Sehun berlari di ikuti Chanyeol secepat mungkin.
Kai sudah sampai lebih dulu dan sudah cek semua ruangan yang ada di kamar Joy tepat setelah Chanyeol dan Sehun datang.
Kai menggeleng pelan memberikan isyarat pada mereka bahwa Joy benar benar tidak ada di kamarnya.
"kenapa kalian perbolehkan DO masuk dibandingkan aku?!"
Chanyeol mengerutkan dahinya, "apa yang kamu bicarakan? Aku dan Wendy melarang siapa pun masuk karena dia! Mana mungkin aku mengijinkannya masuk!"
"berengsek! Kapan noona merasakan aura DO di kamar ini?" tanya Sehun tidak sabar.
"saat aku masuk. Aku yakin yang menculik Joy itu dia. Aku hanya merasakan auranya dan Joy setelah masuk."
"andwe.. Andwee.. Andwe eoni!! Kita harus cepat mencari Joy. Dia tidak bisa menghabiskan darah Joy! Dia tidak boleh berbuat itu!!!" cicit Wendy.
"arghh!!! Kenapa DO hyung bisa sejahat ini!!" geram Chanyeol yang sudah membakar habis satu meja rias tanpa ia sadari.
Suho menghentakan tangannya dengan santai mengeluarkan air untuk meredam api yang semakin besar.
"tenanglah.. Kita pernah kehilangan Joy saat dia membolos sekolah. Kita bisa mencarinya dengan sihir." katanya santai.
Angin yang berputar kencang perlahan memudar. Sehun langsung menatap Wendy dengan penuh harap.
"masalahnya adalah dulu aku memiliki darah ibunya. Lalu sekarang? Aku butuh sesuatu yang mengikat.." Wendy mulai mondar mandir karena frustasi.
"ah.. Aku dengar bersetubuh itu sudah cukup mengikat.." celoteh Baekhyun.
Chanyeol memutar bola matanya, "bukan saat nya untuk berfikiran mesum Baek!" geramnya.
"aish... Apa hanya aku yang pintar disini?? Ayo kita temui Sungjae! Dia satu satunya mantan Joy kan? Bilang padanya kalau Wendy butuh darahnya untuk sihir menemukan Joy yang di culik. Bereskan?"
Semuanya berdiam selama beberapa detik, lalu seperti ada lampu di atas kepala mereka.
"kaja kita temui Sungjae! Mana handphone Joy?! Sampai sekarang dia tidak pernah menolak kalau itu tentang Joy.." semangat Chanyeol.
"tidak tidak.. Sungjae tidak boleh tau tentang kita semua.." Sehun merebut Handphone Joy di tangan Irene.
"yak! Apa masalahmu? Kita bisa hilangkan ingatannya setelah selesai kan?" kata Irene tidak sabar.
"tidak ada jaminan. Terakhir kali mantra penghilang ingatan itu tidak mempan pada Joy. Apa yang akan terjadi kalau Sungjae pun tau?" Sehun mengatakan itu dengan nada sinis pada Wendy.
Wendy mengangkat tangannya merasa bersalah, "baiklah.. Lalu bagaimana cara kita mencari Joy sekarang?"
"ambil darahku." kata Sehun mantap.
Dan semua yang ada disitu terkesiap tidak percaya.
Sebuah pukulan tepat di belakang kepala Sehun. "apa yang kamu lakukan pada anakku?!!" teriak Irene.
"kamu bahkan melihat proses lahir nya Joy , pak Tua.." kini Baekhyun yang berceloteh.
"tapi aku mencintainya... Dan diapun begitu.." gumam Sehun putus asa.
Wendy langsung menarik tangannya dengan kasar dan langsung menekan pisau kecil tepat di nadi Sehun.
"yak Wendyaa! Jebal! Meskipun aku sembuh dengan cepat tapi hati hati lah.. Ini sakit!" rengek sehun ketika Wendy dengan sengaja menekan pisau itu dalam dalam.
YOU ARE READING
JOY
FanfictionSemua inspirasi dari lagu. Jadi cerita tentang Joy sama cowo (random alias suka suka aku :D) - yg di inspirasi dari lagu. Judul nya yang pasti judul lagu. Tiap apdet pasti tamat. Karena one shoot :)) Happy reading!!