5

32 7 4
                                    

what is considered always inversely with the fact•

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 9 pagi. Namun Raya, enggan untuk meninggalkan kasurnya. Dia masih ingin bermalas malasan saat ini.

Menurutnya tidak ada yang harus dia lakukan. Ini hari sabtu. Sekolahnya libur. Jadi dia memiliki banyak waktu untuk melakukan apapun yang dia suka. Termasuk tidur sepuasnya seperti sekarang ini.

Karena ibunya sudah berangkat ke luar negeri sekitar pukul 6 pagi tadi untuk mengurus bisnisnya disana.

Raya sudah terbiasa ditinggal oleh orang tuanya karena urusan bisnis. Jadi dia tidak begitu peduli jika ibu atau ayahnya akan pulang atau tidak. Toh, yang penting mereka masih peduli padanya meskipun mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Raya memilih bangun dari tempat tidurnya karena dia merasa tenggorokannya terasa kering.

Dia menuruni tangga, Berjalan ke arah dapur dan mengambil segelas air untuk diminum.

"Ehh, non Raya sudah bangun? Mau sarapan apa non? Biar bibi siapkan." Seru seorang pembantu rumah tangga yang sudah bekerja di rumah Raya sekitar 3 tahun.

"Gak usah bi. Raya nanti makan diluar aja. Soalnya udah janjian sama Vio." jawab Raya yang baru saja mendapat pesan dari vio.

Vio meminta Raya menemaninya ke toko buku.

Ini pertama kalinya Vio mengajaknya ke sana. Biasanya, pasti mereka ke mall atau bahkan ke salon jika Vio merasa rambutnya mulai lepek atau kukunya rusak.

>>***<<

"Vi, lo mau ngampain sih ke toko buku? Gak kayak biasanya deh." Ucap Raya sedikit bingung dengan temannya ini.

"Emangnya kenapa? Gak boleh?" Bukannya menjawab, Vio malah balik bertanya.

"Lo mau beli buku apa sih?" tanya Raya lagi tanpa mengindahkan pertanyaan Vio yang tadi balik bertanya kepadanya.

"Perasaan gue gak bilang mau beli buku deh." jawab Vio polos.

"Lah, terus ngapain lo ngajakin gue ke toko buku?" Raya semakin bingung dengan sikap aneh temannya ini.

"Ada deh, lo bakal tau alasannya kalo kita udah sampe." jawab Vio sambil senyum-senyum sendiri.

Saat mobil milik Raya berhenti di depan sebuah toko buku yang cukup besar. Vio langsung turun dan berlari masuk ke dalam toko. Entah apa yang membuat Vio terlihat senang sekaligus aneh hari ini. Saat Vio sudah berada didalam dia menemukan seorang gadis yang sedang berdiri membaca buku. Melihat itu vio tersenyum dan langsung menghampiri gadis itu.

Sedangkan Raya yang masih berada diluar juga langsung turun dari mobilnya dan menyusul Vio.

Ketika Raya masuk dia sedikit terkejut dengan apa yang dia lihat sampai dirinya hampir lupa bernafas.

Vio sedang bersama seseorang yang tentu saja Raya tau siapa orang itu. Dan itu membuat pikiran Raya kembali ke masa lalunya lagi. Masa yang membuat dirinya kehilangan sosok yang dicintainya.

"Ray." ujar seseorang membuyarkan lamunan Raya.

"Eh, I-iya." jawab Raya terbata. Dia tidak percaya akan bertemu orang itu lagi. "Lo ngapain bengong disitu. Ayo cepetan kesini." panggil Vio.

Raya kemudian berjalan mendekati kedua gadis tersebut dengan ekspresi terkejut atau mungkin juga bingung.

Bingung karena tidak pernah terpikirkan oleh Raya sedikit pun jika orang yang ada dihadapannya saat ini bisa dilihatnya lagi.

REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang