Setelah moment bertemu diangkot dua hari yang lalu. 'Sastra' tidak lagi seangkot dengan 'Ipa'. Walaupun tidak seangkot, tetapi mereka berdua masih sering bertemu. Bukan bertemu yang saling sapa, melainkan bertemu yang hanya berpapasan.
Misalkan, saat 'Ipa' lewat didepan kelas 'Sastra' dan saat itu 'Sastra' sedang berdiri didepan kelasnya. Mereka berdua hanya saling tatap, mata ke mata.
Habis tatap-tatapan mereka berdua langsung saling senyum.
🙂🙂🙂🙂🙂🙂
Nah, habis 'Ipa' lewat biasanya si 'Sastra' ngefly sambil mukul-mukulin Valiant yang lagi tidur dikelas.
"Anjing! Bangsat!" Valiant bangun sambil marah-marah. "Ngapain sih mukul-mukul?" Tanya Valiant dengan mata merahnya.
"Gua disenyumin sama 'dia'😍😍" jawab 'Sastra' dengan antusias yang melebihi saat masa asian game.
"Siapa yang senyum?"Tanya Valiant.
"Itu loh, cowok yang ketemu diangkot," Jawab 'Sastra' sambil senyum-senyum bangsat.
Valiant langsung nabok kepala 'Sastra'. "Jangan senyum kayak gitu, bangsat! Serem lu."
•••
Karena dikelas mereka gak ada kegiatan yang berguna. Mereka memutuskan buat kekantin, karena kantin lebih berguna dari pada kelas.
"Karena gua cantik," ucap 'Sastra'. "Terus apa masalahnya kalo lu cantik? Orang lu cewe jelaslah cantik," ujar Valiant.
"Maka dari itu, karena gua cewe cantik, jadi lu harus traktir gua sebagai cecan tercantik di Nusantara."
"Maaf, anda siapa? Kalau gak kenal permisi ya," Valiant langsung melengos ke tukang papeda meninggalkan 'Sastra' yang sibuk mengumpati dirinya.
"Valiant anjing! Tungguin bangsat!"
"Maaf, ini tempat orang waras. Orang yang jiwanya terguncang dan terombang-ambing bukan disini tempatnya."
"Gua bukan orang gila, nyet!"
"Maaf lagi mbak, ini sekolah. kalau mau cari monyet ada di kebun binatang. Disana banyak mbak, tinggal tunjuk terus pelihara."
"Saya mau pelihara kamu aja deh. Spesies langka harus dilestarikan."
"Gua bukan monyet, bangsat!"
"Gak usah malu-malu buat mengungkap identitas."
"Maaf, mas, mbak, jangan mengumpat disini. Takutnya rasa papedanya berubah jadi rasa anjing, bangsat, monyet, dan antek-anteknya," kata tukang papeda.
"Ada rasa babi gak, bang?" Tanya Valiant. "Kalo ada beli 5."
•••
"Gua ke kamar mandi dulu. Lu ke kelas duluan aja," ucap Valiant yang dibalas acungan jempol oleh 'Sastra'.
"Aduh kayak basah-basah gitu dah. Masa iya gua mimpi basah? Gak masuk akal lah, nyet," 'Sastra' ngomong sambil jalan. Dia yang udah bingung jadi makin bingung, karena orang-orang yang ada di koridor ngeliatin dia semua.
'Sastra' yang tingkat kepedeannya udah melewati batas normal malah mikir, mungkin mereka pikir gua cantik.
"Kamu!"
Bukan gua yang dipanggilkan?
"Dipanggil kok gak nengok sih," ternyata yang tadi teriak 'Kamu' itu buat manggil gua. Kalian tau, yang manggil cowok yang diangkot itu loh. OMGGG!
"Oh, maaf. Kenapa ya?"
"Itu roknya ada nodanya," kata dia menunjuk rok 'Sastra'.
Shit, jangan-jangan!
"Kamu pake aja almamater aku, balikinnya nanti aja," dia memberikan almamaternya ke 'Sastra'.
'Sastra' langsung shy shy dog. dia langsung ngambil almamaternya dan lari pergi ke toilet.
***
"Anjing, malu gua. AAAAAAAAAAAAAAAA!" 'Sastra' melepas almamater yang dia ikat dipinggangnya. Lalu dia mencium wanginya, "Anjay, wangi banget."
"Gua balikin nanti aja lah."
Setelah selesai dengan urusannya dikamar mandi, 'Sastra' langsung pergi ke kelas. dia yakin Valiant pasti kebingungan karena dia gak ada di kelas.
Pasti dia teriak-teriak didalam kelas
Buntut gua mana?!
Atau ga
Woy cewe yang pendek, bogel, bantet, dan ngeselin kemana?!
Atau ga
Ada yang liat bangsat gua gak?!
Setelah ngeliat gua pasti dia bakal teriak
Babi, darimana aja lu, bangsat.
kayak sekarang misalnya. "Woy, darimana aja lu, nyet. Cabut gak bilang-bilang."
"Itu almamater siapa?" tanya dia pas ngeliat gua udah pake almamater tapi ditangan gua ada almamater juga.
"Ada deh," gua cuma bisa senyum-senyum bangsat.
"Oh, jadi gitu? udah rahasia-rahasiaan."
"Biarin."
MAKASIH NODA. AKU PADAMU MUACH~
TBC
JANGAN LUPA LIKE! JANGAN SIDER NYET!
YANG SIDER JEMPOLNYA ILANG!! MAMPUSS!!
BTW, JANGAN SALPOK, NYET AMA GAMBARNYA!
YOU ARE READING
Aku, Kamu, dan Dia 《disconnected》
Genç KurguDulu aku pernah bilang "saat aku dan kamu berubah menjadi kita, aku harap jangan ada dia" Kenapa aku bilang jangan ada dia? Karena dia adalah perusak segalanya. -'D' 20 februari 2019 Diangkat dari kisah nyata 50% nyata 50% hayal Jika ada kesamaan na...