. Karena one shoot :)) Happy reading!!