lima 》kiba's《

746 56 1
                                    

"Naruto!" panggil Kiba dengan susah payah karena posisi duduknya yang berjauhan dengan yang bersangkutan. Ia telah memberikan kode-kode hingga panggilan-panggilan halus, namun semuanya gagal. Entah sahabatnya itu sedang memperhatikan bukunya atau malah sedang menulikan telinganya.

Yang jelas Kiba saat ini sangat kesal.

Pertama, Naruto sialan itu tidak mengajakku untuk datang terlambat bersama.

Kedua, ia meminta maaf saat datang terlambat. Hei? Sangatlah luar biasa. Mungkin besok akan terjadi badai atau sesuatu.

Ketiga, Naruto terlihat lebih memperhatikan si murid baru berkulit putih, Uchiha Sasuke, itu.

Dia akui murid pindahan itu memiliki paras yang rupawan, namun dirinya sudah menetap pada satu orang.

Keempat, entah kenapa Naruto terlihat lebih bodoh dari biasanya.

Biasanya juga ia terlihat bodoh dengan caranya yang selalu menyendiri dan sok menyeramkan. Namun hari ini ia tersenyum-senyum seperti orang yang idiot.

Dan rasanya keanehan ini semua ujungnya ada pada Uchiha Sasuke.

Kiba pun dengan penuh amarah melempar gumpalan kertas tepat ke kepala Naruto.

Naruto mengusap bagian yang terkena. Gerakannya tiba-tiba terhenti. Ia mengambil gumpalan kertas itu dan membuka isinya.

'Heh! Rasakan itu!' kekeh Kiba dalam hati. Merasa puas akan kerjanya.

Hidung Kiba yang kelewat tajam itu tiba-tiba mencium suatu bau yang asing. Baunya asing, namun nyaman. Asal bau ini juga tidak berada di dalam kelas.

"Aduh, jadi merinding" bulu kuduk Kiba merinding seketika. Rasanya bau itu seolah berusaha untuk menggodanya, entahlah.

Namun bau lain muncul, bau yang entah kenapa mengikat juga, namun Kiba tidak tertarik.












'Sumber bau ini adalah





































Uchiha Sasuke?!'

























Kiba menatap lamat-lamat murid pindahan itu. Ia terus mengeluarkan bau itu yang seolah mengikat namun tampaknya tidak dapat ia kendalikan.

"Pasti baru bangkit" gumam Kiba asal.

"Aduh!" Kiba terjungkal dari kursinya. Rupanya ia mendapat balasan serangan dari Naruto. Naruto sekuat tenaga melempar kertas itu kembali.

"Kiba! Apa yang kau lakukan di tengah pelajaran?" Amuk Kakashi, guru yang saat ini mengajar di depan kelas.

'Sial! Memalukan saja' batin Kiba

"Maaf, sensei. Aku terpeleset dari kursiku" ujar Kiba lalu kembali duduk seperti semula.



















































Tiba waktunya istirahat.

Uchiha Sasuke sepertinya sedang berjalan keluar dari kelas. Naruto juga terlihat mengekori kepergian dia.































Hup!

"Hei! Melihat apa kau, hah?" kekeh Kiba sembari mengapit kepala Naruto di antara tubuh dan lengannya. Tangan yang satunya menjitak kepala Naruto tanpa ampun. Balasan untuk yang sebelumnya, mungkin?

"Tuan Inuzuka! Singkirkan lenganmu!" ledek Naruto sembari meronta-ronta.

Kiba menyeret Naruto keluar kelas.

"Hei, temani aku sebentar, oke?"

Naruto menggeleng keras, "tidak mau, ah. Tujuanmu kan tempat aneh-aneh. Tidak mau!" setelah itu dia beranjak pergi entah kemana.

"Hm, yasudah aku pergi sendiri saja"

Kiba sedang mengikuti bau yang terasa asing namun nyaman sebelumnya. Ia penasaran siapa gerangan pemilik wangi seperti ini.

































Tep!

"Loh?"

Tanpa Kiba sadari, ia telah berdiri di depan pintu ruang UKS.

Tanpa basa basi, Kiba segera memegang kenop pintu UKS.

"Tidak boleh!"

Namun Kiba urungkan kegiatannya. Ia memilih untuk menguping pembicaraan seseorang dengan seseorang di dalam sana.

"Ayolah, Shika! Kau tahu aku belum bisa mengontrol feromonku. Berikan aku supresan itu!"

'Wah, gawat! Itu suara Uchiha Sasuke 'kan?!' batin Kiba.

"Kau sudah meminum obat itu dalam 3 hari berturut-turut. Sebagai dokter aku tentu tidak menginginkan kau overdosis dan mati. Kau tahu kan kalau kau mati kau akan menderita sebelum benar-benar mati?!" terdengar suara lain yang terdengar penuh amarah dan entah kenapa seolah mengeluarkan aura yang membuat kedua kaki Kiba melemas.

'Ah, gawat, gawat!'

Orang itu mendecih dan menatap tajam ke pintu ruang UKS. Kiba merinding seketika.

"Sasuke, kau teledor sekali membiarkan seseorang mengekorimu"

Sasuke rupanya terlonjak. Kiba juga berjengit.

Karena sebagian jalan mereka tidak berbicara menggunakan mulut mereka.

Namun Kiba mendengarnya.

Tentang siapa Uchiha Sasuke itu, siapa lawan bicaranya, dan siapa dirinya.

"Ah, sial-!" ucap Kiba sebelum pandangannya menggelap sepenuhnya.



























《ps》

Ada postan lewat tentang anatomy of spanking. Otakku jadi kotor seketika.

Anw, silahkan tinggalkan hati dan comment jika ingin memberikan balasan 😊

Vampire ¤slow update¤ ( NaruSasu )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang